Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa telah memerintahkan jajarannya untuk terus mengejar keberadaan pengedar narkoba internasional Fredy Pratama.

“Saya sudah perintahkan Kabareskrim Polri dan Kadiv Hubinter Polri untuk terus melakukan kegiatan, dalam hal ini baik dengan Interpol ataupun dengan kegiatan police-to-police untuk terus mengejar keberadaan Fredy Pratama,” ucapnya dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Meski jaringan Fredy Pratama telah beberapa kali diamankan oleh kepolisian, Kapolri tetap menginstruksikan agar terus mengajar gembong narkoba yang saat ini tengah bermukim di Thailand itu.

“Walaupun kita tahu bahwa jaringannya terus kita ungkap, namun saya juga sudah perintahkan untuk cepat atau lambat Fredy Pratama harus bisa diamankan,” kata dia menegaskan.

Baca juga: Upaya Polri berantas narkoba hingga memburu Fredy di Thailand

Diketahui, Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia yang bermukim dan mengendalikan peredaran narkoba dari Thailand. Fredy telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2014.

Dalam upaya menangkap Fredy, Polri membentuk tim yang diberi sandi dengan nama Operasi Escobar. Beberapa jaringan Fredy Pratama terus menerus diungkap oleh kepolisian. Mereka tidak hanya dijerat pasal terkait peredaran narkoba, tapi juga tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti sebelumnya mengatakan bahwa Perdana Menteri Thailand telah menjamin akan membantu Indonesia menangkap Fredy Pratama.

“Untuk kasus tersebut (Fredy Pratama), mereka 100 persen serius akan menangkap membantu kami. Hanya saja, mereka meminta waktu. Itu sudah ada jaminan dari Perdana Menteri Thailand,” ucapnya.

Baca juga: Polri sebut Fredy Pratama merekrut anggota jaringan baru

Pembicaraan kerja sama kedua negara dalam menangkap Fredy Pratama semakin menguat usai Indonesia berhasil menangkap buronan nomor satu Thailand, yaitu Chaowalit Thungduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman.

Akan tetapi, ia mengungkapkan bahwa pencarian gembong narkoba tersebut membutuhkan waktu.

“Kami, ketika berhubungan dengan dunia internasional, sistem politik masing-masing negara itu berbeda. Harus sangat hati-hati. Diplomasi internasional harus diperhatikan,” ucapnya.

Baca juga: Polda Lampung tangkap satu lagi bawahan Fredy Pratama
Baca juga: Bareskrim Polri mengantongi nama tersangka lain terlibat jaringan Fredy Pratama
Baca juga: Bareskrim Polri buru gembong narkoba Fredy Pratama

Pewarta : Nadia Putri Rahmani
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024