Mataram (Antaranews NTB) - Final leg kedua Piala Libertadores yang telah dijadwal ulang antara River Plate melawan Boca Juniors kembali ditunda pada Senin dini hari WIB, beberapa jam sebelum laga itu semestinya dimulai, kata panitia penyelenggara, setelah Boca mengeluh bahwa pertandingan itu tidak dapat dimainkan di bawah kondisi-kondisi yang adil.
Pertandingan penentuan itu awalnya dijadwalkan untuk dimainkan pada Sabtu, namun harus ditunda sampai Minggu setelah para pemain Boca terluka ketika bus mereka diserang oleh para penggemar River di luar Stadion Monumental di Buenos Aires.
"Kami tidak mengingkan alasan apapun bahwa kondisi-kondisi yang ada tidak seimbang untuk kedua tim," kata Alejandro Dominguez, presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan CONMEBOL, seperti dikutip dari Reuters. "Kami menginginkan kedua tim memiliki waktu untuk memulihkan diri."
Pada Minggu pagi klub Boca Juniors telah meminta leg kedua final Piala Libertadores untuk ditunda, karena pertandingan itu tidak dapat berlangsung di bawah kondisi yang adil bagi kedua tim.
Ini merupakan pertama kalinya kedua tim terbesar di Argentina itu bertemu untuk memperebutkan gelar elit level Amerika Selatan. Pertemuan musuh bebuyutan sekota ini disebut-sebut sebagai final terbesar sepanjang 58 tahun sejarah kompetisi ini.
Namun final Sabtu yang dijadwal ulang justru akan lebih diingat untuk aksi kekerasan yang membuat para pemain bercucuran darah, dan hampir seluruh kaca salah satu sisi bus Boca pecah.
Pertandingan penentuan itu awalnya dijadwalkan untuk dimainkan pada Sabtu, namun harus ditunda sampai Minggu setelah para pemain Boca terluka ketika bus mereka diserang oleh para penggemar River di luar Stadion Monumental di Buenos Aires.
"Kami tidak mengingkan alasan apapun bahwa kondisi-kondisi yang ada tidak seimbang untuk kedua tim," kata Alejandro Dominguez, presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan CONMEBOL, seperti dikutip dari Reuters. "Kami menginginkan kedua tim memiliki waktu untuk memulihkan diri."
Pada Minggu pagi klub Boca Juniors telah meminta leg kedua final Piala Libertadores untuk ditunda, karena pertandingan itu tidak dapat berlangsung di bawah kondisi yang adil bagi kedua tim.
Ini merupakan pertama kalinya kedua tim terbesar di Argentina itu bertemu untuk memperebutkan gelar elit level Amerika Selatan. Pertemuan musuh bebuyutan sekota ini disebut-sebut sebagai final terbesar sepanjang 58 tahun sejarah kompetisi ini.
Namun final Sabtu yang dijadwal ulang justru akan lebih diingat untuk aksi kekerasan yang membuat para pemain bercucuran darah, dan hampir seluruh kaca salah satu sisi bus Boca pecah.