Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan semua proyek infrastruktur akan ditinjau ulang, termasuk yang dikerjakan oleh BUMN Karya.
Erick membantah jika proyek-proyek BUMN Karya dihentikan sementara waktu, lantaran sedang dalam proses restrukturisasi.
"Nggak ada yang bilang menyetop. Beliau (Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo) sesuai dengan rapat waktu itu dipimpin oleh Pak Prabowo dan ada juga Wakil Presiden Pak Gibran, semua proyek infrastruktur sedang di-review," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Rabu.
Beberapa proyek skala besar yang tidak dijalankan, kata Erick, sesuai dengan kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah, yakni untuk mendukung program ketahanan energi, pangan dan air.
Menurut Erick, BUMN Karya tidak hanya mengerjakan proyek penugasan dari pemerintah saja, tetapi juga melakukan pembangunan untuk swasta.
Baca juga: Sidang kasus Tom Lembong akan digelar Senin pagi pukul 10.00 WIB
"Tentu beberapa yang memang tidak dijalankan, ya itu kan kebijakan, tetapi kalau kita lihat Karya-Karya sendiri, selain ada program dari pemerintah, karya-karya juga banyak melakukan proyek-proyek pembangunan lainnya. Jadi bukan 100 persen dari pemerintah, memang penugasan yang waktu itu berjalan, ya harus diselesaikan," katanya.
Terkait dengan perampingan BUMN Karya dari tujuh menjadi tiga perusahaan, pihaknya masih menunggu surat keputusan dari Menteri PU.
Baca juga: Restrukturisasi BUMN Karya untuk wujudkan misi Asta Cita
Erick mengatakan pekan depan akan mulai memetakan rencana kerja BUMN Karya. Kementerian BUMN pun telah memiliki target untuk penyelesaian restrukturisasi BUMN Karya.
"Nanti ada waktunya, kita lagi konsolidasi untuk bagaimana kinerja ke depan," ucap Erick.
Erick membantah jika proyek-proyek BUMN Karya dihentikan sementara waktu, lantaran sedang dalam proses restrukturisasi.
"Nggak ada yang bilang menyetop. Beliau (Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo) sesuai dengan rapat waktu itu dipimpin oleh Pak Prabowo dan ada juga Wakil Presiden Pak Gibran, semua proyek infrastruktur sedang di-review," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Rabu.
Beberapa proyek skala besar yang tidak dijalankan, kata Erick, sesuai dengan kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah, yakni untuk mendukung program ketahanan energi, pangan dan air.
Menurut Erick, BUMN Karya tidak hanya mengerjakan proyek penugasan dari pemerintah saja, tetapi juga melakukan pembangunan untuk swasta.
Baca juga: Sidang kasus Tom Lembong akan digelar Senin pagi pukul 10.00 WIB
"Tentu beberapa yang memang tidak dijalankan, ya itu kan kebijakan, tetapi kalau kita lihat Karya-Karya sendiri, selain ada program dari pemerintah, karya-karya juga banyak melakukan proyek-proyek pembangunan lainnya. Jadi bukan 100 persen dari pemerintah, memang penugasan yang waktu itu berjalan, ya harus diselesaikan," katanya.
Terkait dengan perampingan BUMN Karya dari tujuh menjadi tiga perusahaan, pihaknya masih menunggu surat keputusan dari Menteri PU.
Baca juga: Restrukturisasi BUMN Karya untuk wujudkan misi Asta Cita
Erick mengatakan pekan depan akan mulai memetakan rencana kerja BUMN Karya. Kementerian BUMN pun telah memiliki target untuk penyelesaian restrukturisasi BUMN Karya.
"Nanti ada waktunya, kita lagi konsolidasi untuk bagaimana kinerja ke depan," ucap Erick.