Surabaya (ANTARA) - Saat ini Pemerintah Indonesia di bawah Kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka sedang menyiapkan program investasi sumber daya manusia (SDM) jangka panjang melalui program makan bergizi sehat yang selama ini menjadi janji kampanye dalam pelaksanaan pemilihan Presiden dan wakil Presiden beberapa waktu yang lalu.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota seluruh Indonesia sedang menyiapkan anggaran untuk mensukseskan program tersebut. Berbagai simulasi sudah dilakukan baik oleh jajaran kementerian-Lembaga, maupun Provinsi dan Kabupaten Kota di Indonesia agar program tersebut bisa terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sehingga untuk jangka panjang program ini diharapkan bisa memutus kesenjangan pemenuhan gizi seluruh generasi penerus bangsa, sehingga kita dapat menyongsong Indonesia emas 2045 dengan SDM yang unggul.
Kebijakan ini sangat tepat, sebagai bagian dari keberlanjutan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, maupun Jokowi-Mau’ruf Amin yang telah bekerja keras mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dalam bidang infrastruktur dengan negara-negara tetangga maupun negara kawasan lain, yang membuat ongkos produksi kita tidak efisien, disamping perampingan aturan yang menghambat investasi di Indonesia dan juga hilirisasi minerba yang membuat kita bersiap menuju negara industri. Inilah legacy dari Presiden Joko Widodo yang kini akan dilanjutkan dan disempurnakan oleh Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Program makan siang bergizi sehat ini juga akan menjadi instrumen pertumbuhan ekonomi di Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia, jika melibatkan UMKM setempat dalam proses pengadaannya. Ini karena pelaku UMKM yang diberikan mandat untuk menyediakan makan sehat bergizi tersebut akan belanja bahan pokoknya di toko sembako terdekat, sehingga perputaran uang akan berputar di wilayah tersebut sehingga akan menjadi stimulan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah hanya tinggal membuat petunjuk teknis standarisasi kecukupan gizinya melalui dinas kesehatan masing-masing dan higinienitas pengemasan produk yang dihasilkan UMKM yang ditunjuk.
Begitu juga halnya Pemerintah Kota Surabaya sendiri akan mengalokasikan anggaran sebesar 1,1 Triliun dalam APBD Kota Surabaya tahun 2025 untuk menunjang program pemerintah pusat tersebut. Mengingat pengesahan APBD Kota Surabaya sudah disahkan pada bulan Agustus 2024, maka sesuai dengan hasil evaluasi Gubernur Jawa Timur terhadap APBD Kota Surabaya tahun 2025 maka Pemerintah Kota Surabaya akan melakukan pergeseran anggaran melalui mekanisme Mendahului Perubahan Anggaran Keuangan (MPAK) yang akan dilakukan pada bulan Januari tahun 2025.
Program makan bergizi sehat yang dicanangkan Pemerintah Pusat juga selaras dengan ikhtiar Walikota Surabaya Eri Cahyadi dalam mendorong SDM Surabaya yang unggul melalui serangkaian program yang sudah dilaksanakan pasca pandemi Covid, yakni melalui program renovasi rumah tidak layak huni.
Sejak tahun 2022, Pemkot Surabaya mengalokasikan anggaran rata-rata di atas Rp80 Milyar untuk membenahi rumah warga Surabaya yang tidak layak huni. Kebijakan ini dilandaskan semangat spiritual yang diyakini sebagian besar masyarakat kita yakni rumahku adalah surgaku (Baitii Jannati).
Untuk membentuk generasi penerus yang unggul, maka proses hulunya adalah keharmonisan di dalam rumah, suasana yang penuh kekeluargaan di dalam rumah akan menciptakan suasana kebatinan yang baik, sehingga ketika anak berangkat ke sekolah sudah mendapatkan mood boster dari kedua orang tuanya di dalam rumah yang layak.
Sehingga asupan pengetahuan yang dihasilkan dari proses belajar mengajar di kelas dapat masuk dengan baik di benak anak anak di Surabaya, makanya kami mendorong cakupan program Rutilahu ini diperluas dengan penambahan anggaran di masa mendatang. Sehingga dalam jangka Panjang, tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Surabaya. Karena rumah yang layak huni salah satu indikator terciptanya keluarga yang Sakinah mawaddah warrahmah sehingga dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul.
