Flores Timur, NTT (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi mengaku melihat cerminan nilai-nilai Pancasila melalui kolaborasi semua pihak yang terlibat penanganan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya melihat ini adalah kolaborasi dan usaha yang luar biasa yang dilakukan oleh semua pihak yang ada di sini," katanya saat melakukan kunjungan ke Posko Bokang, Flores Timur, Sabtu.
Menteri Arifah menjelaskan semangat gotong-royong dan kolaborasi sejumlah pihak selama ini dinilai sangat membantu warga terdampak bencana alam di daerah itu.
"Ini memperlihatkan bahwa nilai-nilai Pancasila diterapkan di tempat ini, gotong-royong, kebersamaan, kolaborasi sinergi dengan semua pihak untuk memudahkan, meringankan dan berempati untuk penanganannya dilakukan dengan sebaik mungkin," katanya.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan membantu para korban erupsi dengan berbagai cara di berbagai lokasi pengungsian.
"Ibu Pj (Penjabat Bupati Flores Timur), BNPB, Polda, Polres, relawan-relawan saya kira di sini sudah cukup bagus untuk bergandengan tangan untuk memberikan yang terbaik kepada pengungsi," ujarnya.
Baca juga: Menteri PPPA diminta melanjutkan upaya selesaikan isu perempuan dan anak
Menteri Arifah menyebut pihaknya ingin memastikan anak-anak dan perempuan yang menjadi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dalam keadaan baik, sehat, dan tertangani dengan baik.
Baca juga: Menteri PPPA Arifah tekankan peran perempuan dalam perdamaian dan keamanan
"Pada hari ini kami ingin memastikan bahwa anak-anak semua dalam kondisi yang baik dan sehat, ibu-ibunya juga baik sehat, dan para lansianya juga baik- baik saja," katanya.
Ia menambahkan kunjungan itu juga sebagai bentuk empati dan memberikan dukungan bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Walaupun kami jauh di Jakarta sebetulnya turut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara kami yang di sini," katanya.