Banda Aceh (ANTARA) - Hafidz Kurnia Ramadan menyumbang medali emas kedua untuk Jawa Barat dari cabang olahraga hapkido pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024, Rabu.
Atlet 21 tahun itu menyumbang medali emas dari nomor nak bop high jump putra, setelah mencatatkan gerakan dengan tinggi 180 centimeter pada pertandingan yang berlangsung di GOR KONI Aceh, Banda Aceh.
Saat ditemui usai pertandingan, Hafidz menyebut bahwa dirinya memang ditargetkan untuk membawa pulang medali emas karena keberhasilannya meraih medali serupa di babak kualifikasi.
“Kebetulan ditargetkan karena sebelum PON ada babak kualifikasi kan. Kebetulan saya dapat medali emas juga di sana. Jadi ini merupakan motivasi juga untuk mempertahankan medali emas saya hingga PON ini,” kata Hafidz kepada Antara.
Ia mengaku sempat merasa sangat was-was sebelum mendapat bimbingan psikologis dari tim KONI Jabar.
“Menanganinya kebetulan ada penanganan khusus dari KONI juga kan. Kebetulan difasilitasi psikolog, kebetulan saya bertemu Pak Doni, terima kasih Pak Doni. Dia bilang ke saya bahwa “Kamu jangan fokus ke target, fokus ke proses. Karena semakin fokus ke proses, target kita hanya bonus,” ucap Hafidz yang sempat menekuni cabang olahraga jiujitsu itu.
Sementara itu, medali perak menjadi milik atlet Aceh Hurairah. Sedangkan untuk medali perunggu menjadi milik Muhammad Al Fajrin asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Muhammad Ivan Febrian asal Sumatera Barat.
Selain nomor nak bop high jump putra, pada Rabu, di nomor nontarung lainnya juga mempertandingkan nomor hyung perorangan putra dan hyung perorangan putri.
Baca juga: Skor 3-0 antar Jateng kunci tiket final beregu putra
Baca juga: Pemanjat tebing Desak Rita target pecahkan catatan waktu Olimpiade Paris di PON
Pada nomor hyung perorangan putra, medali emas diraih oleh atlet DIY Novriza Nur Farezi. Medali perak didapat oleh atlet Jawa Timur Angga Galih Hermanto, sedangkan medali perunggu menjadi milik Gilang Prasadewo asal Jawa Barat dan Kharis Satria Mudali asal Jakarta.
Untuk nomor nomor hyung perorangan putri, medali emas juga diraih oleh atlet DIY Sylvia Candra Kurniawan, medali perak didapat oleh Intan Alifa Soraya asal Jawa Barat, sedangkan Venesa Prisscilya asal Jakarta dan Ni Gusti Ayu Made yang membela Lampung membawa pulang medali perunggu.
Atlet 21 tahun itu menyumbang medali emas dari nomor nak bop high jump putra, setelah mencatatkan gerakan dengan tinggi 180 centimeter pada pertandingan yang berlangsung di GOR KONI Aceh, Banda Aceh.
Saat ditemui usai pertandingan, Hafidz menyebut bahwa dirinya memang ditargetkan untuk membawa pulang medali emas karena keberhasilannya meraih medali serupa di babak kualifikasi.
“Kebetulan ditargetkan karena sebelum PON ada babak kualifikasi kan. Kebetulan saya dapat medali emas juga di sana. Jadi ini merupakan motivasi juga untuk mempertahankan medali emas saya hingga PON ini,” kata Hafidz kepada Antara.
Ia mengaku sempat merasa sangat was-was sebelum mendapat bimbingan psikologis dari tim KONI Jabar.
“Menanganinya kebetulan ada penanganan khusus dari KONI juga kan. Kebetulan difasilitasi psikolog, kebetulan saya bertemu Pak Doni, terima kasih Pak Doni. Dia bilang ke saya bahwa “Kamu jangan fokus ke target, fokus ke proses. Karena semakin fokus ke proses, target kita hanya bonus,” ucap Hafidz yang sempat menekuni cabang olahraga jiujitsu itu.
Sementara itu, medali perak menjadi milik atlet Aceh Hurairah. Sedangkan untuk medali perunggu menjadi milik Muhammad Al Fajrin asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Muhammad Ivan Febrian asal Sumatera Barat.
Selain nomor nak bop high jump putra, pada Rabu, di nomor nontarung lainnya juga mempertandingkan nomor hyung perorangan putra dan hyung perorangan putri.
Baca juga: Skor 3-0 antar Jateng kunci tiket final beregu putra
Baca juga: Pemanjat tebing Desak Rita target pecahkan catatan waktu Olimpiade Paris di PON
Pada nomor hyung perorangan putra, medali emas diraih oleh atlet DIY Novriza Nur Farezi. Medali perak didapat oleh atlet Jawa Timur Angga Galih Hermanto, sedangkan medali perunggu menjadi milik Gilang Prasadewo asal Jawa Barat dan Kharis Satria Mudali asal Jakarta.
Untuk nomor nomor hyung perorangan putri, medali emas juga diraih oleh atlet DIY Sylvia Candra Kurniawan, medali perak didapat oleh Intan Alifa Soraya asal Jawa Barat, sedangkan Venesa Prisscilya asal Jakarta dan Ni Gusti Ayu Made yang membela Lampung membawa pulang medali perunggu.