Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta kepala sekolah benar-benar memastikan kondisi kendaraan umum aman dan siap sebelum mengajak para siswa melakukan perjalanan widyawisata atau studi tur.
"Ini memang suatu kecelakaan yang saya kira tidak perlu, karena itu kepala sekolah harus hati-hati betul ketika mengajak siswanya ramai-ramai menggunakan kendaraan umum atau kendaraan sewaan. Pastikan dulu baik sopir maupun kondisi kendaraan betul-betul memang siap," kata Menko PMK Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa.
Ia juga menyayangkan tragedi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat melakukan widyawisata di Subang, Jawa Barat, dan menewaskan 11 orang pada Sabtu (11/5).
"Sangat kita sayangkan dan itu menyangkut para siswa, jadi sekali lagi saya minta kepada semua sekolah kalau menggunakan bus atau kendaraan umum untuk wisata, cek betul kondisinya, kita lihat trayeknya, kita lihat hasil pemeriksaan kelaikan busnya, termasuk juga pengemudinya," ujar Menko Muhadjir Effendy.
Menko Muhadjir mengemukakan berkaca dari pengalamannya menangani mudik, sebaiknya sekolah mempertimbangkan kembali apabila ingin menyewa bus pariwisata, mesti betul-betul dilihat apakah pihak agen pariwisata bisa dipercaya.
"Dan itulah yang selalu saya wanti-wanti ketika menangani mudik, karena banyak sekali bus pariwisata itu sebetulnya hasil dari lelang, lelang yang sebetulnya memang sudah enggak layak kemudian dicat ulang, sehingga orang melihat seolah-olah itu bus baru. Padahal itu bus yang sudah tidak layak, apalagi kalau itu wisata yang tidak resmi, tentu tidak pernah melakukan uji kendaraan secara rutin," paparnya.
Baca juga: Pemerintah pusat relokasi 300 KK terdampak erupsi Gunung Ruang
Baca juga: Menko PMK sebut Pelabuhan Jangkar jadi alternatif
Menko Muhadjir mengutarakan meski dirinya belum mengetahui hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian maupun pihak yang berwenang terkait penyebab pasti kecelakaan, tetapi berdasarkan informasi dari media yang ia baca, bus yang kecelakaan di Subang tersebut memang tidak laik jalan, karena surat izin kendaraan atau kir-nya sudah kedaluwarsa.
Ia juga mengimbau para kepala sekolah untuk betul-betul mengecek kondisi pengemudi kendaraan.
"Jangan sampai sopirnya tidak pernah punya pengalaman (berkendara) menanjak, kemudian harus mengendalikan bus yang sudah tidak layak, tidak punya pengalaman lagi, itu sangat berisiko," tutur Menko PMK Muhadjir Effendy.
"Ini memang suatu kecelakaan yang saya kira tidak perlu, karena itu kepala sekolah harus hati-hati betul ketika mengajak siswanya ramai-ramai menggunakan kendaraan umum atau kendaraan sewaan. Pastikan dulu baik sopir maupun kondisi kendaraan betul-betul memang siap," kata Menko PMK Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa.
Ia juga menyayangkan tragedi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat melakukan widyawisata di Subang, Jawa Barat, dan menewaskan 11 orang pada Sabtu (11/5).
"Sangat kita sayangkan dan itu menyangkut para siswa, jadi sekali lagi saya minta kepada semua sekolah kalau menggunakan bus atau kendaraan umum untuk wisata, cek betul kondisinya, kita lihat trayeknya, kita lihat hasil pemeriksaan kelaikan busnya, termasuk juga pengemudinya," ujar Menko Muhadjir Effendy.
Menko Muhadjir mengemukakan berkaca dari pengalamannya menangani mudik, sebaiknya sekolah mempertimbangkan kembali apabila ingin menyewa bus pariwisata, mesti betul-betul dilihat apakah pihak agen pariwisata bisa dipercaya.
"Dan itulah yang selalu saya wanti-wanti ketika menangani mudik, karena banyak sekali bus pariwisata itu sebetulnya hasil dari lelang, lelang yang sebetulnya memang sudah enggak layak kemudian dicat ulang, sehingga orang melihat seolah-olah itu bus baru. Padahal itu bus yang sudah tidak layak, apalagi kalau itu wisata yang tidak resmi, tentu tidak pernah melakukan uji kendaraan secara rutin," paparnya.
Baca juga: Pemerintah pusat relokasi 300 KK terdampak erupsi Gunung Ruang
Baca juga: Menko PMK sebut Pelabuhan Jangkar jadi alternatif
Menko Muhadjir mengutarakan meski dirinya belum mengetahui hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian maupun pihak yang berwenang terkait penyebab pasti kecelakaan, tetapi berdasarkan informasi dari media yang ia baca, bus yang kecelakaan di Subang tersebut memang tidak laik jalan, karena surat izin kendaraan atau kir-nya sudah kedaluwarsa.
Ia juga mengimbau para kepala sekolah untuk betul-betul mengecek kondisi pengemudi kendaraan.
"Jangan sampai sopirnya tidak pernah punya pengalaman (berkendara) menanjak, kemudian harus mengendalikan bus yang sudah tidak layak, tidak punya pengalaman lagi, itu sangat berisiko," tutur Menko PMK Muhadjir Effendy.