Lombok Timur (ANTARA) -
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara bersama PT Rekayasa Industri telah menuntaskan tahapan first firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Fast Track Program (FTP) 2 kapasitas 2 x 50 mega Watt di Desa Padak Guar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada 30 Agustus 2024.
Tahapan krusial dalam memulai operasional PLTU ini dilakukan dengan uji coba pembakaran pertama kali pada ruang bakar _boiler_ menggunakan bahan bakar minyak jenis high speed diesel (HSD) atau solar.
Proses itu kemudian menghasilkan uap pada boiler untuk pertama kalinya dan selanjutnya dimanfaatkan untuk proses pembersihan saluran pipa uap sampai kualitas uap bersih sebelum akhirnya masuk ke turbin.
Sebelum memasuki tahapan first firing, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap peralatan pendukung seperti cooling system, fan system, fuel oil system, dan instrument system.
"Rampungnya tahap first firing menjadi milestone proses komisioning sistem PLTU Sambelia berikutnya, yaitu cool firing dan sinkronisasi dengan sistem kelistrikan," kata Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 1, Deddy Kurniawan
Ia menegaskan bahwa PLTU yang telah menyerap *lebih dari 1000* tenaga kerja ini diproyeksikan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, memperkuat sistem kelistrikan Lombok, sekaligus mendukung sektor pariwisata NTB.
"PLTU ini akan menjadi penyedia energi listrik tingkat efisensi tinggi dengan standar lingkungan yang ketat. Pembangkit ini juga memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," ucapnya.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Abdul Nahwan menjelaskan, PLTU Sambelia, yang merupakan bagian dari program FTP 35.000 MW, ditargetkan mendorong masuknya investasi di Lombok seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi pariwisata super prioritas untuk pengembangan pariwisata dan event internasional.
"Dengan kapasitas total 100 MW, PLTU Sambelia memiliki potensi target produksi listrik tahunan sebesar 735.233 giga Watt hour (GWH) dengan peak hour 153.172 GWH dan off peak hour 582.052 GWH," katanya.
Ia mengatakan apabila PLTU Sambelia telah melalui seluruh rangkaian milestone dan beroperasi sepenuhnya maka pasokan listrik yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
Komitmen ini akan memberikan dampak keberlanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan PLN hari ini maupun bagi generasi yang akan datang untuk Indonesia yang lebih maju.
"Dengan demikian, perekonomian daerah dapat melesat dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Untuk diketahui, Sebelum memasuki tahap first firing, PLTU Sambelia telah melalui sejumlah tahapan lain, satu di antaranya ialah proses backfeeding atau penyaluran energi listrik tegangan tinggi dari sistem transmisi 150 kV Sistem Lombok.