Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kegiatan bazar gerakan pangan murah (GPM) untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus pengendalian inflasi.
Kepala Bidang Distribusi Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram Faisal Abdul Somad di Mataram, Kamis, mengatakan, kegiatan GPM dijadwalkan pada bulan Maret 2024.
"Di bulan Maret, GPM akan kita laksanakan dua kali yakni pada tanggal 6 Maret atau sebelum bulan Ramadhan, dan akhir Maret saat bulan puasa," katanya.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, katanya, saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk Bulog NTB untuk menyiapkan stok beras SPHP.
Beras SPHP jenis medium dari Bulog, biasanya menjadi incaran masyarakat karena harganya jual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp10.900 per kilogram.
Sementara harga beras di pasar saat ini berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Kota Mataram sudah mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram.
"Karena itulah, kita berharap Bulog bisa menyiapkan stok beras SPHP untuk mendukung kegiatan GPM," katanya.
Di sisi lain, lanjut Faisal, pihaknya juga sedang melakukan koordinasi dengan sejumlah distributor kebutuhan pokok seperti telur, gula, minyak, tepung, dan lainnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan melibatkan Dinas Pertanian untuk menyiapkan komoditas pertanian dari kelompok tani binaan, agar harga yang dijual di GPM bisa di bawah harga pasar.
"Dengan harga di bawah pasar, bisa meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Dikatakan, komoditas yang dijual di GPM merupakan komoditas pembentuk inflasi (volatile food) antara lain beras, gula konsumsi, bawang putih, bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras dan minyak goreng serta komoditas pangan lainnya yang disediakan langsung oleh petani, peternak, atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
"Sebagai daerah barometer inflasi, Kota Mataram menjadi salah satu wilayah yang peka terhadap gejolak harga pangan sehingga perlu dilakukan kegiatan GPM," katanya.
Kepala Bidang Distribusi Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram Faisal Abdul Somad di Mataram, Kamis, mengatakan, kegiatan GPM dijadwalkan pada bulan Maret 2024.
"Di bulan Maret, GPM akan kita laksanakan dua kali yakni pada tanggal 6 Maret atau sebelum bulan Ramadhan, dan akhir Maret saat bulan puasa," katanya.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, katanya, saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk Bulog NTB untuk menyiapkan stok beras SPHP.
Beras SPHP jenis medium dari Bulog, biasanya menjadi incaran masyarakat karena harganya jual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp10.900 per kilogram.
Sementara harga beras di pasar saat ini berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Kota Mataram sudah mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram.
"Karena itulah, kita berharap Bulog bisa menyiapkan stok beras SPHP untuk mendukung kegiatan GPM," katanya.
Di sisi lain, lanjut Faisal, pihaknya juga sedang melakukan koordinasi dengan sejumlah distributor kebutuhan pokok seperti telur, gula, minyak, tepung, dan lainnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan melibatkan Dinas Pertanian untuk menyiapkan komoditas pertanian dari kelompok tani binaan, agar harga yang dijual di GPM bisa di bawah harga pasar.
"Dengan harga di bawah pasar, bisa meningkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Dikatakan, komoditas yang dijual di GPM merupakan komoditas pembentuk inflasi (volatile food) antara lain beras, gula konsumsi, bawang putih, bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras dan minyak goreng serta komoditas pangan lainnya yang disediakan langsung oleh petani, peternak, atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
"Sebagai daerah barometer inflasi, Kota Mataram menjadi salah satu wilayah yang peka terhadap gejolak harga pangan sehingga perlu dilakukan kegiatan GPM," katanya.