Mataram (Antaranews NTB) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Nusa Tenggara Barat menggelar operasi pasar murah sembilan bahan pokok (sembako) di beberapa pasar tradisional Kota Mataram dalam rangka menjaga kestabilan harga komoditas tersebut.
Jajaran Satgas Pangan NTB melepas tiga unit mobil sarana operasi pasar murah sembako di kantor Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional NTB, di Mataram, Rabu (5/9).
"Operasi pasar sembako tersebut dalam rangka menjaga ketahanan stok dan memastikan ketersediaan di masyarakat mencukupi serta harga terkendali," kata Kepala Divre Bulog NTB Ramlan UE.
Operasi pasar sembako tersebut difokuskan di tiga pasar tradisional di Kota Mataram, yakni pasar tradisional Kebon Roek Ampenan, pasar tradisional Cakranegara, dan pasar tradisional Mandalika Sweta.
Komoditas yang dijual adalah beras medium dengan harga Rp9.000 per kilogram (kg), telur ayam ras Rp43.000 per tray, minyak goreng Rp12.500 per liter, gula pasir Rp11.500/kg tanpa merek, sedangkan gula pasir merek manis kita Rp12.500/kg, serta tepung terigu Rp8.000/kg.
Menurut Ramlan, operasi pasar sembako di pasar tradisional Kota Mataram tersebut sebagai kelanjutan dari operasi pasar pascagempa yang digelar di pasar tradisional Pemenang, Tanjung, dan Kayangan di Kabupaten Lombok Utara.
"Operasi pasar murah tersebut digelar bersinergi dengan semua pihak, baik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB, Polda NTB, TNI dan unsur instansi lingkup Pemerintah Provinsi NTB," katanya.
Wakil Ketua TPID NTB Achris Sarwani, menambahkan ketersediaan kebutuhan pokok di tengah masyarakat sangat penting, khususnya pascagempa bumi melanda Pulau Lombok dan Sumbawa.
"Ketersediaan barang dengan harga terjangkau di pasaran menjadi hal yang sangat penting dijaga agar konsumen tidak kalap," ucap Achris yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda NTB Kombes Pol Syamsudin Baharuddin, mengapresiasi komitmen semua pihak untuk menjaga kestabilan harga komoditas pangan di tengah masyarakat, khususnya melalui operasi pasar murah sembako.
Pihaknya juga berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok dengan cara melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan dan memainkan harga demi mendapatkan keuntungan besar.
"Kami setiap hari bekerja, bahkan tidak tidur demi menjaga bagaimana stok dan harga kebutuhan pokok masyarakat stabil. Kami bersama Dinas Perdagangan NTB juga sudah mengumpulkan para distributor agar mereka tidak menaikkan harga seenaknya," katanya. (*)
Jajaran Satgas Pangan NTB melepas tiga unit mobil sarana operasi pasar murah sembako di kantor Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional NTB, di Mataram, Rabu (5/9).
"Operasi pasar sembako tersebut dalam rangka menjaga ketahanan stok dan memastikan ketersediaan di masyarakat mencukupi serta harga terkendali," kata Kepala Divre Bulog NTB Ramlan UE.
Operasi pasar sembako tersebut difokuskan di tiga pasar tradisional di Kota Mataram, yakni pasar tradisional Kebon Roek Ampenan, pasar tradisional Cakranegara, dan pasar tradisional Mandalika Sweta.
Komoditas yang dijual adalah beras medium dengan harga Rp9.000 per kilogram (kg), telur ayam ras Rp43.000 per tray, minyak goreng Rp12.500 per liter, gula pasir Rp11.500/kg tanpa merek, sedangkan gula pasir merek manis kita Rp12.500/kg, serta tepung terigu Rp8.000/kg.
Menurut Ramlan, operasi pasar sembako di pasar tradisional Kota Mataram tersebut sebagai kelanjutan dari operasi pasar pascagempa yang digelar di pasar tradisional Pemenang, Tanjung, dan Kayangan di Kabupaten Lombok Utara.
"Operasi pasar murah tersebut digelar bersinergi dengan semua pihak, baik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB, Polda NTB, TNI dan unsur instansi lingkup Pemerintah Provinsi NTB," katanya.
Wakil Ketua TPID NTB Achris Sarwani, menambahkan ketersediaan kebutuhan pokok di tengah masyarakat sangat penting, khususnya pascagempa bumi melanda Pulau Lombok dan Sumbawa.
"Ketersediaan barang dengan harga terjangkau di pasaran menjadi hal yang sangat penting dijaga agar konsumen tidak kalap," ucap Achris yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda NTB Kombes Pol Syamsudin Baharuddin, mengapresiasi komitmen semua pihak untuk menjaga kestabilan harga komoditas pangan di tengah masyarakat, khususnya melalui operasi pasar murah sembako.
Pihaknya juga berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok dengan cara melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan dan memainkan harga demi mendapatkan keuntungan besar.
"Kami setiap hari bekerja, bahkan tidak tidur demi menjaga bagaimana stok dan harga kebutuhan pokok masyarakat stabil. Kami bersama Dinas Perdagangan NTB juga sudah mengumpulkan para distributor agar mereka tidak menaikkan harga seenaknya," katanya. (*)