Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan debu vulkanik letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur telah menyebar hingga ke Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat.

"Debu vulkanik dari letusan gunung bergerak ke arah barat hingga barat daya," kata Ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi BMKG Nusa Tenggara Barat Bastian Andriano di Mataram, Rabu.

Sejak 3 November 2024 Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami beberapa kali erupsi hingga hari ini. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut erupsi yang terjadi pada 12 November 2024 bahkan mencapai 9.000 meter dari puncak gunung berapi kembar tersebut.

Baca juga: Dua rute penerbangan di Bandara Lombok batal dampak letusan Gunung Lewotobi
Baca juga: 22 penerbangan internasional rute Bali batal terbang dampak erupsi Gunung Lewotobi

Bastian mengatakan sebaran abu vulkanik dari letusan Selasa (12/11) teramati pada ketinggian 30.000 kaki atau sekitar 9.144 meter di atas permukaan laut.

Sebaran abu vulkanik itu bergerak ke barat dengan kecepatan 18 knot dengan intensitas meningkat.

"Hasil observasi VAAC Darwin pukul 21.30 WITA, Selasa (12/11), memperlihatkan bahwa sebaran debu vulkanik sudah mencapai wilayah Pulau Lombok pada ketinggian tersebut," kata Bastian.

Lebih lanjut dia menerangkan angin lapisan atas di wilayah Indonesia cenderung bertiup menuju ke arah barat dan diprediksikan arah sebaran debu vulkanik akan terus mengikuti arah angin ke wilayah barat dari lokasi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Baca juga: Semua rute penerbangan di Bandara Lombok terdampak letusan Gunung Lewotobi

Pada 13 November 2024, PT Angkasa Pura I Bandara Lombok di Nusa Tenggara Barat menyatakan semua rute penerbangan domestik maupun internasional terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Sebanyak 30 jadwal penerbangan baik itu keberangkatan maupun kedatangan terpaksa harus dibatalkan dan 10 penerbangan mengalami penundaan demi keselamatan para penumpang.

Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut yang kini masih menyandang status Level IV atau Awas.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 2.735 keluarga atau 12.200 jiwa mengungsi dan terkena dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca juga: Warga NTB disarankan gunakan kapal laut hindari dampak Lewotobi
Baca juga: Presiden Prabowo gelar rapat terbatas terkait bencana erupsi Lewotobi
Baca juga: Presiden Prabowo minta jajaran kerja serius tangani bencana Lewotobi
Baca juga: Zona bahaya bakal diperluas jadi 10 km imbas erupsi Gunung Lewotobi
Baca juga: Tim SAR lakukan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi
Baca juga: Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi bertambah jadi 12.200 orang

Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024