Lombok Tengah (Antaranews.com) - Maskapai NAM Air melayani rute penerbangan baru Lombok-Bima yang ditandai dengan dilakukan Inaugural flight (penerbangan perdana) dari Bima ke Lombok dan tiba di Lombok Internasional Airport sekitar pukul 12.40 Wita, Rabu.
Direktur Operasional NAM Air, Kapten Daniel Aditia mengatakan, penerbangan perdana ini membawa 119 penumpang dari Bima-Lombok. Begitu pula nanti dari Lombok-Bima akan membawa 113 penumpang.
"Kami berharap penerbangan ini bisa terus berjalan, artinya tidak hanya seumur jagung," katanya.
Ia melihat dari jumlah penumpang di penerbangan perdana tersebut, baik dari dan menuju Lombok-Bima, menunjukkan prestasi yang bagus. Untuk itu, ia meminta agar tetap dipertahankan.
"Semua ini tidak terlepas atas dukungan dan kerjasama dari pihak LIA dan AP I. Saya ucapkan terima kasih," terangnya.
Dalam penerbangan perdana ini, NAM Air menggunakan Boeing 737-500 dengan kapasitas 120 penumpang, terdiri dari 8 kursi bisnis dan 112 kursi ekonomi. Pelayanan yang diberikan pula medium servis, di mana akan mendapat snack dan minum.
Selain itu, penerbangan akan dilakukan setiap hari. Dari Lombok berangkat pukul 12.30 wita dan dari Bima pukul 11.20 wita. Sehingga penerbangan dari dan menuju Lombok-Bima paling lama sekitar 30 menit.
"Dari sisi harga kita bersaing. Sampai akhir Februari buka harga sebesar Rp 296 ribu," terang Manajer NAM Air wilayah Bali Nusa Tenggara, Ahmad Yani.
Sementara, General Manajer LIA, I Gusti Ardita mengucapkan terima kasih juga atas kercayaan yang telah diberikan pihak NAM Air dan semoga ini bisa terus berlanjut, sesuai dengan harapan pihak NAM, tidak hanya seumur jagung.
"Semoga NAM Air ke depan bisa menambah rute, tidak hanya sampai Bima," terangya.
Ia menambahkan, dari hasil komunikasi dengan manajemen NAM Air, rute yang akan dibukukan tidak sebatas Bima saja melainkan akan membuka rute Denpasar.
"Kita berharap dengan keberadaan NAM Air bisa sebagai penyambung destinasi dari satu daerah ke daerah lain," tandasnya.
Ardita berharap dengan bertambahnya rute menuju Bima dapat meningkatkan jumlah wisatawan di Pulau Lombok ataupun sebaliknya di Pulau Sumbawa terutama Bima.
"Karena kita tahu Pulau Sumbawa pun tak kalah indahnya dengan Pulau Lombok. Saat ini jumlah penumpang menuju dan dari Bima ke Lombok telah mencapai 168.645 Pax pada tahun 2017, ini menunjukan tingginya aktivitas penerbangan menuju dan dari Bima," kata Ardita. (*)
Direktur Operasional NAM Air, Kapten Daniel Aditia mengatakan, penerbangan perdana ini membawa 119 penumpang dari Bima-Lombok. Begitu pula nanti dari Lombok-Bima akan membawa 113 penumpang.
"Kami berharap penerbangan ini bisa terus berjalan, artinya tidak hanya seumur jagung," katanya.
Ia melihat dari jumlah penumpang di penerbangan perdana tersebut, baik dari dan menuju Lombok-Bima, menunjukkan prestasi yang bagus. Untuk itu, ia meminta agar tetap dipertahankan.
"Semua ini tidak terlepas atas dukungan dan kerjasama dari pihak LIA dan AP I. Saya ucapkan terima kasih," terangnya.
Dalam penerbangan perdana ini, NAM Air menggunakan Boeing 737-500 dengan kapasitas 120 penumpang, terdiri dari 8 kursi bisnis dan 112 kursi ekonomi. Pelayanan yang diberikan pula medium servis, di mana akan mendapat snack dan minum.
Selain itu, penerbangan akan dilakukan setiap hari. Dari Lombok berangkat pukul 12.30 wita dan dari Bima pukul 11.20 wita. Sehingga penerbangan dari dan menuju Lombok-Bima paling lama sekitar 30 menit.
"Dari sisi harga kita bersaing. Sampai akhir Februari buka harga sebesar Rp 296 ribu," terang Manajer NAM Air wilayah Bali Nusa Tenggara, Ahmad Yani.
Sementara, General Manajer LIA, I Gusti Ardita mengucapkan terima kasih juga atas kercayaan yang telah diberikan pihak NAM Air dan semoga ini bisa terus berlanjut, sesuai dengan harapan pihak NAM, tidak hanya seumur jagung.
"Semoga NAM Air ke depan bisa menambah rute, tidak hanya sampai Bima," terangya.
Ia menambahkan, dari hasil komunikasi dengan manajemen NAM Air, rute yang akan dibukukan tidak sebatas Bima saja melainkan akan membuka rute Denpasar.
"Kita berharap dengan keberadaan NAM Air bisa sebagai penyambung destinasi dari satu daerah ke daerah lain," tandasnya.
Ardita berharap dengan bertambahnya rute menuju Bima dapat meningkatkan jumlah wisatawan di Pulau Lombok ataupun sebaliknya di Pulau Sumbawa terutama Bima.
"Karena kita tahu Pulau Sumbawa pun tak kalah indahnya dengan Pulau Lombok. Saat ini jumlah penumpang menuju dan dari Bima ke Lombok telah mencapai 168.645 Pax pada tahun 2017, ini menunjukan tingginya aktivitas penerbangan menuju dan dari Bima," kata Ardita. (*)