Sumbawa (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau di wilayah itu paling telat H-3.
"Untuk daerah tersulit dan terisolasi ini, kami berharap bisa terdistribusi paling cepat H-7 dan paling telat H-3," kata Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi KPU Kabupaten Sumbawa Muhammad Ali di Sumbawa, Kamis.
Untuk daerah-daerah terpencil, kata dia, menjadi prioritas KPU setempat sehingga tidak ada keterlambatan sebelum pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024.
"Untuk daerah terisolasi dengan medan sulit dijangkau oleh transportasi, kami dahulukan agar tidak ada keterlambatan," ujarnya.
Menurut dia, di Kabupaten Sumbawa terdapat 24 kecamatan. Dari jumlah itu, terdapat beberapa desa yang secara geografis sulit dijangkau kendaraan seperti mobil.
Tidak hanya sulit dijangkau oleh mobil, menurut dia, beberapa TPS juga lokasinya hanya bisa ditempuh dengan perahu atau kapal untuk daerah yang berada di pulau-pulau.
Salah satu lokasi terpencil dan terisolasi itu, lanjut Ali, ada di Kecamatan Batulanteh. Di tempat ini terdapat 44 TPS yang tersebar di enam desa dengan total DPT mencapai 8.896 pemilih.
Rata-rata desa di tempat ini merupakan desa terpencil dan terisolasi. Namun, dari enam desa, terdapat tiga desa paling terisolasi, terjauh, tersulit, dan tersusah dijangkau distribusi logistik pemilu.
Wilayah itu berada di Desa Tangkam Pulit, Desa Baturotok, dan Desa Baodesa. Lokasi tiga desa ini berada di deretan pegunungan. Bahkan, paling tertinggi lokasinya Desa Baodesa.
Ketiga desa ini sulit dijangkau oleh mobil karena jalannya masih berupa jalan tanah dan jalan setapak. Kalau kondisi hujan seperti saat ini, kata dia, jalannya menjadi licin dan berlumpur sehingga sulit dilalui kendaraan.
Kalaupun bisa dilalui mobil, butuh keahlian khusus dan kendaraannya harus penggerak roda 4 x 4. Kalau tidak bisa mobil, hanya bisa dilalui dengan sepeda motor.
"Kalau untuk wilayah pulau itu, ada di Pulau Moyo dan Medang. Kendalanya biasanya cuaca dan gelombang besar sehingga saat distribusi logistik perahu tidak bisa beroperasi," terang Ali.
Baca juga: KPU Sumbawa target partisipasi pemilih 87 persen di Pemilu 2024
Baca juga: KPU Sumbawa dahulukan daerah terisolir distribusi logistik Pemilu
Berkaca pada Pilkada Kabupaten Sumbawa 2020, KPU setempat dibantu kapal bea cukai dan Polres Sumbawa untuk mendistribusikan logistik ke Pulau Moyo dan Medang.
"Itu pun logistik baru bisa sampai malam hari H-1 sebelum pencoblosan keesokan harinya," kata dia.
Ia mengatakan bahwa saat itu kondisi cuaca sedang buruk di perairan Pulau Moyo dan Medang. Sementara itu, perahu yang biasa melayani rute itu tidak bisa beroperasi karena besarnya gelombang.
Oleh karena itu, pihaknya melibatkan Polres Sumbawa dan Kodim Sumbawa untuk membantu distribusi, termasuk pengawasan dari Bawaslu Kabupaten Sumbawa, mulai dari awal penyaluran logistik Pemilu 2024 hingga sampai ke TPS.
Ali menyebutkan jumlah DPT pada Pemilu 2024 di Kabupaten Sumbawa sebanyak 367,987 pemilih. Mereka tersebar di 1.534 TPS pada 165 desa/kelurahan.
"Dari jumlah DPT itu, kami menargetkan 87 persen partisipasi pemilih, atau naik 5 persen dari Pemilu 2019 yang jumlah partisipasi pemilihnya sebanyak 82 persen," ucap Ali.
Meski ada kendala, khususnya di medan yang sulit dijangkau transportasi, Muhammad Ali memastikan distribusi logistik bisa diselesaikan tepat waktu sebelum pencoblosan pada tanggal 14 Pebruari 2024.
"Insyaallah, bisa tuntaskan tepat waktu," katanya.
