Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mendorong peran serta Perguruan Tinggi Swasta (PTS) vokasi di Indonesia untuk memajukan proses industrialisasi di Tanah air.

Hal tersebut diungkapkannya saat menerima audiensi dari jajaran pimpinan Perkumpulan Politeknik Swasta Indonesia (Pelita) pada Selasa (3/6).

"Kami melihat politeknik memiliki peran penting dalam mendukung proses industrialisasi yang kian cepat. Lulusan-lulusan vokasi sangat dibutuhkan dan kami ucapkan terima kasih atas peran besar bapak-ibu sekalian," kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Mendiktisaintek Brian menyampaikan apresiasi atas kontribusi politeknik swasta dalam mencetak sumber daya manusia unggul.

Sementara Ketua Umum Pelita Akhwanul Akhmal memaparkan sejumlah isu krusial dalam pengembangan pendidikan vokasi, diantaranya stigma masyarakat terhadap politeknik serta rendahnya daya tarik pendidikan vokasi.

Ia mengusulkan adanya pengelompokan institusi pendidikan tinggi di Indonesia menjadi dua model, universitas dan universitas terapan. Menurutnya, hal ini akan memudahkan pemetaan identitas dan persepsi masyarakat terhadap jalur akademik dan vokasi.

Sementara itu Ketua Bidang Kelembagaan Pelita Dadang Syarif Sihabudin Sahid menyampaikan fakta bahwa dari 328 politeknik negeri dan swasta, 62 persen diantaranya merupakan politeknik swasta.

Baca juga: Kemendikdasmen tata ulang penggunaan dana BOSP

Namun sebagian besar diantaranya masih terakreditasi C. Ia menyoroti persoalan identitas dan kelembagaan yang belum kuat, serta mengusulkan agar aspek filosofi vokasi diperkuat kembali, terutama dalam kerangka akreditasi berdampak.

Menanggapi berbagai masukan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek Khairul Munadi menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan perlunya membangun persepsi baru tentang vokasi.

Baca juga: Inovasi Rumah Pendidikan Kemendikdasmen menangkan ajang DIA

Ia juga menanggapi wacana transformasi menjadi universitas terapan sebagai langkah yang menarik, namun perlu dikaji secara mendalam dari sisi struktur dan regulasi.

"Bukan soal kelas, melainkan soal passion. Ada yang berbakat di pemikiran, ada yang di keterampilan. Ini semua butuh ruang," ucap Khairul Munadi.


Pewarta : Sean Filo Muhamad
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025