Mataram (ANTARA) - Dalam rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 5-6 di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) turut memerhatikan dan memberdayakan sektor sosial budaya dan ekonomi masyarakat sekitar kawasan pembangunan.
Di samping menjalankan amanat pemerintah dalam transisi energi baru terbarukan (EBT) di wilayah panas bumi Flores, PT PLN (Persero) UIP Nusra meninjau berbagai potensi dan permasalahan yang ada di kawasan sekitar dalam rangka menghadirkan program corporate social responsibility (CSR) yang tepat sasaran dan tepat manfaat.
Sepanjang penggarapan proyek strategis nasional (PSN) PLTP Ulumbu 5-6, PT PLN (Persero) secara terbuka menampung aspirasi masyarakat sekitar wilayah pengembangan dalam kegiatan sosialisasi free prior informed consent (FPIC).
Sosialisasi ini dimaksudkan agar masyarakat sekitar kawasan pengembangan, terutama masyarakat adat, dapat memeroleh informasi secara lengkap dan transparan terkait pengembangan PLTP Ulumbu 5-6, mulai dari manfaat sampai risikonya.
Kegiatan ini telah dilaksanakan di tiga desa di Poco Leok, yakni Desa Wewo, Desa Lungar, dan Desa Mocok, yang tersebar di berbagai gendang seperti Gendang Lale, Pong Kukung, dan Gendang Gonggor di Desa Wewo.
FPIC juga digelar bersama warga gendang Mesir, Mano, Lelak, Leda, Nderu, Cako, Ncamar, Tere Jong, Lengkong di Desa Lungar, dan warga gendang Mori, Rebak, Pong Utung di Desa Mocok.
Melalui FPIC masyarakat setempat semakin memahami pentingnya pembangkit EBT serta secara bersamaan melahirkan sejumlah program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Melalui dialog bersama masyarakat setempat, PT PLN (Persero) UIP Nusra mencetus beberapa program, di antaranya, bantuan anak babi untuk kelompok ternak, bantuan pemasangan instalasi listrik gratis, dan bantuan untuk anak-anak stunting.
Selain itu, melihat besarnya potensi pertanian Poco Leok, PT PLN (Persero) juga turut mengadakan program bantuan dan pendampingan budidaya hortikultura untuk kelompok tani Poco Leok.
Bersama sepuluh kelompok tani, PT PLN (Persero) secara konsisten mengubah 3,6 hektare lahan semak belukar menjadi lahan hijau dan asri yang saat ini dikenal sebagai kawasan pertanian terpadu.
"Program-program ini menjadi bentuk kontribusi PLN dalam meningkatkan indeks SDM dan perekonomian masyarakat di wilayah sekitar pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok," kata General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan.
PT PLN (Persero) memberikan pendampingan pertanian hortikultura kepada para kelompok tani mulai dari pembersihan lahan, pembuatan bedeng, semai benih, hingga pemasaran hasil panen. Sampai saat ini, kelompok tani binaan telah meraup omzet hingga jutaan rupiah dari penjualan sayur hortikultura.
Sementara itu, di sektor pendidikan, PT PLN (Persero) UIP Nusra aktif dalam persiapan akselerasi transisi energi melalui program pelatihan konversi motor BBM ke Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di SMKN Santo Aloisius Ruteng, Manggarai, NTT.
Program yang dilangsungkan dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa dan guru dalam mengadapai net-zero emission (NZE) 2060 di bidang kendaraan listrik ini berkolaborasi dengan Braja Elektrik Motor serta SMKN 3 Mataram binaan PT PLN (Persero) UIP Nusra yang telah berhasil memproduksi sejumlah kendaraan listrik.
Abdul mengatakan dalam upaya memperkenalkan masyarakat dengan transisi energi serta proyek pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok, PT PLN (Persero) UIP Nusra bertemu langsung dengan masyarakat sekitar melalui pendekatan humanis.
Baca juga: PLN UIP Nusra monitor capaian PLTU Sambelia dan serahkan bantuan untuk Desa Padak Guar
Baca juga: Pembangunan Interkoneksi listrik 24 jam di Desa Bajo Pulau Bima rampung
"PT PLN (Persero) selalu aktif menggali potensi dan permasalahan di wilayah sekitar proyek pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok sehingga dapat berkontribusi di berbagai sektor yang dapat memberi kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Di samping menjalankan amanat pemerintah dalam transisi energi baru terbarukan (EBT) di wilayah panas bumi Flores, PT PLN (Persero) UIP Nusra meninjau berbagai potensi dan permasalahan yang ada di kawasan sekitar dalam rangka menghadirkan program corporate social responsibility (CSR) yang tepat sasaran dan tepat manfaat.
Sepanjang penggarapan proyek strategis nasional (PSN) PLTP Ulumbu 5-6, PT PLN (Persero) secara terbuka menampung aspirasi masyarakat sekitar wilayah pengembangan dalam kegiatan sosialisasi free prior informed consent (FPIC).
Sosialisasi ini dimaksudkan agar masyarakat sekitar kawasan pengembangan, terutama masyarakat adat, dapat memeroleh informasi secara lengkap dan transparan terkait pengembangan PLTP Ulumbu 5-6, mulai dari manfaat sampai risikonya.
Kegiatan ini telah dilaksanakan di tiga desa di Poco Leok, yakni Desa Wewo, Desa Lungar, dan Desa Mocok, yang tersebar di berbagai gendang seperti Gendang Lale, Pong Kukung, dan Gendang Gonggor di Desa Wewo.
FPIC juga digelar bersama warga gendang Mesir, Mano, Lelak, Leda, Nderu, Cako, Ncamar, Tere Jong, Lengkong di Desa Lungar, dan warga gendang Mori, Rebak, Pong Utung di Desa Mocok.
Melalui FPIC masyarakat setempat semakin memahami pentingnya pembangkit EBT serta secara bersamaan melahirkan sejumlah program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Melalui dialog bersama masyarakat setempat, PT PLN (Persero) UIP Nusra mencetus beberapa program, di antaranya, bantuan anak babi untuk kelompok ternak, bantuan pemasangan instalasi listrik gratis, dan bantuan untuk anak-anak stunting.
Selain itu, melihat besarnya potensi pertanian Poco Leok, PT PLN (Persero) juga turut mengadakan program bantuan dan pendampingan budidaya hortikultura untuk kelompok tani Poco Leok.
Bersama sepuluh kelompok tani, PT PLN (Persero) secara konsisten mengubah 3,6 hektare lahan semak belukar menjadi lahan hijau dan asri yang saat ini dikenal sebagai kawasan pertanian terpadu.
"Program-program ini menjadi bentuk kontribusi PLN dalam meningkatkan indeks SDM dan perekonomian masyarakat di wilayah sekitar pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok," kata General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan.
PT PLN (Persero) memberikan pendampingan pertanian hortikultura kepada para kelompok tani mulai dari pembersihan lahan, pembuatan bedeng, semai benih, hingga pemasaran hasil panen. Sampai saat ini, kelompok tani binaan telah meraup omzet hingga jutaan rupiah dari penjualan sayur hortikultura.
Sementara itu, di sektor pendidikan, PT PLN (Persero) UIP Nusra aktif dalam persiapan akselerasi transisi energi melalui program pelatihan konversi motor BBM ke Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di SMKN Santo Aloisius Ruteng, Manggarai, NTT.
Program yang dilangsungkan dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa dan guru dalam mengadapai net-zero emission (NZE) 2060 di bidang kendaraan listrik ini berkolaborasi dengan Braja Elektrik Motor serta SMKN 3 Mataram binaan PT PLN (Persero) UIP Nusra yang telah berhasil memproduksi sejumlah kendaraan listrik.
Abdul mengatakan dalam upaya memperkenalkan masyarakat dengan transisi energi serta proyek pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok, PT PLN (Persero) UIP Nusra bertemu langsung dengan masyarakat sekitar melalui pendekatan humanis.
Baca juga: PLN UIP Nusra monitor capaian PLTU Sambelia dan serahkan bantuan untuk Desa Padak Guar
Baca juga: Pembangunan Interkoneksi listrik 24 jam di Desa Bajo Pulau Bima rampung
"PT PLN (Persero) selalu aktif menggali potensi dan permasalahan di wilayah sekitar proyek pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok sehingga dapat berkontribusi di berbagai sektor yang dapat memberi kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar," ujarnya.