Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menyukseskan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), khususnya dalam budi daya hortikultura dengan meningkatkan peran dan partisipasi perempuan.
"Peningkatan peran dan partisipasi perempuan dalam setiap pelaksanaan program TJSL ini tidak lepas dari cerita sejarah perjuangan RA Kartini dan cita-cita bangsa dalam mewujudkan kesetaraan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat antara laki-laki dan perempuan," kata General Manager PT PLN UIP Nusra Abdul Nahwan dalam keterangan diterima di Mataram, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa salah satu upaya dalam kesetaraan gender itu dapat dilihat dalam program "Desa Berdaya" budi daya hortikultura di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program tersebut masih menjadi bagian dari implementasi program TJSL proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 5-6 di Poco Leok.
Program budi daya hortikultura yang mengubah lahan kosong menjadi subur dan produktif ini telah memberdayakan para kelompok tani wanita di Poco Leok.
Salah satu perempuan yang terlibat dalam menyukseskan program budidaya hortikultura PT PLN (Persero) UIP Nusra, jelas dia, bernama Lea Samasing dari kelompok tani Ca Nai Cako, Desa Lungar, Kabupaten Manggarai.
Lea Samasing dan kawan-kawan kelompok tani Ca Nai Cako, kata Abdul memiliki impian besar dalam meningkatkan kesejahteraan hidup melalui sektor pertanian.
Sejak Agustus 2023, Lea Samasing bersama sejumlah kelompok tani perempuan berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) UIP Nusra terus menunjukkan inovasi guna memperoleh manfaat dari kegiatan budi daya hortikultura.
"Terus terang, kami sangat ragu awalnya, karena lahan kosong kami seluas 10.000 meter persegi ini akan dijadikan tempat budi daya sayur-sayuran. Tetapi, kami yakin dimana ada impian, pasti Tuhan beri jalan," ujar Lea Samasing.
Sejak saat itu, seluruh kelompok tani bekerja sama dalam melewati segala proses yang diperlukan, mulai dari pembersihan lahan, pembuatan bedeng, semai benih, bangun jaringan air, pemasangan mulsa, sampai penanaman bibit.
Pendampingan PLN UIP Nusra dalam tiap proses tersebut menambah semangat dan optimisme para kelompok tani. Terlebih lagi, kurang dari satu bulan, lahan hortikultura yang digarap bersama tersebut telah mencapai masa panen dengan produksi berkualitas.
"Panen pertama kelompok kami jenis tanaman sayur Fanbox jumlahnya 500 pohon dan jenis Pakcoy 700. Dari hasil penjualan pertama, kami meraup keuntungan Rp3,7 juta," kata Lea Samasing.
Memasuki bulan November dan Desember 2023, sejumlah sayuran lainnya, mulai dari buncis, terong, tomat, sampai Lombok juga sudah mencapai masa panen. Harga jual mulai tinggi hingga kelompok tani ini berhasil mengantongi keuntungan lebih dari Rp23 Juta.
Oleh karena itu, Lea Samasing mengungkapkan, peran serta PT PLN (Persero) UIP Nusra sangat dirasakan dan nyata hadir di tengah masyarakat. Melalui segala pelatihan dan pendampingan dari perusahaan, kelompok Ca Nai Cako secara mandiri telah membuka lahan baru seluas 1.500 meter persegi.
"Saya mewakili belasan kelompok tani binaan PLN UIP Nusra di Poco Leok, menyampaikan ucapan terima kasih yang berlimpah atas dukungan penuh sehingga berhasil menghantarkan kami pada saat ini," katanya.
Lebih lanjut, Abdul mengatakan bahwa kisah sukses kelompok tani budi daya hortikultura ini telah memantik semangat kelompok tani lain untuk terus berinovasi dalam sektor pertanian.
Hingga saat ini tercatat ada 16 kelompok tani binaan PT PLN (Persero) UIP Nusra yang berhasil membudidayakan tanaman hortikultura di kawasan pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok.
Keberhasilan mereka dalam bidang pertanian menyadarkan akan pentingnya peran wanita dalam pembangunan dan ketahanan pangan. Sektor pertanian, terutama di Poco Leok, merupakan potensi besar untuk dikembangkan dan mampu menjadi basis dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
"Perempuan-perempuan kelompok tani di Poco Leok adalah contoh perempuan hebat yang menunjukkan keberhasilan mereka sebagai petani inovatif yang mampu berkarya dan berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup keluarga," ucap Abdul Nahwan.
