Jakarta (ANTARA) - Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menjadi pelatih pertama yang mencatat 200 penampilan di ajang UEFA Champions League (UCL). Don Carlo memimpin El Real dalam pertandingan leg pertama babak perempat final menghadapi Manchester City yang berakhir imbang 3-3 di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu.
"Mencapai 200 pertandingan di Liga Champions sangat berarti. Ini pencapaian yang luar biasa. Saya ingat pertandingan pertama saya itu melawan Sparta Praha ketika saya berada di Parma," kata Ancelotti dikutip dari laman resmi Real Madrid, Rabu.
"Saat itu, mencapai 200 pertandingan sangat berarti. Merupakan pencapaian untuk bertahan bertahun-tahun di sepak bola, terutama di usia saya," tambahnya.
Penampilan ke-200 pelatih asal Italia tersebut dibagi dalam 21 musim dengan menukangi delapan tim: Parma (6 pertandingan), Juventus (10 pertandingan), Milan (73 pertandingan), Chelsea (18 pertandingan), PSG (10 pertandingan), Bayern Muenchen (12 pertandingan), Napoli (12 pertandingan), dan Real Madrid (59 pertandingan).
Selain menjadi pelatih dengan penampilan terbanyak, Ancelotti juga menyandang rekor sebagai pelatih dengan kemenangan terbanyak dengan catatan 114 kemenangan di kompetisi yang memperebutkan trofi Si Kuping Besar tersebut.
Mantan pelatih AC Milan tersebut juga menjadi pelatih tersukses selama penyelenggaraan Liga Champions yang bergulir sejak 1992 dengan mengoleksi empat gelar juara yang diperolehnya masing-masing dua kali, yaitu bersama Real Madrid dan AC Milan.
Baca juga: Gol Trossard selamatkan Arsenal lawan Bayern
Baca juga: Enam gol warnai pertandingan Real Madrid kontra Manchester City
"Saya suka suasana di Bernabeu, penggemar yang membantu, mendorong kami, dan menikmati menonton tim mereka. Kami senang dengan stadion kami dan penonton tuan rumah," ujar Ancelotti.
Ancelotti masih mempunyai pekerjaan rumah untuk membawa Real Madrid lolos ke babak semifinal Liga Champions dengan mengamankan kemenangan atas Manchester City di leg kedua.
"Mencapai 200 pertandingan di Liga Champions sangat berarti. Ini pencapaian yang luar biasa. Saya ingat pertandingan pertama saya itu melawan Sparta Praha ketika saya berada di Parma," kata Ancelotti dikutip dari laman resmi Real Madrid, Rabu.
"Saat itu, mencapai 200 pertandingan sangat berarti. Merupakan pencapaian untuk bertahan bertahun-tahun di sepak bola, terutama di usia saya," tambahnya.
Penampilan ke-200 pelatih asal Italia tersebut dibagi dalam 21 musim dengan menukangi delapan tim: Parma (6 pertandingan), Juventus (10 pertandingan), Milan (73 pertandingan), Chelsea (18 pertandingan), PSG (10 pertandingan), Bayern Muenchen (12 pertandingan), Napoli (12 pertandingan), dan Real Madrid (59 pertandingan).
Selain menjadi pelatih dengan penampilan terbanyak, Ancelotti juga menyandang rekor sebagai pelatih dengan kemenangan terbanyak dengan catatan 114 kemenangan di kompetisi yang memperebutkan trofi Si Kuping Besar tersebut.
Mantan pelatih AC Milan tersebut juga menjadi pelatih tersukses selama penyelenggaraan Liga Champions yang bergulir sejak 1992 dengan mengoleksi empat gelar juara yang diperolehnya masing-masing dua kali, yaitu bersama Real Madrid dan AC Milan.
Baca juga: Gol Trossard selamatkan Arsenal lawan Bayern
Baca juga: Enam gol warnai pertandingan Real Madrid kontra Manchester City
"Saya suka suasana di Bernabeu, penggemar yang membantu, mendorong kami, dan menikmati menonton tim mereka. Kami senang dengan stadion kami dan penonton tuan rumah," ujar Ancelotti.
Ancelotti masih mempunyai pekerjaan rumah untuk membawa Real Madrid lolos ke babak semifinal Liga Champions dengan mengamankan kemenangan atas Manchester City di leg kedua.