Jakarta (ANTARA) - Manajer Liverpool Jurgen Klopp mengingatkan para pemainnya untuk mewaspadai kedisiplinan yang tinggi dari para pemain Atalanta saat menjamu tim Italia itu di perempat final Liga Europa di Stadion Anfield pada Kamis (11/4).

"Secara taktik, mereka sangat disiplin dan sangat berbahaya di banyak area, jadi kami harus tampil sebaik mungkin untuk lolos ke babak berikutnya dalam dua leg ini," ujar Klopp seperti dikutip dari AFP di Jakarta, Rabu.

Atalanta mengalahkan tim Portugal Sporting Lisbon di babak sebelumnya tetapi hanya memenangkan dua dari sembilan pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Meski demikian, Klopp memperkirakan Atalanta yang dilatih oleh bos lama Gian Piero Gasperini, akan menimbulkan masalah bagi The Reds.

Ia mengatakan, sekarang hanya ada tim-tim hebat yang tersisa dalam kompetisi Liga Europa.

"Ini benar-benar luar biasa dan kami tahu seperti apa Atalanta. Gasperini melakukan pekerjaan luar biasa di sana selama bertahun-tahun dan selalu sulit bermain melawan tim-tim Italia," ujarnya.

Klopp, pada musim terakhirnya di Anfield, mengatakan ada kemungkinan Diogo Jota, Trent Alexander-Arnold dan Alisson Becker, yang semuanya cedera sejak Februari, bisa tampil melawan Atalanta.

"Jelas kami tidak terburu-buru dengan para pemain. Artinya, para pemain melakukan banyak latihan sendirian. Diogo dan Trent bekerja sebagai kelompok sejak dua hingga tiga minggu dan bisa melakukan latihan dengan sangat baik. Kemarin (Selasa) sangat bagus," pungkasnya.

Pelatih asal Jerman itu menambahkan, selalu menjadi tantangan untuk mengintegrasikan kembali para pemain, namun dengan kualitas yang mereka miliki, tentu saja hal ini akan menjadi lebih mudah.

Namun, Klopp belum mengambil keputusan untuk memainkan mereka dalam laga melawan Atalanta. Sementara itu, pemain Liverpool Harvey Elliott menegaskan dia siap untuk mengambil peran sebagai starter daripada hanya dianggap sebagai pemain pengganti.

Baca juga: Manajer Bayer Alonso sebut performa apik Leverkusen sia-sia jika kalah dari West Ham
Baca juga: Pertandingan liga-liga Eropa hingga NBA

"Saya ingin menjadi pemain yang keluar, bukannya masuk,” ujar gelandang berusia 21 tahun.

Ia mengatakan, keinginan itu tidak berarti dirinya tidak bersyukur bisa tampil di lapangan, melainkan sangat bersyukur atas setiap kesempatan yang didapatkan selama berseragam Liverpool.

Baginya, hal itu tentang meningkatkan diri dan memperkuat tempat di tim.

“Saya bukan anak kecil lagi, saya laki-laki, saya tumbuh dengan cepat, saya merasa perlu mengambil tanggung jawab sendiri. Jika itu berarti mengetuk pintu ayah, itu harus terjadi Namun, pada saat yang sama, saya harus menunggu kesempatan saya, saya harus bersabar," ujarnya.



 

 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024