Banda Aceh (ANTARA) - Lifter Riau, Hendri, menyumbang medali emas untuk kontingennya setelah menjadi yang terkuat pada pertandingan angkat berat kelas 74 kilogram putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa.
Hendri mencatatkan total angkatan seberat 765 kilogram, dengan rincian angkatan squat terbaik 305 kilogram, angkatan bench press terbaik 175 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 280 kilogram.
“Saya waktu di PON Papua main di kelas 83, coba turun ke 74, ya dengan perjuangan susah payah, hasilnya dengan persiapan yang matang, alhamdulillah hasilnya ini,” kata Hendri pada jumpa pers seusai pertandingan.
Atlet 37 tahun itu tampil cukup baik dalam melahap ketiga babak yang disajikan. Pada angkatan squat, ia mampu mengangkat beban seberat 280 kilogram pada percobaan pertama, untuk dipertajam menjadi 305 kilogram pada percobaan kedua. Sayangnya, saat berusaha mengangkat beban 315 kilogram pada percobaan squat ketiga, ia gagal melakukannya.
Sedangkan untuk angkatan bench press, Hendri juga sukses pada dua percobaan pertamanya, yakni pada beban seberat 160 kilogram dan 175 kilogram. Hendri gagal mengangkat pada percobaan ketiga seberat 180 kilogram.
Pada angkatan deadlift, Hendri berhasil dalam ketiga angkatan, yakni beban seberat 260 kilogram, 275 kilogram, dan 285 kilogram.
Atlet Jawa Barat, Ade Bazrudin, menduduki posisi kedua dan mendapatkan medali perak. Ade memiliki total angkatan terbaik pada 760 kilogram, dengan rincian angkatan squat terbaik 295 kilogram, angkatan bench press terbaik 190 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 275 kilogram.
Baca juga: Dancesport bukan sekadar bergoyang di PON XXI
Baca juga: Aceh gelar festival budaya dan UMKM meriahkan PON
Medali perunggu berhak dibawa pulang oleh atlet Jawa Tengah (Jateng) Adven Hindarto, dengan total angkatan seberat 690 kilogram. Adven memiliki catatan angkatan terbaik squat pada 290 kilogram, angkatan bench press terbaik pada 195 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik pada 250 kilogram.
Pertandingan angkat berat kelas 74 kilogram putra total diikuti oleh tujuh peserta. Selain para pemenang medali, kelas ini juga diikuti oleh Rismanto asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Wisnu Wardana Ambarita asal Sumatera Utara, Rama asal Kalimantan Barat, dan Budiannur dari Kalimantan Timur.
Hendri mencatatkan total angkatan seberat 765 kilogram, dengan rincian angkatan squat terbaik 305 kilogram, angkatan bench press terbaik 175 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 280 kilogram.
“Saya waktu di PON Papua main di kelas 83, coba turun ke 74, ya dengan perjuangan susah payah, hasilnya dengan persiapan yang matang, alhamdulillah hasilnya ini,” kata Hendri pada jumpa pers seusai pertandingan.
Atlet 37 tahun itu tampil cukup baik dalam melahap ketiga babak yang disajikan. Pada angkatan squat, ia mampu mengangkat beban seberat 280 kilogram pada percobaan pertama, untuk dipertajam menjadi 305 kilogram pada percobaan kedua. Sayangnya, saat berusaha mengangkat beban 315 kilogram pada percobaan squat ketiga, ia gagal melakukannya.
Sedangkan untuk angkatan bench press, Hendri juga sukses pada dua percobaan pertamanya, yakni pada beban seberat 160 kilogram dan 175 kilogram. Hendri gagal mengangkat pada percobaan ketiga seberat 180 kilogram.
Pada angkatan deadlift, Hendri berhasil dalam ketiga angkatan, yakni beban seberat 260 kilogram, 275 kilogram, dan 285 kilogram.
Atlet Jawa Barat, Ade Bazrudin, menduduki posisi kedua dan mendapatkan medali perak. Ade memiliki total angkatan terbaik pada 760 kilogram, dengan rincian angkatan squat terbaik 295 kilogram, angkatan bench press terbaik 190 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 275 kilogram.
Baca juga: Dancesport bukan sekadar bergoyang di PON XXI
Baca juga: Aceh gelar festival budaya dan UMKM meriahkan PON
Medali perunggu berhak dibawa pulang oleh atlet Jawa Tengah (Jateng) Adven Hindarto, dengan total angkatan seberat 690 kilogram. Adven memiliki catatan angkatan terbaik squat pada 290 kilogram, angkatan bench press terbaik pada 195 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik pada 250 kilogram.
Pertandingan angkat berat kelas 74 kilogram putra total diikuti oleh tujuh peserta. Selain para pemenang medali, kelas ini juga diikuti oleh Rismanto asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Wisnu Wardana Ambarita asal Sumatera Utara, Rama asal Kalimantan Barat, dan Budiannur dari Kalimantan Timur.