Jakarta (ANTARA) - Pelatih Timor Leste U-19 Eduardo Pereira mengatakan kemenangan yang didapat timnya pada laga pertama Grup A Piala AFF U-19 2024 atau ASEAN U-19 Boys Championship 2024 sangatlah penting untuk menatap laga selanjutnya.
Timor Leste baru saja memetik tiga poin setelah mengalahkan Kamboja dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu sore.
Gol Timor Leste dicetak oleh Vabio Canavaro (33'), Alexandro Bakhito (36'), dan Luis Figo (39') di babak pertama, sedangkan dua gol balasan Kamboja lahir dari Sorm Borith (54') dan Chheang Kimsong (59').
"Pertama-tama kami sangat bersyukur dengan hasil yang kami dapat. Pertandingan pertama ini sangat penting untuk menentukan laga selanjutnya. Kamboja punya permainan yang sangat bagus. Pada babak pertama dari menit pertama sampai menit ke-30 kami tidak bisa dapat bola, mereka menyerang berturut-turut," kata Eduardo selepas laga.
"Saya memanfaatkan saat mereka menyerang kami, kami mendapatkan bola dan counter attack dan hasilnya dapat tiga gol. Itu sangat bagus. Tapi setelah babak kedua, stamina menurun," tambahnya.
Eduardo mengatakan setelah laga ini akan memberikan kesempatan anak-anak asuhnya untuk memulihkan tenaga sebelum menatap laga kedua melawan Filipina di tempat yang sama pada Sabtu (20/7) pukul 17.00 WIB.
Setelah itu, dirinya akan memikirkan taktik yang lebih matang agar tidak kembali kebobolan dua gol seperti saat melawan Kamboja.
"Masih ada dua hari sebelum tanding. Pertama yang akan saya lakukan adalah recovery untuk mengembalikan kondisi pemain-pemain. Setelah itu baru membuat taktik baru lagi," jelasnya.
Salah satu pencetak gol Alexandro Bakhito juga sangat senang akhirnya dapat membawa Timor Leste memetik tiga poin setelah kelelahan akibat perjalanan panjang dari negaranya.
"Pertama kami sangat senang dengan tiga poin. Kami sangat capek di pertandingan ini karena perjalanan kami dari Timor Leste sampai ke sini, kami capek sekali. Tapi kami sangat senang dengan perlakuan disini. Kami merasa senang," kata pemain dengan nomor punggung 10 itu.
Dalam kesempatan yang sama, Bakhito juga sangat berharap berkarier di Liga 1 Indonesia karena ia merasa terinspirasi oleh pemain senior dari negaranya Gali Freitas yang saat ini merumput bersama PSIS Semarang.
"Sangat berharap main di Liga 1 Indonesia. Gali adalah idola pemain di Timor Leste karena dia membawa inspirasi bagi pemain-pemain muda seperti kami," tambahnya.
Sementara itu, di sisi lain Pelatih Kamboja U-19 Phea Sopheaktra merasa sedih atas kekalahan ini setelah timnya mendominasi laga.
Baca juga: Spanyol ke final setelah kalahkan Prancis skor 2-1
Baca juga: Sejumlah pemda di NTB gelar nobar Timnas Indonesia VS Uzbekistan
"Ya, aku merasa sedih dengan hasilnya. Rakyat Kamboja juga merasa sedih, ini hasil yang tidak ingin kami lihat. Bagaimanapun ini adalah sepak bola," katanya.
"Tidak mudah ketika kami punya peluang untuk mendominasi permainan. Kami tidak bisa bermain atau kami tidak bisa mencetak gol dan ketika mereka membalas, kami kalah seperti tiga gol dalam empat atau lima menit," tutupnya.
Timor Leste baru saja memetik tiga poin setelah mengalahkan Kamboja dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu sore.
Gol Timor Leste dicetak oleh Vabio Canavaro (33'), Alexandro Bakhito (36'), dan Luis Figo (39') di babak pertama, sedangkan dua gol balasan Kamboja lahir dari Sorm Borith (54') dan Chheang Kimsong (59').
"Pertama-tama kami sangat bersyukur dengan hasil yang kami dapat. Pertandingan pertama ini sangat penting untuk menentukan laga selanjutnya. Kamboja punya permainan yang sangat bagus. Pada babak pertama dari menit pertama sampai menit ke-30 kami tidak bisa dapat bola, mereka menyerang berturut-turut," kata Eduardo selepas laga.
"Saya memanfaatkan saat mereka menyerang kami, kami mendapatkan bola dan counter attack dan hasilnya dapat tiga gol. Itu sangat bagus. Tapi setelah babak kedua, stamina menurun," tambahnya.
Eduardo mengatakan setelah laga ini akan memberikan kesempatan anak-anak asuhnya untuk memulihkan tenaga sebelum menatap laga kedua melawan Filipina di tempat yang sama pada Sabtu (20/7) pukul 17.00 WIB.
Setelah itu, dirinya akan memikirkan taktik yang lebih matang agar tidak kembali kebobolan dua gol seperti saat melawan Kamboja.
"Masih ada dua hari sebelum tanding. Pertama yang akan saya lakukan adalah recovery untuk mengembalikan kondisi pemain-pemain. Setelah itu baru membuat taktik baru lagi," jelasnya.
Salah satu pencetak gol Alexandro Bakhito juga sangat senang akhirnya dapat membawa Timor Leste memetik tiga poin setelah kelelahan akibat perjalanan panjang dari negaranya.
"Pertama kami sangat senang dengan tiga poin. Kami sangat capek di pertandingan ini karena perjalanan kami dari Timor Leste sampai ke sini, kami capek sekali. Tapi kami sangat senang dengan perlakuan disini. Kami merasa senang," kata pemain dengan nomor punggung 10 itu.
Dalam kesempatan yang sama, Bakhito juga sangat berharap berkarier di Liga 1 Indonesia karena ia merasa terinspirasi oleh pemain senior dari negaranya Gali Freitas yang saat ini merumput bersama PSIS Semarang.
"Sangat berharap main di Liga 1 Indonesia. Gali adalah idola pemain di Timor Leste karena dia membawa inspirasi bagi pemain-pemain muda seperti kami," tambahnya.
Sementara itu, di sisi lain Pelatih Kamboja U-19 Phea Sopheaktra merasa sedih atas kekalahan ini setelah timnya mendominasi laga.
Baca juga: Spanyol ke final setelah kalahkan Prancis skor 2-1
Baca juga: Sejumlah pemda di NTB gelar nobar Timnas Indonesia VS Uzbekistan
"Ya, aku merasa sedih dengan hasilnya. Rakyat Kamboja juga merasa sedih, ini hasil yang tidak ingin kami lihat. Bagaimanapun ini adalah sepak bola," katanya.
"Tidak mudah ketika kami punya peluang untuk mendominasi permainan. Kami tidak bisa bermain atau kami tidak bisa mencetak gol dan ketika mereka membalas, kami kalah seperti tiga gol dalam empat atau lima menit," tutupnya.