Kupang (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berkomitmen untuk menghadirkan layanan konektivitas dan digitalisasi yang menjadi bidang tanggung jawabnya agar berkeadilan sejalan dengan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya hal itu sejalan dengan yang ingin diwujudkan oleh Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan yang berfokus pada cita-cita memberikan seluruh layanan dapat dinikmati masyarakat dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia.

"Ini yang selalu disampaikan oleh Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto, tentang prinsip-prinsip keadilan. Karena itu kalau kita bicara keadilan, maka tentu yang terkait dengan Kementerian kami, yaitu konektivitas, internet, digitalisasi, juga harus berkeadilan," kata Meutya dalam kunjungan kerjanya meninjau konektivitas internet di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu.

Salah satu langkah yang diambil untuk menciptakan konektivitas dan digitalisasi menurut Meutya adalah dengan cara mengakselerasi pemerataan internet di daerah Timur Indonesia.

Hal itu dikarenakan hingga saat ini jangkauan dan kapasitas internet di kawasan tersebut belum semasif yang ada di area barat Indonesia sehingga percepatan peningkatan infrastruktur di Indonesia bagian timur memang diperlukan.

Maka dari itu, dalam kunjungan kerja perdananya, Meutya sengaja memilih NTT sebagai salah satu dari Indonesia Timur karena dinilai menjadi titik yang tepat untuk mendengarkan masukkan langsung dari masyarakat terkait peningkatan konektivitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Salah satu kelompok yang disasar untuk berdiskusi dalam kunjungan kerja perdana Menkomdigi ialah para pemuka agama, selain daripada kalangan pendidikan dan masyarakat umum. Ilustrasi. Masyarakat memanfaatkan konektivitas internet lewat gawainya dari layanan Satelit Republik Indonesia-1(SATRIA-1). Foto diambil di Stasiun Bumi Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1), Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (30/10/2024). ANTARA/Livia Kristianti
Dalam diskusi itu, Menkomdigi berkomitmen untuk juga menghadirkan konektivitas digital berupa fasilitas internet di tempat-tempat ibadah dan juga disertai dengan pelatihan talenta digital untuk pemanfaatan internet yang optimal dan positif.

"Dalam waktu dekat ini, kurang dari sebulan, kita tambahkan lagi di daerah pedalaman 10 akses internet untuk gereja dan 10 pelatihan pendidikan agar supaya tidak hanya infrastrukturnya tapi juga dapat bagaimana berinternet bijak," tutur Meutya.

Baca juga: Need to optimize three priorities for nation's progress: minister

Langkah serupa tentunya akan diambil ke lebih banyak titik-titik di timur Indonesia dengan harapan realisasi pemerataan akses internet dapat terpenuhi.

Sebelumnya, pada Senin (21/10), setelah dilantik secara resmi menjadi Menkomdigi dalam Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo, Meutya Hafid dalam kunjungannya menyampaikan beberapa prioritas program yang akan dikerjakan dalam 100 hari kerja.

Baca juga: PLN bersama Desa Lungar-NTT kolaborasi kembangkan desa pintar melalui layanan internet

Beberapa fokus yang disiapkan ialah menciptakan ruang digital yang aman dan pemerataan internet di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Dia bersama dengan wakil menterinya berencana mengunjungi wilayah-wilayah tersebut, khususnya di bagian timur Indonesia, untuk memeriksa kualitas koneksi internet.

"Dengan harapan bahwa ke depan kalau kita mau basis-nya digital, koneksi harus merata dan juga cepat. Saat ini kita sudah sampai 98 persen koneksi tapi cepatnya belum merata," ujar dia di Kantor Kementerian Komdigi, Senin (21/10).


 

 

Pewarta : Livia Kristianti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024