Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat capaian imunisasi campak hingga Agustus 2025 di daerah itu mencapai 49 persen dari sasaran 19.187 anak.
"Sasaran tahun ini bertambah bila dibandingkan dengan 2024, yang mencapai 18.036 anak," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Tengah Putrawangsa di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan ketersediaan vaksin campak masih aman dan mencukupi. Pihaknya juga memastikan untuk pendistribusian ke 29 puskesmas berjalan lancar, sehingga tidak menghambat proses imunisasi di puskesmas yang ada di kecamatan.
Baca juga: Warga Lombok Tengah diajak sukseskan imunisasi polio
Ia mengatakan pemerintah daerah memastikan belum ada kejadian luar biasa (KLB) campak. Namun, pihaknya tetap mengantisipasi yang dimulai dari skrining awal di tingkat puskesmas.
"Puskesmas ikut mengawasi secara ketat dan evaluasi sasaran. Hasilnya kami melihat sudah on the track, aman,” katanya.
Pihaknya tak menampik masih ditemui orang tua yang enggan memberikan imunisasi campak kepada anak-anaknya. Penolakan karena menganggap vaksinasi campak yang diberikan menyebabkan hepatitis pada anak.
“Sedangkan hingga kini belum ada hasil ilmiah yang menyebabkan anak terkena hepatitis karena vaksinasi campak, itu bentuk ketakutan orang tua saja, sehingga perlu di edukasi,” katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah tetap memberikan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat terkait vaksinasi campak ini aman. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Agama agar saat materi khutbah Jumat juga bisa diberikan ceramah soal manfaat vaksinasi campak.
Ia mengatakan manfaat utama vaksin campak adalah untuk melindungi individu dari infeksi campak dan mengurangi risiko komplikasi serius yang mengancam jiwa, seperti pneumonia, radang otak, kebutaan dan kematian.
Vaksinasi juga penting untuk melindungi masyarakat secara luas, terutama individu yang tidak bisa menerima vaksin karena kondisi tertentu. Serta mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi angka kematian akibat campak, terutama pada anak-anak.
“Vaksinasi ini aman dan melengkapi vaksinasi dasar terhadap anak agar tumbuh kembang tetap sehat,” katanya.
Baca juga: Cakupan vaksinasi HPV di Lombok Tengah mencapai 73 persen