Jakarta (Antaranews NTB) - Puluhan agen perjalanan Jerman belajar memasak makanan Indonesia yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Wisma Indonesia Berlin dalam rangka memperkenalkan ragam kuliner Nusantara.
Berdasarkan rilis pers Kedutaan Besar RI di Berlin, Jerman, yang diterima di Jakarta, Minggu (21/10), sebanyak 43 agen biro perjalanan dan operator tur mengikuti program Kelas Masak Wisma Indonesia untuk menyajikan makanan ringan khas Jawa Tengah semar mendem dan khas Manado bakwan jagung.
Menurut Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, para pemilik biro perjalanan dan operator tur tesebut dipilih agar mereka memiliki pengalaman yang lebih menyakinkan saat menceritakan keunikan cita rasa Indonesia kepada para calon wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
"Kita terus berupaya melakukan diversifikasi kegiatan promosi Indonesia di Jerman. Targetnya jelas, yaitu agar hubungan Indonesia dan Jerman lebih erat. Kita ingin masyarakat Jerman lebih mengenal Indonesia dengan berbagai keunikan yang dimilikinya. Dengan demikian Indonesia dapat menjadi pilihan berlibur utama bagi masyarakat Jerman," kata dia.
Dubes Oegroeseno berencana akan menjadikan acara tersebut sebagai kegiatan rutin di Berlin dan 15 negara bagian lainnya di Jerman.
Selain menjajal membuat semar mendem dan bakwan jagung, istri Duta Besar Indonesia untuk Jerman Sartika Oegroseno juga memperagakan cara memasak selada Padang kepada para peserta kelas masak.
"Pembuatan makanan ini sangat menarik. Kami tidak pernah melakukan hal seperti ini," ujar Simone Veres, salah satu peserta kelas masak dan pemilik biro perjalanan Veres Reisen yang berkantor di Frankfurt.
Keseruan memasak makanan Indonesia tersebut semakin lengkap karena para peserta juga berkesempatan mencicipi hidangan makan malam menu Indonesia, seperti nasi timbel Sunda, empal gepuk, karedok, sate ayam, dan soto Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Visit Indonesia Tourism Office, Inga-Lena Koerner, meyakinkan para tamu bahwa Indonesia tetap aman sebagai destinasi wisata sepanjang tahun.
Hal itu diungkapkannya untuk menepis keraguan calon wisatawan terkait sejumlah musibah yang menimpa Indonesia baru-baru ini.
Berdasarkan laporan Asosiasi Biro Perjalanan Jerman menyebutkan, biro perjalanan dan operator tur berhasil mendapatkan pangsa pasar 52,1 persen atau senilai 33.7 miliar euro yang didominasi penjulan langsung paket pariwisata dari total pengeluaran wisatawan Jerman sebesar 65 miliar euro pada 2017.
Acara tersebut juga dihadiri perwakilan dari Turkish Airlines, Atlihan Atilla Ersöz, yang menyampaikan bahwa maskapai Turki itu akan membuka rute baru Istanbul-Bali pada Juni 2019. Kabar tersebut sekaligus menegaskan tingginya potensi wisatawan yang berminat ke Indonesia.
Di akhir sesi acara, Turkish Airlines mengundi hadiah untuk 1 orang peserta yang beruntung mendapatkan 2 tiket pulang pergi Berlin-Jakarta-Berlin.
Berdasarkan rilis pers Kedutaan Besar RI di Berlin, Jerman, yang diterima di Jakarta, Minggu (21/10), sebanyak 43 agen biro perjalanan dan operator tur mengikuti program Kelas Masak Wisma Indonesia untuk menyajikan makanan ringan khas Jawa Tengah semar mendem dan khas Manado bakwan jagung.
Menurut Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, para pemilik biro perjalanan dan operator tur tesebut dipilih agar mereka memiliki pengalaman yang lebih menyakinkan saat menceritakan keunikan cita rasa Indonesia kepada para calon wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
"Kita terus berupaya melakukan diversifikasi kegiatan promosi Indonesia di Jerman. Targetnya jelas, yaitu agar hubungan Indonesia dan Jerman lebih erat. Kita ingin masyarakat Jerman lebih mengenal Indonesia dengan berbagai keunikan yang dimilikinya. Dengan demikian Indonesia dapat menjadi pilihan berlibur utama bagi masyarakat Jerman," kata dia.
Dubes Oegroeseno berencana akan menjadikan acara tersebut sebagai kegiatan rutin di Berlin dan 15 negara bagian lainnya di Jerman.
Selain menjajal membuat semar mendem dan bakwan jagung, istri Duta Besar Indonesia untuk Jerman Sartika Oegroseno juga memperagakan cara memasak selada Padang kepada para peserta kelas masak.
"Pembuatan makanan ini sangat menarik. Kami tidak pernah melakukan hal seperti ini," ujar Simone Veres, salah satu peserta kelas masak dan pemilik biro perjalanan Veres Reisen yang berkantor di Frankfurt.
Keseruan memasak makanan Indonesia tersebut semakin lengkap karena para peserta juga berkesempatan mencicipi hidangan makan malam menu Indonesia, seperti nasi timbel Sunda, empal gepuk, karedok, sate ayam, dan soto Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Visit Indonesia Tourism Office, Inga-Lena Koerner, meyakinkan para tamu bahwa Indonesia tetap aman sebagai destinasi wisata sepanjang tahun.
Hal itu diungkapkannya untuk menepis keraguan calon wisatawan terkait sejumlah musibah yang menimpa Indonesia baru-baru ini.
Berdasarkan laporan Asosiasi Biro Perjalanan Jerman menyebutkan, biro perjalanan dan operator tur berhasil mendapatkan pangsa pasar 52,1 persen atau senilai 33.7 miliar euro yang didominasi penjulan langsung paket pariwisata dari total pengeluaran wisatawan Jerman sebesar 65 miliar euro pada 2017.
Acara tersebut juga dihadiri perwakilan dari Turkish Airlines, Atlihan Atilla Ersöz, yang menyampaikan bahwa maskapai Turki itu akan membuka rute baru Istanbul-Bali pada Juni 2019. Kabar tersebut sekaligus menegaskan tingginya potensi wisatawan yang berminat ke Indonesia.
Di akhir sesi acara, Turkish Airlines mengundi hadiah untuk 1 orang peserta yang beruntung mendapatkan 2 tiket pulang pergi Berlin-Jakarta-Berlin.