Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong investasi di sektor elektronika dan digital nasional dengan cara melakukan perluasan pasar lewat promosi di ajang pameran internasional Communic Asia 2024 yang diselenggarakan di Singapura 29-31 Mei.
"Kami mengirimkan 11 industri elektronika dan digital dalam negeri pada pameran Communic Asia 2024 sebagai upaya promosi, serta membuka kerja sama dan peluang investasi baru,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Sopar Halomoan Sirait di Jakarta, Jumat.
Adapun 11 perusahaan industri elektronika dan digital yang tampil pada perhelatan tersebut antara lain yakni PT Bumi Teknik Semesta (Entwo Group), PT Cloud Hosting Indonesia, PT Bangun Abadi Teknologi Indonesia, PT Qwords Company International, PT Herza Digital Indonesia, PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk, PT Mitra Akses Globalindo, PT Nocola IoT Solution, PT Onesia Nusantara, PT Supertone, dan PT Terra Data Indonesia.
Ia menjelaskan keikutsertaan Indonesia dalam ajang Communic Asia 2024 ditujukan untuk mempromosikan kemampuan industri nasional guna menginisiasi hubungan industri dengan rantai pasok dunia.
Hal itu karena pada ajang ini dipamerkan berbagai produk dan teknologi karya industri dalam negeri, seperti kabel fiber optik, IoT, Laptop, CCTV, dan digital solution. Lebih lanjut ia menilai, keikutsertaan 11 industri domestik tersebut mencerminkan Indonesia mampu bersaing dalam menciptakan produk dan teknologi digital.
Baca juga: Penumpukan kontainer di Priok-Perak karena dokumen impor
Baca juga: Kemenperin dorong diversifikasi produk manufaktur
Hal ini sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk mengoptimalkan peranan teknologi digital dalam meningkatkan daya saing, serta sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Inisiatif tersebut juga sesuai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk menjadikan pembangunan transformasi digital sebagai salah satu proyek prioritas strategis (Major Project).
"Fasilitasi Communic Asia 2024 merupakan salah satu kebijakan yang diharapkan berdampak pada penguatan dan pemberdayaan industri elektronika dan telematika dalam negeri serta menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas industri dalam negeri dengan memperluas akses pasar dan membuka jalan kerja sama industri,” ujarnya.
Adapun 11 perusahaan industri elektronika dan digital yang tampil pada perhelatan tersebut antara lain yakni PT Bumi Teknik Semesta (Entwo Group), PT Cloud Hosting Indonesia, PT Bangun Abadi Teknologi Indonesia, PT Qwords Company International, PT Herza Digital Indonesia, PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk, PT Mitra Akses Globalindo, PT Nocola IoT Solution, PT Onesia Nusantara, PT Supertone, dan PT Terra Data Indonesia.
Ia menjelaskan keikutsertaan Indonesia dalam ajang Communic Asia 2024 ditujukan untuk mempromosikan kemampuan industri nasional guna menginisiasi hubungan industri dengan rantai pasok dunia.
Hal itu karena pada ajang ini dipamerkan berbagai produk dan teknologi karya industri dalam negeri, seperti kabel fiber optik, IoT, Laptop, CCTV, dan digital solution. Lebih lanjut ia menilai, keikutsertaan 11 industri domestik tersebut mencerminkan Indonesia mampu bersaing dalam menciptakan produk dan teknologi digital.
Baca juga: Penumpukan kontainer di Priok-Perak karena dokumen impor
Baca juga: Kemenperin dorong diversifikasi produk manufaktur
Hal ini sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk mengoptimalkan peranan teknologi digital dalam meningkatkan daya saing, serta sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Inisiatif tersebut juga sesuai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk menjadikan pembangunan transformasi digital sebagai salah satu proyek prioritas strategis (Major Project).
"Fasilitasi Communic Asia 2024 merupakan salah satu kebijakan yang diharapkan berdampak pada penguatan dan pemberdayaan industri elektronika dan telematika dalam negeri serta menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas industri dalam negeri dengan memperluas akses pasar dan membuka jalan kerja sama industri,” ujarnya.