Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyiapkan program pembinaan atlet sepak bola putri sesuai kategori usia untuk jangka panjang guna menghasilkan tim nasional yang unggul dan berprestasi di kancah mancanegara.
"Kami persiapkan akan ada pembinaan usia jangka panjang, tidak hanya home base-kan sebulan, dua bulan," ujar Kepala Bidang Sepakbola Putri PSSI Papat Yunisal saat diwawancarai di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, pembinaan jangka panjang itu menyasar daerah-daerah tertentu yang tidak mengganggu kegiatan lain seperti pemusatan latihan. Para pemain, kata dia, juga akan menjalani semacam home schooling sehingga tidak mengabaikan atau mengganggu proses belajar mereka secara formal.
"Intinya kami menyiapkan beberapa lapisan pemain yang umur 12 untuk menuju umur 15, dan umur 17 itu nanti untuk menuju senior," ujarnya.
Yunisal mengatakan pembinaan jangka panjang yang akan dilakukan minimal selama lima tahun guna menyiapkan pemain-pemain muda secara baik.Saat ini, kata dia, proses seleksi pemain untuk menjalani pembinaan masih berjalan melalui turnamen-turnamen di tingkat regional di tanah air.
"Misalnya di regional nanti punya beberapa pemain unggulan maka dibina dan pada saatnya diambil untuk pembinaan dalam jangka panjang," ujarnya.
Yunisal mengakui, perkembangan sepak bola putri Indonesia memang masih tertinggal dari banyak negara lain terutama di Asia Tenggara. PSSI ingin menyiapkan pondasi yang kokoh melalui pembinaan atlet secara berkelanjutan.
Baca juga: Timnas putri Indonesia tak mau ratapi kekalahan dari Lebanon
Baca juga: Sepak bola putri di Skotlandia pecahkan rekor penonton
Oleh sebab itu, kata dia, PSSI juga sangat mengapresiasi hadirnya turnamen seperti MilkLife Soccer Challenge yang digelar melalui kolaborasi perusahaan Djarum Foundation dengan Milk Life yang berlangsung selama 25-28 Mei 2024 di Kingkong Soccer Arena, Cijantung, Jakarta.
Ia mengatakan, turnamen berseri yang diikuti ratusan siswi sekolah dasar itu menjadi bisa menjadi pondasi yang bagus untuk menyiapkan bibit-bibit muda berusia 10 tahun dan 12 tahun yang unggul untuk mengikuti pembinaan lebih lanjut.
"Kami persiapkan akan ada pembinaan usia jangka panjang, tidak hanya home base-kan sebulan, dua bulan," ujar Kepala Bidang Sepakbola Putri PSSI Papat Yunisal saat diwawancarai di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, pembinaan jangka panjang itu menyasar daerah-daerah tertentu yang tidak mengganggu kegiatan lain seperti pemusatan latihan. Para pemain, kata dia, juga akan menjalani semacam home schooling sehingga tidak mengabaikan atau mengganggu proses belajar mereka secara formal.
"Intinya kami menyiapkan beberapa lapisan pemain yang umur 12 untuk menuju umur 15, dan umur 17 itu nanti untuk menuju senior," ujarnya.
Yunisal mengatakan pembinaan jangka panjang yang akan dilakukan minimal selama lima tahun guna menyiapkan pemain-pemain muda secara baik.Saat ini, kata dia, proses seleksi pemain untuk menjalani pembinaan masih berjalan melalui turnamen-turnamen di tingkat regional di tanah air.
"Misalnya di regional nanti punya beberapa pemain unggulan maka dibina dan pada saatnya diambil untuk pembinaan dalam jangka panjang," ujarnya.
Yunisal mengakui, perkembangan sepak bola putri Indonesia memang masih tertinggal dari banyak negara lain terutama di Asia Tenggara. PSSI ingin menyiapkan pondasi yang kokoh melalui pembinaan atlet secara berkelanjutan.
Baca juga: Timnas putri Indonesia tak mau ratapi kekalahan dari Lebanon
Baca juga: Sepak bola putri di Skotlandia pecahkan rekor penonton
Oleh sebab itu, kata dia, PSSI juga sangat mengapresiasi hadirnya turnamen seperti MilkLife Soccer Challenge yang digelar melalui kolaborasi perusahaan Djarum Foundation dengan Milk Life yang berlangsung selama 25-28 Mei 2024 di Kingkong Soccer Arena, Cijantung, Jakarta.
Ia mengatakan, turnamen berseri yang diikuti ratusan siswi sekolah dasar itu menjadi bisa menjadi pondasi yang bagus untuk menyiapkan bibit-bibit muda berusia 10 tahun dan 12 tahun yang unggul untuk mengikuti pembinaan lebih lanjut.