Jakarta (ANTARA) - Penasehat Deputi Komisioner Senior Direktorat Operasional Sumber Daya Manusia (SDM) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo mengkaji kinerja bank di Indonesia dalam era digital dan perlindungan konsumen.
Kajian itu dilakukan melalui disertasinya yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran bank terhadap perlindungan konsumen dan ekosistem digital serta dampaknya terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital pada industri perbankan di Indonesia.
“Layanan perbankan digital melalui ekosistem digital dan pelindung konsumen merupakan dua isu strategis industri perbankan dalam dekade terakhir. Namun sayangnya studi yang secara komprehensif membahas hubungan antara perlindungan konsumen dan ekosistem digital masih sangat terbatas,” kata Anto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Disertasi untuk Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu menemukan enam kesimpulan terkait kinerja bank dalam era digital dan perlindungan konsumen.
Pertama, ukuran bank memiliki efek positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap perlindungan konsumen dan ekosistem ekosistem digital.
Kedua, perlindungan konsumen tidak memiliki pengaruh positif atau pengaruh negatif yang signifikan terhadap lingkungan ekosistem digital.
Ketiga, perlindungan konsumen memiliki efek positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital.
Keempat, ekosistem digital tidak memiliki pengaruh positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja keuangan, namun ekosistem digital memiliki efek positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja digital.
Baca juga: LPS segera bayar simpanan nasabah BPR Bali Artha Anugrah
Baca juga: OJK mencabut izin usaha BPR Sembilan Mutiara
Kelima, kinerja keuangan memiliki efek positif yang sangat kecil dan tidak signifikan terhadap kinerja digital. Kinerja digital memiliki efek yang positif dan relatif besar terhadap kinerja keuangan, namun masih belum signifikan.
Terakhir, ukuran bank memiliki pengaruh positif tidak langsung yang signifikan secara statistik terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital melalui variabel mediasi perlindungan konsumen dan ekosistem digital.
Kajian itu dilakukan melalui disertasinya yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran bank terhadap perlindungan konsumen dan ekosistem digital serta dampaknya terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital pada industri perbankan di Indonesia.
“Layanan perbankan digital melalui ekosistem digital dan pelindung konsumen merupakan dua isu strategis industri perbankan dalam dekade terakhir. Namun sayangnya studi yang secara komprehensif membahas hubungan antara perlindungan konsumen dan ekosistem digital masih sangat terbatas,” kata Anto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Disertasi untuk Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu menemukan enam kesimpulan terkait kinerja bank dalam era digital dan perlindungan konsumen.
Pertama, ukuran bank memiliki efek positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap perlindungan konsumen dan ekosistem ekosistem digital.
Kedua, perlindungan konsumen tidak memiliki pengaruh positif atau pengaruh negatif yang signifikan terhadap lingkungan ekosistem digital.
Ketiga, perlindungan konsumen memiliki efek positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital.
Keempat, ekosistem digital tidak memiliki pengaruh positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja keuangan, namun ekosistem digital memiliki efek positif yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja digital.
Baca juga: LPS segera bayar simpanan nasabah BPR Bali Artha Anugrah
Baca juga: OJK mencabut izin usaha BPR Sembilan Mutiara
Kelima, kinerja keuangan memiliki efek positif yang sangat kecil dan tidak signifikan terhadap kinerja digital. Kinerja digital memiliki efek yang positif dan relatif besar terhadap kinerja keuangan, namun masih belum signifikan.
Terakhir, ukuran bank memiliki pengaruh positif tidak langsung yang signifikan secara statistik terhadap kinerja keuangan dan kinerja digital melalui variabel mediasi perlindungan konsumen dan ekosistem digital.