Baca juga: KPU Sumbawa minta anggota KPPS hindari kesalahan munculkan PSU
"Untuk daerah tersulit dan terisolasi ini, kami berharap bisa terdistribusi paling cepat H-7 dan paling telat H-3," kata Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi KPU Kabupaten Sumbawa Muhammad Ali di Sumbawa, Kamis.
Untuk daerah-daerah terpencil, kata dia, menjadi prioritas KPU setempat sehingga tidak ada keterlambatan sebelum pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024.
"Untuk daerah terisolasi dengan medan sulit dijangkau oleh transportasi, kami dahulukan agar tidak ada keterlambatan," ujarnya.
Menurut dia, di Kabupaten Sumbawa terdapat 24 kecamatan. Dari jumlah itu, terdapat beberapa desa yang secara geografis sulit dijangkau kendaraan seperti mobil.
Tidak hanya sulit dijangkau oleh mobil, menurut dia, beberapa TPS juga lokasinya hanya bisa ditempuh dengan perahu atau kapal untuk daerah yang berada di pulau-pulau.
Salah satu lokasi terpencil dan terisolasi itu, lanjut Ali, ada di Kecamatan Batulanteh. Di tempat ini terdapat 44 TPS yang tersebar di enam desa dengan total DPT mencapai 8.896 pemilih.
Rata-rata desa di tempat ini merupakan desa terpencil dan terisolasi. Namun, dari enam desa, terdapat tiga desa paling terisolasi, terjauh, tersulit, dan tersusah dijangkau distribusi logistik pemilu.
Wilayah itu berada di Desa Tangkam Pulit, Desa Baturotok, dan Desa Baodesa. Lokasi tiga desa ini berada di deretan pegunungan. Bahkan, paling tertinggi lokasinya Desa Baodesa.
Ketiga desa ini sulit dijangkau oleh mobil karena jalannya masih berupa jalan tanah dan jalan setapak. Kalau kondisi hujan seperti saat ini, kata dia, jalannya menjadi licin dan berlumpur sehingga sulit dilalui kendaraan.
Kalaupun bisa dilalui mobil, butuh keahlian khusus dan kendaraannya harus penggerak roda 4 x 4. Kalau tidak bisa mobil, hanya bisa dilalui dengan sepeda motor.
"Kalau untuk wilayah pulau itu, ada di Pulau Moyo dan Medang. Kendalanya biasanya cuaca dan gelombang besar sehingga saat distribusi logistik perahu tidak bisa beroperasi," terang Ali.
Baca juga: KPU Sumbawa target partisipasi pemilih 87 persen di Pemilu 2024
Baca juga: KPU Sumbawa dahulukan daerah terisolir distribusi logistik Pemilu
Berkaca pada Pilkada Kabupaten Sumbawa 2020, KPU setempat dibantu kapal bea cukai dan Polres Sumbawa untuk mendistribusikan logistik ke Pulau Moyo dan Medang.
"Itu pun logistik baru bisa sampai malam hari H-1 sebelum pencoblosan keesokan harinya," kata dia.
Ia mengatakan bahwa saat itu kondisi cuaca sedang buruk di perairan Pulau Moyo dan Medang. Sementara itu, perahu yang biasa melayani rute itu tidak bisa beroperasi karena besarnya gelombang.
Oleh karena itu, pihaknya melibatkan Polres Sumbawa dan Kodim Sumbawa untuk membantu distribusi, termasuk pengawasan dari Bawaslu Kabupaten Sumbawa, mulai dari awal penyaluran logistik Pemilu 2024 hingga sampai ke TPS.
Ali menyebutkan jumlah DPT pada Pemilu 2024 di Kabupaten Sumbawa sebanyak 367,987 pemilih. Mereka tersebar di 1.534 TPS pada 165 desa/kelurahan.
"Dari jumlah DPT itu, kami menargetkan 87 persen partisipasi pemilih, atau naik 5 persen dari Pemilu 2019 yang jumlah partisipasi pemilihnya sebanyak 82 persen," ucap Ali.
Meski ada kendala, khususnya di medan yang sulit dijangkau transportasi, Muhammad Ali memastikan distribusi logistik bisa diselesaikan tepat waktu sebelum pencoblosan pada tanggal 14 Pebruari 2024.
"Insyaallah, bisa tuntaskan tepat waktu," katanya.
Baca juga: KPU Sumbawa minta anggota KPPS hindari kesalahan munculkan PSU