Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Shin Tae-yong membagikan rahasianya tetap bugar meski sibuk melatih skuad Garuda dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dia mengungkapkan tidak memiliki pantangan dalam soal makanan, namun selalu menjaga makanan dalam porsi yang tepat.
"Tidak makan berlebihan, ada porsi yang tepat. Saya suka melakukan golf, saya juga suka jalan," kata Shin saat dipercaya sebagai brand ambassador perusahaan teknologi kesehatan InBody di Jakarta pada Kamis.
"Tidak ada makanan yang dihindari," sambungnya.
Shin menilai penting bagi atlet untuk menjaga massa lemak tubuhnya karena persentase lemak tubuh seorang atlet dapat menunjukkan jenis makanan yang dikonsumsi si atlet.
Ia menyebut tingkat kadar lemak tubuh menjadi pengingat untuk atlet agar tetap bugar. Sebagai contoh, mantan pelatih timnas Korea Selatan itu menyebut pemain-pemainya dalam timans Korea Selatan dulu tidak boleh memiliki lemak tubuh lebih dari 15 persen.
Baca juga: Pelatih STY tak menduga taktik diterapkan tim China
"Yang penting bagi seorang atlet adalah lemak tubuh fat, kalau misalnya lemak tubuhnya tiba-tiba tinggi berarti kita tahu mungkin selama istirahat tidak lagi di tim mungkin dia makannya berlebihan, dan itu yang akan menjadi penalti kepada si atlet," kata Shin.
Selain itu, seorang atlet juga harus memiliki massa otot yang ideal tanpa mengungkapkan angka tertentu.
Baca juga: Pelatih STY menilai urusan penat terbang jadi masalah saat ini
"Kalau rata-rata (massa otot) yang ideal untuk seorang atlet ada, tergantung tinggi dan besar tubuh seseorang, tetapi jika ada atlet yang dirasa massa ototnya masih belum cukup, itu nanti mereka akan dikasih training secara khusus, supaya mereka bisa meningkatkan massa otot mereka," ujar Shin.
Dia mengungkapkan tidak memiliki pantangan dalam soal makanan, namun selalu menjaga makanan dalam porsi yang tepat.
"Tidak makan berlebihan, ada porsi yang tepat. Saya suka melakukan golf, saya juga suka jalan," kata Shin saat dipercaya sebagai brand ambassador perusahaan teknologi kesehatan InBody di Jakarta pada Kamis.
"Tidak ada makanan yang dihindari," sambungnya.
Shin menilai penting bagi atlet untuk menjaga massa lemak tubuhnya karena persentase lemak tubuh seorang atlet dapat menunjukkan jenis makanan yang dikonsumsi si atlet.
Ia menyebut tingkat kadar lemak tubuh menjadi pengingat untuk atlet agar tetap bugar. Sebagai contoh, mantan pelatih timnas Korea Selatan itu menyebut pemain-pemainya dalam timans Korea Selatan dulu tidak boleh memiliki lemak tubuh lebih dari 15 persen.
Baca juga: Pelatih STY tak menduga taktik diterapkan tim China
"Yang penting bagi seorang atlet adalah lemak tubuh fat, kalau misalnya lemak tubuhnya tiba-tiba tinggi berarti kita tahu mungkin selama istirahat tidak lagi di tim mungkin dia makannya berlebihan, dan itu yang akan menjadi penalti kepada si atlet," kata Shin.
Selain itu, seorang atlet juga harus memiliki massa otot yang ideal tanpa mengungkapkan angka tertentu.
Baca juga: Pelatih STY menilai urusan penat terbang jadi masalah saat ini
"Kalau rata-rata (massa otot) yang ideal untuk seorang atlet ada, tergantung tinggi dan besar tubuh seseorang, tetapi jika ada atlet yang dirasa massa ototnya masih belum cukup, itu nanti mereka akan dikasih training secara khusus, supaya mereka bisa meningkatkan massa otot mereka," ujar Shin.