Mataram (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) melakukan validasi data kependudukan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kuripan.
Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Lombok Barat Abdul Aziz Fatriyawan dalam keterangannya di Mataram, Selasa, menyampaikan bahwa validasi ini bertujuan merampungkan daftar pemilih di lokasi khusus.
"Jadi, kegiatan ini dalam rangka penyusunan daftar pemilih di lokasi khusus untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat, serta Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Tahun 2024," katanya.
Dari hasil giat yang berlangsung hari ini, jelas dia, tercatat ada 158 orang warga binaan yang belum lengkap memiliki data kependudukan.
"Sebanyak 54 orang di antaranya tidak punya NIK (nomor induk kependudukan) dan 104 orang belum punya NKK (nomor kartu keluarga)," ujar dia.
Dengan mendapatkan catatan tersebut, KPU langsung mendaftarkan temuan dalam aplikasi Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) untuk penetapan tempat pemungutan suara (TPS) di lapas yang masuk kategori lokasi Khusus.
Selain itu, validasi data kependudukan ini bertujuan memastikan warga binaan di Lapas Kelas IIA Kuripan telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Jadi, melalui pendataan ini akan memberikan hak pilih bagi rekan-rekan (warga binaan) lapas dalam kontestasi Pilkada pada November 2024," kata Abdul Azis.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Lombok Barat Saepul Ahkam menyampaikan bahwa instansinya dalam giat ini turut melakukan sinkronisasi data biometrik terhadap 158 orang warga binaan lapas.
Tercatat sebanyak 54 dari 158 orang warga binaan berdomisili di Kabupaten Lombok Barat dan sisanya berdomisili di kabupaten dan kota lain di wilayah NTB.
"Setelah melalui tahap pencocokan dan penelitian (coklit) data oleh KPU maka muncul data tersebut (158 orang warga binaan), makanya hari ini kita ikut lakukan sinkronisasi data biometrik biar tuntas," ujar Saepul.
Dia menegaskan bahwa instansinya akan berkomitmen agar seluruh warga binaan dapat memberikan hak pilih di TPS khusus yang akan ditempatkan di Lapas Kelas IIA Kuripan.
Kepala Lapas Kelas IIA Kuripan M. Fadli menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada KPU dan Disdukcapil Lombok Barat yang melakukan kegiatan validasi dan sinkronisasi data terhadap warga binaan.
"Berkaca pada pilpres sebelumnya, untuk pilkada nanti kami insyaallah sangat siap melaksanakannya, apresiasi setinggi tingginya untuk KPU dan Disdukcapil Lombok Barat atas sinergi dan kerja samanya sejauh ini," ucap Fadli.
Dia turut menyampaikan bahwa pada kontestasi Pilkada Serentak 2024, Lapas Kelas IIA Kuripan mendapat dukungan KPU untuk menyediakan tiga TPS khusus dengan jumlah pemilih setiap TPS sebanyak 600 orang warga binaan.
Untuk jumlah warga binaan di lapas terkini, Fadli menyampaikan ada sebanyak 1.822 orang yang terdiri atas 1.281 orang berstatus narapidana dan sisanya 541 orang tahanan.
"Pada November 2024 nanti tentu jumlahnya akan fluktuatif karena ada yang keluar (bebas) dan ada yang masuk (tahanan baru)," katanya.
Dengan beragam kesiapan ini, Fadli berharap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Lapas Kelas IIA Kuripan dapat berjalan lancar dan tertib seperti pelaksanaan pilpres sebelumnya.
Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Lombok Barat Abdul Aziz Fatriyawan dalam keterangannya di Mataram, Selasa, menyampaikan bahwa validasi ini bertujuan merampungkan daftar pemilih di lokasi khusus.
"Jadi, kegiatan ini dalam rangka penyusunan daftar pemilih di lokasi khusus untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat, serta Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Tahun 2024," katanya.
Dari hasil giat yang berlangsung hari ini, jelas dia, tercatat ada 158 orang warga binaan yang belum lengkap memiliki data kependudukan.
"Sebanyak 54 orang di antaranya tidak punya NIK (nomor induk kependudukan) dan 104 orang belum punya NKK (nomor kartu keluarga)," ujar dia.
Dengan mendapatkan catatan tersebut, KPU langsung mendaftarkan temuan dalam aplikasi Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) untuk penetapan tempat pemungutan suara (TPS) di lapas yang masuk kategori lokasi Khusus.
Selain itu, validasi data kependudukan ini bertujuan memastikan warga binaan di Lapas Kelas IIA Kuripan telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Jadi, melalui pendataan ini akan memberikan hak pilih bagi rekan-rekan (warga binaan) lapas dalam kontestasi Pilkada pada November 2024," kata Abdul Azis.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Lombok Barat Saepul Ahkam menyampaikan bahwa instansinya dalam giat ini turut melakukan sinkronisasi data biometrik terhadap 158 orang warga binaan lapas.
Tercatat sebanyak 54 dari 158 orang warga binaan berdomisili di Kabupaten Lombok Barat dan sisanya berdomisili di kabupaten dan kota lain di wilayah NTB.
"Setelah melalui tahap pencocokan dan penelitian (coklit) data oleh KPU maka muncul data tersebut (158 orang warga binaan), makanya hari ini kita ikut lakukan sinkronisasi data biometrik biar tuntas," ujar Saepul.
Dia menegaskan bahwa instansinya akan berkomitmen agar seluruh warga binaan dapat memberikan hak pilih di TPS khusus yang akan ditempatkan di Lapas Kelas IIA Kuripan.
Kepala Lapas Kelas IIA Kuripan M. Fadli menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada KPU dan Disdukcapil Lombok Barat yang melakukan kegiatan validasi dan sinkronisasi data terhadap warga binaan.
"Berkaca pada pilpres sebelumnya, untuk pilkada nanti kami insyaallah sangat siap melaksanakannya, apresiasi setinggi tingginya untuk KPU dan Disdukcapil Lombok Barat atas sinergi dan kerja samanya sejauh ini," ucap Fadli.
Dia turut menyampaikan bahwa pada kontestasi Pilkada Serentak 2024, Lapas Kelas IIA Kuripan mendapat dukungan KPU untuk menyediakan tiga TPS khusus dengan jumlah pemilih setiap TPS sebanyak 600 orang warga binaan.
Untuk jumlah warga binaan di lapas terkini, Fadli menyampaikan ada sebanyak 1.822 orang yang terdiri atas 1.281 orang berstatus narapidana dan sisanya 541 orang tahanan.
"Pada November 2024 nanti tentu jumlahnya akan fluktuatif karena ada yang keluar (bebas) dan ada yang masuk (tahanan baru)," katanya.
Dengan beragam kesiapan ini, Fadli berharap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Lapas Kelas IIA Kuripan dapat berjalan lancar dan tertib seperti pelaksanaan pilpres sebelumnya.