Mataram (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat rerata konsumsi BBM pertamax series mengalami kenaikan sebesar 26,3 persen dan dex series sebesar 8,4 persen di Jatimbalinus selama periode arus mudik 25 Maret - 11 April 2023.
Kenaikan tersebut lebih tinggi dari prediksi awal sebesar 13,5 persen untuk pertamax series, dan 5,9 persen untuk dex series dibandingkan dengan konsumsi normal harian untuk pertamax series 2.260 kilo liter/hari dan dex series sebesar 335 kilo liter/hari.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan setiap momen festive season dan long weekend konsumen cenderung memilih BBM berkualitas karena takut kendaraannya bermasalah di tengah jalan.
"Konsumsi BBM Pertamax dan Dex Series tertinggi tercatat pada hari Sabtu 6 April 2024 yang dikategorikan merupakan puncak arus mudik dengan realisasi kenaikan sebesar 26,8 persen dari sales normal. Diprediksi puncak kedua terjadi tanggal 13 April 2024 pada arus balik lebaran 2024," katanya.
Ia mengatakan di saat wilayah lain kondisi rest areanya mengalami lonjakan traffic pemudik bahkan ada yang sampai di tutup, di Jatimbalinus sendiri termonitor kondisi SPBU relatif lengang.
"Beberapa modular kiosk (Dispenser Portable), Total ada 15 unit, membantu untuk memecah antrian baik yang ditempatkan di SPBU maupun di rest area tanpa SPBU. Sosialisasi pembayaran cashless yang selama ini digalakkan juga sangat efektif mengurangi antrian," ujar Ahad.
Meski demikian, Ahad mengaku pihaknya tetap siaga dan mengencangkan ikat pinggang pada momen arus balik.
"Jatimbalinus akan menjadi titik nol pemudik terutama dari Jatim dan Bali yang akan memulai perjalanan ke Barat. Beberapa titik krusial yang menjadi perhatian hasil koordinasi dengan Dirlantas masing-masing Polda sudah kita antisipasi. Stok BBM dan LPG sudah kita pertebal hingga 30 persen lebih," ucapnya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengisi BBM Full Tank di titik awal, dan menggunakan pembayaran cashless untuk mempercepat antrian. Kita saling membantu sesama pemudik agar sampai tujuan dengan selamat dan sesuai waktu yang diharapkan," kata Ahad
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menambahkan, secara nasional konsumsi gasoline (bensin) naik 46 persen, untuk gasoil (solar) turun 37 persen dibandingkan konsumsi normal harian dikarenakan terdapat pembatasan periode perjalanan truk logistik umum.
"Kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax turbo yang mencapai 104 persen. Kami terus memonitor konsumsi BBM dan LPG, karena pasca hari H biasanya lokasi wisata diserbu masyarakat sehingga BBM dan LPG harus kami pastikan aman," ujar Irto.
Pertamina terus menghimbau masyarakat untuk dapat mengakses Call Centre Pertamina di nomor 135 jika menemukan kendala terkait BBM dan LPG di lapangan dan mengakses informasi resmi layanan Pertamina Patra Niaga melalui @pertaminapatraniaga dan @patraniaga.jatimbalinus
Kenaikan tersebut lebih tinggi dari prediksi awal sebesar 13,5 persen untuk pertamax series, dan 5,9 persen untuk dex series dibandingkan dengan konsumsi normal harian untuk pertamax series 2.260 kilo liter/hari dan dex series sebesar 335 kilo liter/hari.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan setiap momen festive season dan long weekend konsumen cenderung memilih BBM berkualitas karena takut kendaraannya bermasalah di tengah jalan.
"Konsumsi BBM Pertamax dan Dex Series tertinggi tercatat pada hari Sabtu 6 April 2024 yang dikategorikan merupakan puncak arus mudik dengan realisasi kenaikan sebesar 26,8 persen dari sales normal. Diprediksi puncak kedua terjadi tanggal 13 April 2024 pada arus balik lebaran 2024," katanya.
Ia mengatakan di saat wilayah lain kondisi rest areanya mengalami lonjakan traffic pemudik bahkan ada yang sampai di tutup, di Jatimbalinus sendiri termonitor kondisi SPBU relatif lengang.
"Beberapa modular kiosk (Dispenser Portable), Total ada 15 unit, membantu untuk memecah antrian baik yang ditempatkan di SPBU maupun di rest area tanpa SPBU. Sosialisasi pembayaran cashless yang selama ini digalakkan juga sangat efektif mengurangi antrian," ujar Ahad.
Meski demikian, Ahad mengaku pihaknya tetap siaga dan mengencangkan ikat pinggang pada momen arus balik.
"Jatimbalinus akan menjadi titik nol pemudik terutama dari Jatim dan Bali yang akan memulai perjalanan ke Barat. Beberapa titik krusial yang menjadi perhatian hasil koordinasi dengan Dirlantas masing-masing Polda sudah kita antisipasi. Stok BBM dan LPG sudah kita pertebal hingga 30 persen lebih," ucapnya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengisi BBM Full Tank di titik awal, dan menggunakan pembayaran cashless untuk mempercepat antrian. Kita saling membantu sesama pemudik agar sampai tujuan dengan selamat dan sesuai waktu yang diharapkan," kata Ahad
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menambahkan, secara nasional konsumsi gasoline (bensin) naik 46 persen, untuk gasoil (solar) turun 37 persen dibandingkan konsumsi normal harian dikarenakan terdapat pembatasan periode perjalanan truk logistik umum.
"Kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax turbo yang mencapai 104 persen. Kami terus memonitor konsumsi BBM dan LPG, karena pasca hari H biasanya lokasi wisata diserbu masyarakat sehingga BBM dan LPG harus kami pastikan aman," ujar Irto.
Pertamina terus menghimbau masyarakat untuk dapat mengakses Call Centre Pertamina di nomor 135 jika menemukan kendala terkait BBM dan LPG di lapangan dan mengakses informasi resmi layanan Pertamina Patra Niaga melalui @pertaminapatraniaga dan @patraniaga.jatimbalinus