"Peningkatan peran dan partisipasi perempuan dalam setiap pelaksanaan program TJSL ini tidak lepas dari cerita sejarah perjuangan RA Kartini dan cita-cita bangsa dalam mewujudkan kesetaraan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat antara laki-laki dan perempuan," kata General Manager PT PLN UIP Nusra Abdul Nahwan dalam keterangan diterima di Mataram, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa salah satu upaya dalam kesetaraan gender itu dapat dilihat dalam program "Desa Berdaya" budi daya hortikultura di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program tersebut masih menjadi bagian dari implementasi program TJSL proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 5-6 di Poco Leok.
Program budi daya hortikultura yang mengubah lahan kosong menjadi subur dan produktif ini telah memberdayakan para kelompok tani wanita di Poco Leok.
Salah satu perempuan yang terlibat dalam menyukseskan program budidaya hortikultura PT PLN (Persero) UIP Nusra, jelas dia, bernama Lea Samasing dari kelompok tani Ca Nai Cako, Desa Lungar, Kabupaten Manggarai.
Lea Samasing dan kawan-kawan kelompok tani Ca Nai Cako, kata Abdul memiliki impian besar dalam meningkatkan kesejahteraan hidup melalui sektor pertanian.
Sejak Agustus 2023, Lea Samasing bersama sejumlah kelompok tani perempuan berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) UIP Nusra terus menunjukkan inovasi guna memperoleh manfaat dari kegiatan budi daya hortikultura.
"Terus terang, kami sangat ragu awalnya, karena lahan kosong kami seluas 10.000 meter persegi ini akan dijadikan tempat budi daya sayur-sayuran. Tetapi, kami yakin dimana ada impian, pasti Tuhan beri jalan," ujar Lea Samasing.
Sejak saat itu, seluruh kelompok tani bekerja sama dalam melewati segala proses yang diperlukan, mulai dari pembersihan lahan, pembuatan bedeng, semai benih, bangun jaringan air, pemasangan mulsa, sampai penanaman bibit.
Pendampingan PLN UIP Nusra dalam tiap proses tersebut menambah semangat dan optimisme para kelompok tani. Terlebih lagi, kurang dari satu bulan, lahan hortikultura yang digarap bersama tersebut telah mencapai masa panen dengan produksi berkualitas.
"Panen pertama kelompok kami jenis tanaman sayur Fanbox jumlahnya 500 pohon dan jenis Pakcoy 700. Dari hasil penjualan pertama, kami meraup keuntungan Rp3,7 juta," kata Lea Samasing.
Memasuki bulan November dan Desember 2023, sejumlah sayuran lainnya, mulai dari buncis, terong, tomat, sampai Lombok juga sudah mencapai masa panen. Harga jual mulai tinggi hingga kelompok tani ini berhasil mengantongi keuntungan lebih dari Rp23 Juta.
Oleh karena itu, Lea Samasing mengungkapkan, peran serta PT PLN (Persero) UIP Nusra sangat dirasakan dan nyata hadir di tengah masyarakat. Melalui segala pelatihan dan pendampingan dari perusahaan, kelompok Ca Nai Cako secara mandiri telah membuka lahan baru seluas 1.500 meter persegi.
"Saya mewakili belasan kelompok tani binaan PLN UIP Nusra di Poco Leok, menyampaikan ucapan terima kasih yang berlimpah atas dukungan penuh sehingga berhasil menghantarkan kami pada saat ini," katanya.
Lebih lanjut, Abdul mengatakan bahwa kisah sukses kelompok tani budi daya hortikultura ini telah memantik semangat kelompok tani lain untuk terus berinovasi dalam sektor pertanian.
Hingga saat ini tercatat ada 16 kelompok tani binaan PT PLN (Persero) UIP Nusra yang berhasil membudidayakan tanaman hortikultura di kawasan pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok.
Keberhasilan mereka dalam bidang pertanian menyadarkan akan pentingnya peran wanita dalam pembangunan dan ketahanan pangan. Sektor pertanian, terutama di Poco Leok, merupakan potensi besar untuk dikembangkan dan mampu menjadi basis dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
"Perempuan-perempuan kelompok tani di Poco Leok adalah contoh perempuan hebat yang menunjukkan keberhasilan mereka sebagai petani inovatif yang mampu berkarya dan berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup keluarga," ucap Abdul Nahwan.