Program beasiswa tangguh dan program pemuda tangguh yang dilaksanakan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Presiden Prabowo Subianto terkait dengan pembangunan SDM unggul. Karena industrialisasi membutuhkan tenaga SDM unggul yang salah satunya dihasilkan melalui jenjang Pendidikan di bangku Perguruan Tinggi.
Pemerintah Kota Surabaya di masa Eri Cahyadi sudah memberikan beasiswa terhadap mahasiswa Surabaya yang sedang menempuh Pendidikan di Perguruan Tinggi, baik kuliah di Surabaya maupun kampus di luar Surabaya.
Meski karena keterbatasan anggaran program ini belum menyentuh keseluruhan mahasiswa Surabaya. Setidaknya ini ikhtiar nyata dalam melaksanakan Tujuan kita ber-Negara yakni mencerdaskan kehidupan Bangsa.
Penulis meyakini dengan kemampuan lobi yang dimiliki oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi kelak juga akan mampu menurunkan anggaran dari pusat untuk mendukung program ini sehingga cakupan penerima beasiswanya bisa lebih luas untuk masyarakat Surabaya.
Dalam hal layanan kesehatan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga memiliki visi jangka panjang untuk kepentingan warga Surabaya yang sedang ditimpa ujian dalam bentuk sakit. Meski dengan keterbatasan anggaran sebagai dampak pandemi Covid-19, Eri Cahyadi telah berhasil membangun Rumah Sakit dikawasan Surabaya Timur yang akan beroperasi akhir tahun 2024 ini, dan akan membangun Rumah Sakit di Surabaya Selatan pada tahun 2025 dan Rumah Sakit Surabaya Utara tahun 2026.
Pembangunan tersebut didasari pada keyakinan bahwa jumlah penduduk Surabaya sekitar 3 juta warga, maka desentralisasi layanan kesehatan di masing-masing wilayah akan memudahkan warga mengakses layanan kesehatan disamping memutus mata rantai antrian yang selama ini menjadi problem serius layanan kesehatan kita.
Dalam jangka panjang, kesamaan visi antara Presiden Prabowo Subianto dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam melayani bangsa dan Negara ini, akan membuat Indonesia dan khususnya kota Surabaya akan menjadi negeri Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghofur. Karena kedua tokoh ini telah meletakkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan kelompok.
*) Penulis adalah Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota seluruh Indonesia sedang menyiapkan anggaran untuk mensukseskan program tersebut. Berbagai simulasi sudah dilakukan baik oleh jajaran kementerian-Lembaga, maupun Provinsi dan Kabupaten Kota di Indonesia agar program tersebut bisa terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sehingga untuk jangka panjang program ini diharapkan bisa memutus kesenjangan pemenuhan gizi seluruh generasi penerus bangsa, sehingga kita dapat menyongsong Indonesia emas 2045 dengan SDM yang unggul.
Kebijakan ini sangat tepat, sebagai bagian dari keberlanjutan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, maupun Jokowi-Mau’ruf Amin yang telah bekerja keras mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dalam bidang infrastruktur dengan negara-negara tetangga maupun negara kawasan lain, yang membuat ongkos produksi kita tidak efisien, disamping perampingan aturan yang menghambat investasi di Indonesia dan juga hilirisasi minerba yang membuat kita bersiap menuju negara industri. Inilah legacy dari Presiden Joko Widodo yang kini akan dilanjutkan dan disempurnakan oleh Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Program makan siang bergizi sehat ini juga akan menjadi instrumen pertumbuhan ekonomi di Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia, jika melibatkan UMKM setempat dalam proses pengadaannya. Ini karena pelaku UMKM yang diberikan mandat untuk menyediakan makan sehat bergizi tersebut akan belanja bahan pokoknya di toko sembako terdekat, sehingga perputaran uang akan berputar di wilayah tersebut sehingga akan menjadi stimulan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah hanya tinggal membuat petunjuk teknis standarisasi kecukupan gizinya melalui dinas kesehatan masing-masing dan higinienitas pengemasan produk yang dihasilkan UMKM yang ditunjuk.
