Mataram (ANTARA) -
 Mudik Lebaran adalah tradisi wajib sebagian besar umat Muslim Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga tercinta di kampung halaman.

Lebaran akan selalu disertai dengan libur panjang, jadi tidak hanya umat Muslim saja merayakan Idul Fitri. Mereka yang tidak merayakan Lebaran juga turut menikmati libur panjang tersebut dengan berlibur keluar kota.

Membludaknya arus penumpang dan kendaraan keluar Jakarta melalui jalan darat baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum menuju berbagai wilayah Jawa dan Bali, bisa dipastikan akan menimbulkan kemacetan luar biasa.

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia sebagai pihak yang bertanggung jawab langsung untuk mencegah kemacetan telah mempersiapkan sejumlah langkah, salah satu langkah yang paling disorot adalah penerapan sistem tol satu arah dari Gerbang Tol Cikarang Utama KM29 hingga Gerbang Tol Brebes Barat KM262.

"Tadi sudah kita lihat sudah kita pantau dan kita sudah pastikan bisa," tutur Irjen Refdi saat meninjau Gerbang Tol Brebes Barat KM262, Jumat.

Untuk memastikan sistem tol satu arah bisa diterapkan dalam puncak arus mudik dan arus balik tahun ini, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri mengadakan peninjauan langsung selama tiga hari dengan menjajal Tol Trans Jawa dengan Rute Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi-Denpasar.

Operasi Antimacet
Dalam peninjauan itu Kakorlantas Insprektur Jendral Polisi Refdi Andri mengatakan antisipasi kemacetan adalah fokus dari Operasi Ketupat 2019.

"Operasi Ketupat 2019 betul betul untuk antisipasi kemacetan," kata Irjen Refdi di Gerbang Tol Brebes Barat, Jumat

Pada puncak arus mudik, sistem satu arah akan diterapkan pada 30 Mei 2019 hingga 2 Juni 2019. Sementara pada puncak arus balik akan diberlakukan dari tanggal 7 Juni hingga 9 Juni 2019.

Refdi mengatakan uji coba sistem satu arah akan dilakukan pada 30 Mei dan diharapkan bisa memberikan gambaran hasil penerapan sistem tersebut.

Dia juga mengatakan pihaknya akan mengerahkan personel sesuai kebutuhan sehingga pergerakan dari Semarang ke Jakarta dan sebaliknya tidak terganggu dengan rekayasa arus tersebut.

Usai meninjau GT Brebes Barat KM262, Irjen Refdi beserta jajaran melanjutkan peninjauan dan kemudian berhenti sejenak untuk berbuka puasa di Rest Area KM575 Tol Jombang-Mojokerto, Ngawi, Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu Refdi mengatakan kepada media bahwa titik tersebut sebagai titik lelah bagi para pemudik yang menuju ke Jawa Timur dan Bali, seraya menyarankan pengemudi untuk beristirahat.

"Nach ini bukan titik lelah, ini titik yang membahagiakan. Titik yang menbuat kondisi yang lebih prima setelah istirahat, apalagi melajutkan perjalanan lebih prima setelah buka puasa," kata Irjen Refdi di Rest Area KM 575, Ngawi, Jawa Timur.

Dia juga meminta para pengemudi untuk tidak kehilangan konsentrasi saat mengemudi di Tol Trans Jawa gara-gara terlena dengan pemandangan menawan yang akan menemani para pemudik dalam perjalanan menuju kampung halaman.

"Pengemudi harus ekstra hati-hati utamannya di siang hari. Kenapa di siang hari? Karena memang suasana di siang hari banyak pemandangan di kiri dan kanan yang bisa dinikmati," kata Refdi di rest area KM575A, Ngawi, Jawa Timur.

Infografis: Satu arah mudik Lebaran


Simpul Ketapang-Gilimanuk
General Manager (GM) ASDP Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni, mengatakan pihaknya akan menambah jumlah armada dan personel yang disiagakan untuk mencegah penumpukan penumpang yang akan menyeberang.

"Kami siapkan sebanyak 56 armada. Beroperasi per hari sebanyak 32 unit, dengan 24 kapal siaga" kata Fahmi Alweni, di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Selain kapal cadangan,  PT ASDP juga akan menambah jumlah dermaga operasional menjadi tujuh dermaga, dan menyiagakan tujuh dermaga cadangan.

Fahmi juga mengatakan pihaknya akan menambah loket untuk mengantisipasi antrean penumpang dengan rincian 10 loket di Ketapang dan 11 loket Gilimanuk.

Ini sejalan dengan fokus Operasi Ketupat 2019 untuk mengantisipasi kemacetan karena di simpul itu, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk adalah pelabuhan utama yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali dipastikan akan menghadapi lonjakan penumpang saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.

"Prediksi tahun ini penumpang mengalami kenaikan 5 persen untuk penumpang dengan kendaraan roda dua dan roda empat di prediksi naik 15 persen," kata Fahmi.

Prediksi tersebut didasarkan pada sejumlah faktor antara lain tiket angkutan laut yang jauh lebih murah ketimbang udara dan dibukanya Tol Lintas Jawa.

"Tiket (pesawat) cukup mahal, begitu juga bagasi. Saya yakin penumpang akan beralih ke angkutan laut," kata Fahmi.

Irjen Refdi sangat mengapresiasi kesiapan ASDP Ketapang-Gilimanuk dalam menyukseskan Operasi Ketupat 2019.

Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk tampak sudah dikelola sedemikian rupa sehingga diharapkan kenyamanan bagi masyarakat selama arus mudik dan arus balik jadi lebih nyaman.

Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk diperkirakan akan kedatangan sekitar 500 ribu orang, dengan puncaknya pada H-2 atau H-3 lebaran.

Infografis:
Lebih baik 
Setelah melakukan peninjauan di pelabuhan itu, Korlantas Polri dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Denpasar dan tiba di kota itu pukul 21.00 WITA.

Tim selama selama dua hari telah menempuh jarak sekitar 1.200 kilometer ini dinilai sebagai sebuah perjalanan luar biasa.

"Saya kira perjalanan ini menjadi sangat luar biasa ketika kita bisa juga melewati berbagai tempat ruas ruas tol maupun non tol. Perjalanan hingga hari ini kalau kita hitung kilometernya hampir 1.200 kilometer," kata Refdi.

Dalam rangkuman peninjauan tersebut dia berharap kegiatan ini bisa membawa manfaat selama berlangsungnya arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.

"Mudah-mudahan perjalanan ini membawa kita ke arah yang lebih baik sehingga perencanaan-perencanaan kita khususnya yang berkaitan dengan rekayasa lalu lintas membawa dampak yang lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun lalu," tutur Irjen Refdi saat memberikan rangkuman peninjauan di Denpasar.

Agaknya, siapa pun sepakat dan berdoa agar mudik dan baik Lebaran tahun ini diharapkan lebih baik lagi dibanding tahun tahun sebelumnya karena prasarana dan sarana untuk membantu mobilisasi jutaan manusia pada hajatan tahunan ini, terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya oleh pihak terkait.



    

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024