Mataram (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Evi Apita Maya, SH, M.Kn, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap permasalahan ekonomi di daerah.

Dalam kunjungannya ke Dinas Perdagangan NTB, ia menyoroti berbagai isu strategis, termasuk turunnya ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat dan potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan puasa Ramadan.

Dalam kunjungan salah satu senator asal NTB tersebut, turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarty, dan sejumlah pelaku usaha.

Dalam pertemuan tersebut, Evi menekankan pentingnya membenahi konektivitas infrastruktur sebagai langkah strategis meningkatkan ekspor komoditas unggulan NTB.

Baca juga: Satgas pangan NTB pantau stabilitas harga pasar

Ia juga menggarisbawahi peran vital Pelabuhan Gili Mas sebagai pusat pengaturan lalu lintas ekspor, yang dinilai belum dioptimalkan sepenuhnya.

"Kita tidak boleh kalah dari Bali dan Surabaya. Bayangkan, setiap tahun ada 54.000 ekor sapi dari Bima dan Dompu yang dikirim ke Jakarta, tapi tanpa fasilitas kapal khusus ternak. Ini jelas tidak mendukung pertumbuhan ekonomi NTB," katanya.

Isu lain yang menjadi perhatian utama adalah potensi kenaikan harga bahan pokok, seperti beras, cabai, dan sayuran, jelang bulan puasa Ramadan. Evi menilai bahwa inflasi di NTB harus dikendalikan melalui penguatan kebijakan dan pengawasan terhadap komoditas strategis.

"Stabilitas harga bahan pokok adalah prioritas utama. Kita harus melindungi masyarakat, terutama kelompok ekonomi rentan, dari dampak inflasi. Pemerintah daerah perlu meningkatkan koordinasi dengan para pelaku usaha agar distribusi bahan pokok lebih merata," ujarnya.

Baca juga: Tim sergab NTB kawal stabilitas harga gabah

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarty, mengatakan ketiadaan fasilitas khusus untuk pengangkutan ternak memang menjadi salah satu kendala utama dalam rantai distribusi.

"Kami berharap Ibu Evi dapat memperjuangkan pengadaan kapal khusus ternak ke pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. Hal ini penting untuk mendukung pengiriman sapi dan komoditas lainnya dengan lebih efisien," ujarnya.

Untuk pengendalian inflasi, ia juga mengungkapkan beberapa langkah antisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti memperkuat stok melalui kerja sama dengan distributor besar.


Pewarta : Awaludin
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025