Lombok Tengah (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan bantuan alat tenun gedogan kepada para perajin di Desa Semoyang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, untuk melestarikan dan mengembangkan kerajinan menenun yang merupakan bagian integral dari budaya masyarakat setempat.
Dalam acara penyerahan bantuan, Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj. Nuryanti, mengingatkan para perajin tentang pentingnya memanfaatkan alat yang telah diserahkan.
"Kami berharap perajin dapat memanfaatkan alat ini secara maksimal. Jika tidak, akan ada berita acara untuk pengalihan tanggung jawab,” katanya.
Ia juga menekankan kepada para perajin akan arti penting menjaga kualitas produksi dan menyelesaikan administrasi dengan baik.
Baca juga: Kemenperin menyebutkan tiga strategi ciptakan peluang industri tekstil
Selain memberikan alat, Dinas Perindustrian NTB juga telah menyelenggarakan pelatihan khusus tentang pemilihan benang berkualitas.
"Kami ingin ibu-ibu penenun tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga dapat mencari dan memastikan pelanggan yang loyal," ujar Nuryanti.
Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk membangun ekosistem industri tenun yang kuat di Desa Semoyang. Ini termasuk penyediaan bahan baku benang berkualitas dan kerjasama dengan desa-desa tetangga, serta pengembangan industri hingga tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
"Meskipun pertanian tembakau adalah sumber penghasilan utama warga Semoyang dan bersifat musiman, tenun kini menjadi harapan baru untuk industri kecil dan menengah di desa tersebut," ucap Nuryanti.
Ia juga menyebutkan bahwa evaluasi dan monitoring akan dilakukan setiap bulan untuk memastikan produktivitas dan kualitas.
"Jika ada pekerja yang menunjukkan peningkatan produktivitas, tanggung jawabnya akan dialihkan kepada yang membutuhkan," katanya.
Baca juga: Kemenperin bantu IKM batik jadi produsen seragam haji
Kepala Desa Semoyang menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap dukungan dari Kementerian Perindustrian. Dukungan tersebut, menurutnya, sangat signifikan dan memperkuat langkah para perajin tenun di Desa Semoyang.
Desa Semoyang telah membentuk kelompok penenun bernama "Penenun Pemban Aji", yang tidak hanya fokus pada produksi kain tenun tetapi juga berencana mengembangkan busana.
"Beberapa kelompok sudah memulai produksi kain dan menjahit. Kami berharap industri tenun di Semoyang, dapat berkembang lebih pesat dan massif," ujarnya.
Dengan dukungan berkelanjutan dari Dinas Perindustrian NTB, dan komitmen para perajin, diharapkan industri tenun di Desa Semoyang, dapat tumbuh dan menjadi sektor yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.
Baca juga: Menperin siapkan insentif bagi Sinopec berinvestasi