Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Jepang sepakat mendorong penyelesaian proses ratifikasi Protokol Perubahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) sehingga dapat diimplementasikan pada 2025.
Kesepakatan ini dikemukakan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Yoji Muto di sela APEC Economic Leaders’ Week (AELW) 2024, Peru pada Kamis (14/11).
“Pada pertemuan bilateral ini, kedua negara sepakat mendorong penyelesaian ratifikasi Protokol Perubahan IJEPA. Proses ratifikasi saat ini sudah berjalan di kedua negara dengan target implementasi pada 2025," ujar Budi melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Protokol Perubahan IJEPA merupakan amendemen serta peningkatan komitmen IJEPA yang telah diberlakukan sejak tahun 2008. Cakupan Protokol Perubahan IJEPA meliputi bab Perdagangan Barang, Perdagangan Jasa, Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (E-Commerce), Perpindahan Orang Perseorangan (Movement of Natural Persons/MNP), Kerja Sama, Kekayaan Intelektual, serta Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Baca juga: Presiden Jokowi-Menteri Norwegia bahas kerja sama
Indonesia selaku Ketua Negara Anggota ASEAN dan Jepang sebagai ketua dari pihak negara mitra ASEAN akan memimpin bersama Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) pada 2025.
"Indonesia berharap kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan Jepang untuk keketuaan bersama RCEP pada 2025," kata Budi.
Baca juga: Dubes soroti penguatan kerja sama RI-Australia
Budi juga menyampaikan, RCEP Support Unit (RSU) yang berlokasi di Sekretariat ASEAN, Jakarta akan diresmikan pada 9 Desember 2024. Ia berharap, implementasi RCEP dapat berjalan lebih efektif dan efisien untuk berkontribusi pada integrasi ekonomi di kawasan secara keseluruhan.
Tahun depan Jepang akan menggelar World Expo Osaka 2025. Budi mengatakan, Indonesia menyambut baik pelaksanaan World Expo Osaka 2025 dengan berpartisipasi melalui Paviliun Indonesia.
Selain itu, Budi mendorong seluruh ekonomi APEC untuk mendukung sistem perdagangan multilateral, sehingga dapat menjadi inklusif bagi semua orang.
Sementara itu, Jepang mengungkapkan akan menggelar lokakarya niaga elektronik pada 2025. Jepang berharap Indonesia dapat berpartisipasi pada lokakarya tersebut.
Kesepakatan ini dikemukakan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Yoji Muto di sela APEC Economic Leaders’ Week (AELW) 2024, Peru pada Kamis (14/11).
“Pada pertemuan bilateral ini, kedua negara sepakat mendorong penyelesaian ratifikasi Protokol Perubahan IJEPA. Proses ratifikasi saat ini sudah berjalan di kedua negara dengan target implementasi pada 2025," ujar Budi melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Protokol Perubahan IJEPA merupakan amendemen serta peningkatan komitmen IJEPA yang telah diberlakukan sejak tahun 2008. Cakupan Protokol Perubahan IJEPA meliputi bab Perdagangan Barang, Perdagangan Jasa, Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (E-Commerce), Perpindahan Orang Perseorangan (Movement of Natural Persons/MNP), Kerja Sama, Kekayaan Intelektual, serta Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Baca juga: Presiden Jokowi-Menteri Norwegia bahas kerja sama
Indonesia selaku Ketua Negara Anggota ASEAN dan Jepang sebagai ketua dari pihak negara mitra ASEAN akan memimpin bersama Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) pada 2025.
"Indonesia berharap kerja sama dan kolaborasi yang baik dengan Jepang untuk keketuaan bersama RCEP pada 2025," kata Budi.
Baca juga: Dubes soroti penguatan kerja sama RI-Australia
Budi juga menyampaikan, RCEP Support Unit (RSU) yang berlokasi di Sekretariat ASEAN, Jakarta akan diresmikan pada 9 Desember 2024. Ia berharap, implementasi RCEP dapat berjalan lebih efektif dan efisien untuk berkontribusi pada integrasi ekonomi di kawasan secara keseluruhan.
Tahun depan Jepang akan menggelar World Expo Osaka 2025. Budi mengatakan, Indonesia menyambut baik pelaksanaan World Expo Osaka 2025 dengan berpartisipasi melalui Paviliun Indonesia.
Selain itu, Budi mendorong seluruh ekonomi APEC untuk mendukung sistem perdagangan multilateral, sehingga dapat menjadi inklusif bagi semua orang.
Sementara itu, Jepang mengungkapkan akan menggelar lokakarya niaga elektronik pada 2025. Jepang berharap Indonesia dapat berpartisipasi pada lokakarya tersebut.