Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur meluncurkan program on boarding UMKM 2024 untuk meningkatkan literasi dan kemampuan digital para UMKM di NTT.
Deputi Kepala KPw BI NTT Pratyaksa Candraditya dalam keterangan yang diterima ANTARA di Kupang, Rabu mengatakan program tersebut bertujuan agar para pelaku UMKM bisa meningkatkan daya saing di tengah era digital.
"Dengan penetrasi internet di Indonesia yang mencapai angka 79 persen pada tahun 2024 dan diproyeksikan terus tumbuh, penting bagi UMKM untuk memiliki mindset digital dan mengimplementasikannya agar lebih kompetitif," katanya.
Ia menjelaskan bahwa program On Boarding UMKM 2024 tersebut mengangkat tagline "UMKM MUDA: Mandiri – Unggul – Digital – Adaptif untuk Menuju Masa Depan UMKM yang Gemilang".
Ia menekankan soal pentingnya digitalisasi bagi UMKM dalam lanskap bisnis yang berkembang pesat saat ini. Pratyaksa Candraditya menambahkan bahwa program On Boarding UMKM telah menjadi program BI-Wide sejak tahun 2019 dan sampai dengan tahun 2023.
"Pelaksanaan program yang dilakukan seluruh Kantor Perwakilan BI telah berhasil memfasilitasi 1.501 UMKM di seluruh Indonesia," ujar dia.
Untuk di Provinsi NTT sendiri, terdapat 44 UMKM yang telah di-On Boarding-kan. KPw BI NTT secara selektif melakukan proses seleksi untuk UMKM yang menjadi peserta On Boarding dan berhasil menjaring 20 UMKM peserta berdasarkan 12 indikator, yang dikategorikan menjadi potensial dan unggulan.
Baca juga: BI catat modal asing masuk bersih di Indonesia
Baca juga: Pemkot Bima gandeng BI memperkuat pembiayaan sektor UMKM
Kategori Potensial ditujukan untuk UMKM baru/pemula yang belum melakukan On Boarding atau memiliki pemasaran daring yang belum optimal. Sementara kategori unggulan merupakan program lanjutan untuk UMKM dengan tujuan optimalisasi dan peningkatan kinerja di marketplace.
Program ini memiliki empat tujuan utama pertama, meningkatkan literasi digital UMKM. Kedua,meningkatkan kemampuan UMKM dalam menggunakan platform digital. Ketiga, meningkatkan penjualan UMKM. Keempat,memperkuat daya saing UMKM. Agar UMKM semakin kompetitif, maka penyempurnaan kurikulum di tahun 2024, antara lain dengan penggunaan Artificial Intelligence dan live selling serta affiliated.
Deputi Kepala KPw BI NTT Pratyaksa Candraditya dalam keterangan yang diterima ANTARA di Kupang, Rabu mengatakan program tersebut bertujuan agar para pelaku UMKM bisa meningkatkan daya saing di tengah era digital.
"Dengan penetrasi internet di Indonesia yang mencapai angka 79 persen pada tahun 2024 dan diproyeksikan terus tumbuh, penting bagi UMKM untuk memiliki mindset digital dan mengimplementasikannya agar lebih kompetitif," katanya.
Ia menjelaskan bahwa program On Boarding UMKM 2024 tersebut mengangkat tagline "UMKM MUDA: Mandiri – Unggul – Digital – Adaptif untuk Menuju Masa Depan UMKM yang Gemilang".
Ia menekankan soal pentingnya digitalisasi bagi UMKM dalam lanskap bisnis yang berkembang pesat saat ini. Pratyaksa Candraditya menambahkan bahwa program On Boarding UMKM telah menjadi program BI-Wide sejak tahun 2019 dan sampai dengan tahun 2023.
"Pelaksanaan program yang dilakukan seluruh Kantor Perwakilan BI telah berhasil memfasilitasi 1.501 UMKM di seluruh Indonesia," ujar dia.
Untuk di Provinsi NTT sendiri, terdapat 44 UMKM yang telah di-On Boarding-kan. KPw BI NTT secara selektif melakukan proses seleksi untuk UMKM yang menjadi peserta On Boarding dan berhasil menjaring 20 UMKM peserta berdasarkan 12 indikator, yang dikategorikan menjadi potensial dan unggulan.
Baca juga: BI catat modal asing masuk bersih di Indonesia
Baca juga: Pemkot Bima gandeng BI memperkuat pembiayaan sektor UMKM
Kategori Potensial ditujukan untuk UMKM baru/pemula yang belum melakukan On Boarding atau memiliki pemasaran daring yang belum optimal. Sementara kategori unggulan merupakan program lanjutan untuk UMKM dengan tujuan optimalisasi dan peningkatan kinerja di marketplace.
Program ini memiliki empat tujuan utama pertama, meningkatkan literasi digital UMKM. Kedua,meningkatkan kemampuan UMKM dalam menggunakan platform digital. Ketiga, meningkatkan penjualan UMKM. Keempat,memperkuat daya saing UMKM. Agar UMKM semakin kompetitif, maka penyempurnaan kurikulum di tahun 2024, antara lain dengan penggunaan Artificial Intelligence dan live selling serta affiliated.