Begitu juga halnya Pemerintah Kota Surabaya sendiri akan mengalokasikan anggaran sebesar 1,1 Triliun dalam APBD Kota Surabaya tahun 2025 untuk menunjang program pemerintah pusat tersebut. Mengingat pengesahan APBD Kota Surabaya sudah disahkan pada bulan Agustus 2024, maka sesuai dengan hasil evaluasi Gubernur Jawa Timur terhadap APBD Kota Surabaya tahun 2025 maka Pemerintah Kota Surabaya akan melakukan pergeseran anggaran melalui mekanisme Mendahului Perubahan Anggaran Keuangan (MPAK) yang akan dilakukan pada bulan Januari tahun 2025.
Program makan bergizi sehat yang dicanangkan Pemerintah Pusat juga selaras dengan ikhtiar Walikota Surabaya Eri Cahyadi dalam mendorong SDM Surabaya yang unggul melalui serangkaian program yang sudah dilaksanakan pasca pandemi Covid, yakni melalui program renovasi rumah tidak layak huni.
Sejak tahun 2022, Pemkot Surabaya mengalokasikan anggaran rata-rata di atas Rp80 Milyar untuk membenahi rumah warga Surabaya yang tidak layak huni. Kebijakan ini dilandaskan semangat spiritual yang diyakini sebagian besar masyarakat kita yakni rumahku adalah surgaku (Baitii Jannati).
Untuk membentuk generasi penerus yang unggul, maka proses hulunya adalah keharmonisan di dalam rumah, suasana yang penuh kekeluargaan di dalam rumah akan menciptakan suasana kebatinan yang baik, sehingga ketika anak berangkat ke sekolah sudah mendapatkan mood boster dari kedua orang tuanya di dalam rumah yang layak.
Sehingga asupan pengetahuan yang dihasilkan dari proses belajar mengajar di kelas dapat masuk dengan baik di benak anak anak di Surabaya, makanya kami mendorong cakupan program Rutilahu ini diperluas dengan penambahan anggaran di masa mendatang. Sehingga dalam jangka Panjang, tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Surabaya. Karena rumah yang layak huni salah satu indikator terciptanya keluarga yang Sakinah mawaddah warrahmah sehingga dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul.
Program beasiswa tangguh dan program pemuda tangguh yang dilaksanakan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Presiden Prabowo Subianto terkait dengan pembangunan SDM unggul. Karena industrialisasi membutuhkan tenaga SDM unggul yang salah satunya dihasilkan melalui jenjang Pendidikan di bangku Perguruan Tinggi.
Pemerintah Kota Surabaya di masa Eri Cahyadi sudah memberikan beasiswa terhadap mahasiswa Surabaya yang sedang menempuh Pendidikan di Perguruan Tinggi, baik kuliah di Surabaya maupun kampus di luar Surabaya.
Meski karena keterbatasan anggaran program ini belum menyentuh keseluruhan mahasiswa Surabaya. Setidaknya ini ikhtiar nyata dalam melaksanakan Tujuan kita ber-Negara yakni mencerdaskan kehidupan Bangsa.
Penulis meyakini dengan kemampuan lobi yang dimiliki oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi kelak juga akan mampu menurunkan anggaran dari pusat untuk mendukung program ini sehingga cakupan penerima beasiswanya bisa lebih luas untuk masyarakat Surabaya.
Dalam hal layanan kesehatan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga memiliki visi jangka panjang untuk kepentingan warga Surabaya yang sedang ditimpa ujian dalam bentuk sakit. Meski dengan keterbatasan anggaran sebagai dampak pandemi Covid-19, Eri Cahyadi telah berhasil membangun Rumah Sakit dikawasan Surabaya Timur yang akan beroperasi akhir tahun 2024 ini, dan akan membangun Rumah Sakit di Surabaya Selatan pada tahun 2025 dan Rumah Sakit Surabaya Utara tahun 2026.
Pembangunan tersebut didasari pada keyakinan bahwa jumlah penduduk Surabaya sekitar 3 juta warga, maka desentralisasi layanan kesehatan di masing-masing wilayah akan memudahkan warga mengakses layanan kesehatan disamping memutus mata rantai antrian yang selama ini menjadi problem serius layanan kesehatan kita.
Dalam jangka panjang, kesamaan visi antara Presiden Prabowo Subianto dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam melayani bangsa dan Negara ini, akan membuat Indonesia dan khususnya kota Surabaya akan menjadi negeri Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghofur. Karena kedua tokoh ini telah meletakkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan kelompok.
*) Penulis adalah Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya.