Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang sebagai langkah pelestarian ekosistem terumbu karang, sekaligus diharapkan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
 
Program tersebut saat ini dijalankan oleh Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang bersama Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak) Web Spider di Kawasan Konservasi Kepulauan Kapoposang dan laut sekitarnya, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.
 
“Program adopsi karang diharapkan dapat meningkatkan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatan kawasan konservasi melalui peran aktif masyarakat sekaligus mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," ujar Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP Firdaus Agung Kunto Kurniawan di Jakarta, Rabu.
 
Program tersebut melibatkan masyarakat luas sebagai adopter terhadap fragmen karang yang akan dipasang pada rangka/media rehabilitasi yang selanjutnya akan dirawat oleh Kompak Web Spider. Adopsi karang tersedia dengan dua kategori yaitu adopsi fragmen/bibit karang senilai Rp150.000/pcs dan adopsi satu media Reef Star berisi 15 fragmen karang senilai Rp750.000/pcs.
 
Firdaus mencontohkan program yang dilaksanakan di Kawasan Konservasi Kepulauan Kapoposang, program ini melibatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian dan rehabilitasi terumbu karang di mana setiap orang dapat turut berkontribusi langsung dalam upaya perbaikan kondisi ekosistem terumbu karang.
 
Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi turut menjelaskan program tersebut bertujuan untuk mengembangkan kegiatan pelestarian dan rehabilitasi terumbu karang yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 10 tahun terakhir di Kawasan Konservasi Kepulauan Kapoposang dan dapat menjadi opsi pemasukan sampingan bagi Kompak Web Spider.
 
“Sebagai contoh Februari lalu kami melaksanakan program ini dan disambut baik oleh masyarakat. Fragmen atau bibit karang tidak diambil dari alam, melainkan dari area pembibitan/nursery yang telah disiapkan oleh pengelola kawasan dan kelompok masyarakat sejak tahun 2014. Pembibitan dilakukan di meja beton sebagai media penempelan. Karang transplantasi (F0) pada area ini telah tumbuh besar dan akan menjadi penyedia bibit untuk program adopsi karang,” ujarnya.

Baca juga: KKP mengamankan satu unit kapal berbendera Malaysia di Selat Malaka
Baca juga: Sanksi administratif mampu hadirkan keadilan restoratif
 
Adopter dapat berpartisipasi dalam program adopsi karang dengan melakukan pendaftaran pada tautan https://bit.ly/KOMPAK_Web_Spider, permohonan pendaftaran akan dikonfirmasi maksimal 1x24 jam.
 
Karang adopsi akan diturunkan oleh kelompok masyarakat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Bagi adopter yang telah berpartisipasi akan mendapatkan dokumentasi bawah air dan posisi koordinat (geotagging) karang yang telah diadopsi dan e-sertifikat.
 




 
 

Pewarta : Sinta Ambarwati
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024