Mataram (ANTARA) - Beragam jajanan pasar memang tersaji di sentra takjil Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Selatan, tapi sala lauak dan ketupat ketan adalah panganan favorit para pemburu takjil di Jakarta Selatan itu.
Pada hari kedua puasa Ramadhan, Selasa (7/5), terlihat hanya ada dua pedagang yang menjual sala lauak dan tiga pedagang yang menjual ketupat ketan di pasar Benhil.
Salah satu pedagang takjil pasar Benhil, Boby Yudhistira Chaniago (38), mengatakan sala lauak dan ketupat ketan hanya ada pada Ramadhan sedangkan pada hari-hari lain sulit didapatkan.
"Jarang ada. Ada juga di Pasar Senen dan Tanah Abang, jauh-jauh kan," kata Bobby.
Sala lauak dan ketupat ketan adalah jajanan khas dari Sumatera Barat. Kedua makanan itu bukan hanya diminati oleh orang Minang, melainkan juga dari daerah lainnya.
Sala Lauak adalah gorengan yang terbuat dari tepung beras dicampur terigu kemudian dibumbui dan diberi gilingan ikan teri atau udang kering. Adonan dibentuk bulat menyerupai bola pingpong lalu digoreng.
Rasa sala lauak yang gurih membuat gorengan khas Pariaman itu disukai karena teksturnya padat dan empuk. Panganan itu juga memiliki aroma khas daun kunyit dan rasa ikan yang nikmat saat dimakan.
Baca juga: Delapan tempat berburu takjil di Jakarta
Sementara itu, ketupat ketan adalah ketan yang dibungkus dalam ketupat yang direbus santan. Ketupat ketan sangat enak dimakan apabila dicampur durian, rendang, tapai atau ketan hitam yang difermentasi.
Sebanyak 300 buah ketupat ketan yang dijual oleh Bobby habis diborong pembeli. Salah satu pembelinya Dwi dari Jakarta Selatan.
"Sayang paling suka ketupat ketan, cocok dimakan dengan rendang, kadang durian," kata wanita asal Aceh itu.
Dwi biasanya menyuruh pembantunya untuk membeli ketupat ketan. Tapi pada sore itu, Dwi dan suaminya turun langsung berbelanja dan memborong semua ketupat ketan yang tersisa milik Bobby.
Terdapat sekitar 40 lapak pedagang yang disediakan pengelola di sentra takjil yang telah hadir sejak 17 tahun silam itu. Tapi, belum semua lapak terisi oleh pedagang.
Pedagang menyajikan aneka takjil lain jajanan pasar seperti otak-otak, lemper, bermacam gorengan, kolak, bubur, dan aneka masakan nusantara.
Harga takjil paling rendah adalah Rp10 ribu seperti Sala Lauak yang dijual empat buah. Sedangkan harga makanan yang mahal di sentra takjil itu mencapai Rp55 ribu untuk ikan gurame bakar.
Selain jajanan pasar juga ada asinan Betawi serta aneka minuman seperti thai tea, jus, dan es blewah kelapa muda.
Pedagang takjil pasar Benhil buka mulai pukul 11.00 WIB sampai sekitar pukul 19.00 WIB. Pedagang berjualan mulai hari pertama Ramadhan sampai malam takbiran.
Baca juga: Tiga menu paling diburu di Pasar "Takjil" Benhil
Pada hari kedua puasa Ramadhan, Selasa (7/5), terlihat hanya ada dua pedagang yang menjual sala lauak dan tiga pedagang yang menjual ketupat ketan di pasar Benhil.
Salah satu pedagang takjil pasar Benhil, Boby Yudhistira Chaniago (38), mengatakan sala lauak dan ketupat ketan hanya ada pada Ramadhan sedangkan pada hari-hari lain sulit didapatkan.
"Jarang ada. Ada juga di Pasar Senen dan Tanah Abang, jauh-jauh kan," kata Bobby.
Sala lauak dan ketupat ketan adalah jajanan khas dari Sumatera Barat. Kedua makanan itu bukan hanya diminati oleh orang Minang, melainkan juga dari daerah lainnya.
Sala Lauak adalah gorengan yang terbuat dari tepung beras dicampur terigu kemudian dibumbui dan diberi gilingan ikan teri atau udang kering. Adonan dibentuk bulat menyerupai bola pingpong lalu digoreng.
Rasa sala lauak yang gurih membuat gorengan khas Pariaman itu disukai karena teksturnya padat dan empuk. Panganan itu juga memiliki aroma khas daun kunyit dan rasa ikan yang nikmat saat dimakan.
Baca juga: Delapan tempat berburu takjil di Jakarta
Sementara itu, ketupat ketan adalah ketan yang dibungkus dalam ketupat yang direbus santan. Ketupat ketan sangat enak dimakan apabila dicampur durian, rendang, tapai atau ketan hitam yang difermentasi.
Sebanyak 300 buah ketupat ketan yang dijual oleh Bobby habis diborong pembeli. Salah satu pembelinya Dwi dari Jakarta Selatan.
"Sayang paling suka ketupat ketan, cocok dimakan dengan rendang, kadang durian," kata wanita asal Aceh itu.
Dwi biasanya menyuruh pembantunya untuk membeli ketupat ketan. Tapi pada sore itu, Dwi dan suaminya turun langsung berbelanja dan memborong semua ketupat ketan yang tersisa milik Bobby.
Terdapat sekitar 40 lapak pedagang yang disediakan pengelola di sentra takjil yang telah hadir sejak 17 tahun silam itu. Tapi, belum semua lapak terisi oleh pedagang.
Pedagang menyajikan aneka takjil lain jajanan pasar seperti otak-otak, lemper, bermacam gorengan, kolak, bubur, dan aneka masakan nusantara.
Harga takjil paling rendah adalah Rp10 ribu seperti Sala Lauak yang dijual empat buah. Sedangkan harga makanan yang mahal di sentra takjil itu mencapai Rp55 ribu untuk ikan gurame bakar.
Selain jajanan pasar juga ada asinan Betawi serta aneka minuman seperti thai tea, jus, dan es blewah kelapa muda.
Pedagang takjil pasar Benhil buka mulai pukul 11.00 WIB sampai sekitar pukul 19.00 WIB. Pedagang berjualan mulai hari pertama Ramadhan sampai malam takbiran.
Baca juga: Tiga menu paling diburu di Pasar "Takjil" Benhil