Samarinda (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) menilai sepanjang 2023 inflasi di provinsi ini tetap terkendali berkat peran aktif Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) baik tingkat Kaltim maupun kabupaten/kota.
"Secara umum, inflasi sepanjang 2023 relatif terkendali di level 3,46 persen, masih dalam batas target inflasi nasional, bahkan jauh di bawah angka inflasi 2022 yang sebesar 5,35 persen," kata Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Rabu.
Andil tertinggi inflasi di Kaltim pada 2023 bersumber dari inflasi bahan makanan (volatile food), terutama komoditas cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah, dan beras. Komoditas ini bergejolak karena sebagian masih diperoleh dari luar wilayah Kaltim yang saat ini secara nasional juga sedang mengalami tekanan harga, sebagai dampak perubahan iklim dan ketersediaan yang terbatas.
Budi yang juga Wakil Ketua I TPID Provinsi Kaltim ini melanjutkan, guna menjaga stabilitas inflasi, TPID se-Kaltim terus berupaya melakukan berbagai pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Untuk keterjangkauan harga, TPID melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di kota dan kabupaten, seperti operasi pasar oleh Pemprov Kaltim pada 23 - 24 Desember 2023 di Samarinda, kemudian 29 - 30 Desember 2023 di Balikpapan.
Sedangkan untuk pilar ketersediaan pasokan, Bulog sedang dan akan menambah pasokan beras di Kaltim, sehingga dengan tercukupinya stok, maka akan dapat menghambat inflasi. Guna menjaga komunikasi yang efektif, TPID Provinsi Kaltim bersama kabupaten/kota rutin melaksanakan rapat koordinasi guna menjaga stabilitas inflasi.
Pada 20 Desember 2023, lanjutnya, TPID Kaltim juga melaksanakan pertemuan tingkat tinggi di Balikpapan, membahas mengenai antisipasi komoditas yang akan naik harga pada hari besar keagaman Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Kapolda NTB pastikan stok pangan kebutuhan Natal dan tahun baru 2024 aman
Baca juga: TPID Denpasar Bali sidak pasar pastikan stabilitas harga menjelang Nataru
Untuk langkah ke depan, TPID Kaltim terus bersinergi dalam menjalankan pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) guna mengendalikan inflasi.
"Melalui inflasi yang terkendali, diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat menjadi lebih sejahtera," kata Budi.
"Secara umum, inflasi sepanjang 2023 relatif terkendali di level 3,46 persen, masih dalam batas target inflasi nasional, bahkan jauh di bawah angka inflasi 2022 yang sebesar 5,35 persen," kata Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Rabu.
Andil tertinggi inflasi di Kaltim pada 2023 bersumber dari inflasi bahan makanan (volatile food), terutama komoditas cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah, dan beras. Komoditas ini bergejolak karena sebagian masih diperoleh dari luar wilayah Kaltim yang saat ini secara nasional juga sedang mengalami tekanan harga, sebagai dampak perubahan iklim dan ketersediaan yang terbatas.
Budi yang juga Wakil Ketua I TPID Provinsi Kaltim ini melanjutkan, guna menjaga stabilitas inflasi, TPID se-Kaltim terus berupaya melakukan berbagai pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Untuk keterjangkauan harga, TPID melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di kota dan kabupaten, seperti operasi pasar oleh Pemprov Kaltim pada 23 - 24 Desember 2023 di Samarinda, kemudian 29 - 30 Desember 2023 di Balikpapan.
Sedangkan untuk pilar ketersediaan pasokan, Bulog sedang dan akan menambah pasokan beras di Kaltim, sehingga dengan tercukupinya stok, maka akan dapat menghambat inflasi. Guna menjaga komunikasi yang efektif, TPID Provinsi Kaltim bersama kabupaten/kota rutin melaksanakan rapat koordinasi guna menjaga stabilitas inflasi.
Pada 20 Desember 2023, lanjutnya, TPID Kaltim juga melaksanakan pertemuan tingkat tinggi di Balikpapan, membahas mengenai antisipasi komoditas yang akan naik harga pada hari besar keagaman Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Kapolda NTB pastikan stok pangan kebutuhan Natal dan tahun baru 2024 aman
Baca juga: TPID Denpasar Bali sidak pasar pastikan stabilitas harga menjelang Nataru
Untuk langkah ke depan, TPID Kaltim terus bersinergi dalam menjalankan pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) guna mengendalikan inflasi.
"Melalui inflasi yang terkendali, diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat menjadi lebih sejahtera," kata Budi.