Mataram (ANTARA) - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin mengatakan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah masa depan peradaban bangsa Indonesia.
"Karena IKN adalah masa depan peradaban bangsa Indonesia, maka wajib kita dukung, wajib kita kawal bagaimana proses pembangunan IKN agar cepat selesai," ujarnya usai membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) PW GP Ansor Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Sabtu.
Ia menyebutkan, ada tiga alasan mengapa GP Ansor sangat mendukung berdirinya IKN, di antaranya pertama secara ide bagus, kedua bahwa berdirinya IKN sudah dirumuskan dan ditetapkan oleh undang-undang, dan ketiga proses pembangunannya lagi berjalan.
"Maka tidak ada langkah mundur satu pun kemudian yang menolak atau mengesampingkan IKN," tegas Addin Jauharudin didampingi Ketua Ansor NTB Zamroni Aziz.
Addin menilai, keberadaan IKN sangat penting bagi peradaban bangsa Indonesia, sebab Jakarta saat ini sudah banyak masalah, padat populasi, hingga transportasi semua bertumpu di Jakarta, sehingga kalau satu terganggu yang lain juga ikut terganggu.
"Maka perlu di pisahkan, Jakarta sebagai daerah khusus ibu kota sedangkan ibu kota biarlah konsentrasi di IKN," katanya.
"Karena IKN adalah masa depan peradaban bangsa Indonesia, maka wajib kita dukung, wajib kita kawal bagaimana proses pembangunan IKN agar cepat selesai," ujarnya usai membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) PW GP Ansor Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Sabtu.
Ia menyebutkan, ada tiga alasan mengapa GP Ansor sangat mendukung berdirinya IKN, di antaranya pertama secara ide bagus, kedua bahwa berdirinya IKN sudah dirumuskan dan ditetapkan oleh undang-undang, dan ketiga proses pembangunannya lagi berjalan.
"Maka tidak ada langkah mundur satu pun kemudian yang menolak atau mengesampingkan IKN," tegas Addin Jauharudin didampingi Ketua Ansor NTB Zamroni Aziz.
Addin menilai, keberadaan IKN sangat penting bagi peradaban bangsa Indonesia, sebab Jakarta saat ini sudah banyak masalah, padat populasi, hingga transportasi semua bertumpu di Jakarta, sehingga kalau satu terganggu yang lain juga ikut terganggu.
"Maka perlu di pisahkan, Jakarta sebagai daerah khusus ibu kota sedangkan ibu kota biarlah konsentrasi di IKN," katanya.