Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengaktifkan layanan kesehatan 24 jam selama musim hujan untuk mencegah lonjakan potensi penyakit.
"Langkah tersebut sebagai upaya kesiapsiagaan kami menghadapi musim hujan tahun ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Senin.
Kesiapsiagaan layanan 24 jam tersebut, katanya, tidak hanya di 11 puskesmas se-Kota Mataram melainkan juga hingga jejaring fasilitas kesehatan swasta, rumah sakit daerah dan ter-hubung langsung dengan Posko Penanggulangan Bencana dan layanan Call Center siaga 112 Kota Mataram.
Menurutnya, perubahan iklim sering menjadi pemicu munculnya penyakit berbasis lingkungan seperti penyakit diare, ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), leptospirosis akibat genangan air tercemar, serta demam berdarah dengue (DBD) dipicu berkembangnya jentik nyamuk di air tergenang.
Baca juga: Puskesmas di Mataram siaga 24 jam antisipasi penyakit musim hujan
Oleh karena itu, musim hujan harus disikapi sebagai sinyal kewaspadaan dan setiap keluarga perlu melakukan langkah-langkah antisipasi sebagai upaya pertahanan sejak dini.
"Untuk menekan risiko DBD, kami mendorong masyarakat aktif menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), bergotong royong dan gerakan 3M plus," katanya.
Gerakan 3M plus yang dimaksudkan adalah, menguras tempat penampungan air, menutup wadah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta memanfaatkan kembali barang bekas agar tidak menjadi tempat genangan.
Sementara tindakan plus yang dimaksud berupa penggunaan kelambu, lotion anti nyamuk, menjaga penerangan rumah, hingga memastikan rumah tidak memiliki titik rawan berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.
Baca juga: Layanan poliklinik di Puskesmas Mataram siap buka sore hari
Selain itu tambah Emirald, pola hidup sehat dijadikan fondasi pencegahan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yakni memperkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolah raga rutin, tidur cukup, melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, serta mengelola stres.
"Sistem kekebalan tubuh menjadi benteng pertama menghadapi setiap perubahan cuaca terutama musim hujan," katanya.
Di sisi lain, lanjut Emlirald, masyarakat harus dapat menjaga kualitas air bersih dan sanitasi.
Baca juga: Layanan fisioterapi gratis di Puskesmas Tanjung Karang Mataram diresmikan
Masyarakat, juga harus memastikan air minum direbus hingga mendidih dan jamban keluarga berfungsi baik. Hindari genangan air dan tumpukan sampah yang dapat menjadi sumber penyakit.
Partisipasi masyarakat juga diminta aktif melapor kepada petugas kesehatan atau posko bila ditemukan kasus penyakit menular, genangan air, atau tanda-tanda bencana lingkungan di sekitar wilayah masing-masing.
"Prinsipnya, masyarakat harus aktif melakukan gotong royong menjaga kebersihan rumah dan lingkungan masing-masing," katanya.
Baca juga: Gebyar nakes upaya perkuat komitmen layanan kesehatan