Banda Aceh (ANTARA) - Kontingen Provinsi Bali mengandalkan salah satu atletnya yakni dari cabang olahraga panjat tebing putri, Desak Made Rita yang merupakan atlet Olimpiade Paris 2024 untuk menambah emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara.

"Saya lihat memang Desak masih tetap masih ada Astungkara dapat emas perorangan," kata Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh, Minggu.

Desak Made Rita dijadwalkan akan berlaga pada nomor perorangan putri untuk cabang olahraga panjat tebing PON XXI wilayah Aceh.

Sedangkan di sektor beregu putri, Desak Made Rita yang berjuang bersama rekannya yakni Desak Nyoman Widianingsih, dan Kadek Adi Asih tidak menembus final dan gagal pada perebutan medali perunggu.

Oka Darmawan optimistis untuk sektor perorangan, atlet asal Kabupaten Buleleng, Bali berusia 23 tahun itu mampu mempersembahkan medali kepada Pulau Dewata. Meski begitu, salah satu catatan kesalahan atau false start Desak Rita saat babak semifinal babak beregu putri perlu menjadi evaluasi agar tidak terjadi saat menjalani laga perseroan panjat tebing putri.

"Desak sudah melalui proses yang panjang, baru selesai Olimpiade, kami juga harapkan mudah-mudahan (dapat emas)," imbuhnya.

Baca juga: Atlet Raja raih emas pertama aerobik perorangan putra
Baca juga: PON XXI: Basket putri Jakarta fokus pemulihan jelang final

Desak Rita mencatatkan waktu terbaik 6,49 detik saat berjuang di kejuaraan dunia Federasi Panjat Tebing Dunia (IFSC) di Bern, Swiss pada 2023 yang memberinya tiket ke Olimpiade Paris 2024. Sementara itu, klasemen sementara PON XXI Bali bertengger di posisi kesembilan dengan raihan sembilan medali yakni tiga medali emas dan dua perak. Tim sepak takraw putri Bali menambah perolehan medali perunggu untuk nomor ganda putri sehingga menjadi empat medali perunggu.

Sedangkan klasemen sementara di posisi puncak dihuni oleh Jawa Timur dengan 15 emas dan Jawa Barat sebanyak 12 emas.


 

Pewarta : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024