Jakarta (ANTARA) - Pesenam China Liu Yang mempertahankan medali emas dalam senam nomor gelang-gelang yang diraihnya dalam Olimpiade Tokyo 2022 dengan mengulanginya dalam Olimpiade Paris 2024.
Juara dunia dua kali itu mencetak 15.300 poin untuk mengungguli peraih medali perak Zou Jingyuan yang juga dari China, dan juara Olimpiade 2016 dari Yunani, Eleftherios Petrounias, yang meraih perunggu.
Keberhasilan ini tak memupus rasa sakit Liu melihat Jepang memenangkan nomor beregu putra setelah mengalahkan China dalam final tujuh hari lalu.
"Jujur saja, perasaan saya campur aduk," kata Liu seperti dikutip AFP. "Meskipun saya senang sekali memperoleh medali emas, saya masih belum bisa melupakan kenyataan bahwa kami kehilangan medali emas dalam final beregu. Itu masih sulit saya lupakan."
Baca juga: Cindy Ngamba pastikan kontingen peroleh medali pertama
Baca juga: Ganda putra Lee/Wang pertahankan gelar juara Olimpiade
Terkenal karena elemen kekuatannya, Liu membuat penonton di Bercy Arena tak henti bertepuk tangan.
Sementara itu rekannya, Zou, senang telah menunjukkan performa lebih bagus dalam nomor gelang-gelang ketimbang saat kualifikasi.
"Gelang-gelang, palang sejajar, dan kuda pelana adalah kekuatan saya, tetapi cedera telah menyebabkan masalah dalam nomor-nomor ini," kata Zou.
Juara dunia dua kali itu mencetak 15.300 poin untuk mengungguli peraih medali perak Zou Jingyuan yang juga dari China, dan juara Olimpiade 2016 dari Yunani, Eleftherios Petrounias, yang meraih perunggu.
Keberhasilan ini tak memupus rasa sakit Liu melihat Jepang memenangkan nomor beregu putra setelah mengalahkan China dalam final tujuh hari lalu.
"Jujur saja, perasaan saya campur aduk," kata Liu seperti dikutip AFP. "Meskipun saya senang sekali memperoleh medali emas, saya masih belum bisa melupakan kenyataan bahwa kami kehilangan medali emas dalam final beregu. Itu masih sulit saya lupakan."
Baca juga: Cindy Ngamba pastikan kontingen peroleh medali pertama
Baca juga: Ganda putra Lee/Wang pertahankan gelar juara Olimpiade
Terkenal karena elemen kekuatannya, Liu membuat penonton di Bercy Arena tak henti bertepuk tangan.
Sementara itu rekannya, Zou, senang telah menunjukkan performa lebih bagus dalam nomor gelang-gelang ketimbang saat kualifikasi.
"Gelang-gelang, palang sejajar, dan kuda pelana adalah kekuatan saya, tetapi cedera telah menyebabkan masalah dalam nomor-nomor ini," kata Zou.