Mataram (ANTARA) - Koperasi diharapkan mampu bersaing pada era industri 4.0 agar makin tumbuh dan berkembang dengan baik, kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan.
"Kami optimistis koperasi akan bisa beradaptasi dengan era industri 4.0," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dia menjelaskan, koperasi memang dituntut untuk beradaptasi dengan era industri 4.0 dan mengikuti perubahan zaman yang semakin dinamis.
Era industri 4.0, kata dia, juga mengharuskan koperasi untuk dapat bertransformasi dengan membangun karakter kreatif dan inovatif bagi insan penggerak koperasi.
Dia menjelaskan, era industri 4.0 menjadi tantangan baru yang dihadapi perkoperasian di Indonesia karena adanya perubahan gaya hidup.
"Misalkan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat akibat perkembangan teknologi informasi, robotik dan arus komunikasi yang sangat pesat," katanya.
Namun dengan kesiapan dan ketekunan, kata dia, maka era industri 4.0 akan mampu membuat koperasi makin maju dan berkembang.
Dia juga menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong koperasi untuk menghadapi era industri 4.0 melalui berbagai program strategis.
"Misalkan melalui reformasi total koperasi yang meliputi reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi," katanya.
Kebijakan dan program yang dilakukan, kata dia, diharapkan akan mendorong koperasi makin tumbuh berkembang dan makin berkualitas.
"Kemenkop terus melakukan berbagai upaya untuk pengembangan koperasi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid mengatakan koperasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
"Dampak keberadaan koperasi sangat luas dan tidak sederhana, karena itu sangat penting untuk terus dikembangkan," katanya.
Dia juga mengingatkan pentingnya sistem digital.
"Perlu diperhatikan bahwa di tengah dinamika ekonomi digital saat ini, generasi milenial koperasi perlu bergerak cepat agar makin banyak koperasi yang menerapkan sistem digital. Baik untuk pembukuan, transaksi, promosi produk," katanya.
"Kami optimistis koperasi akan bisa beradaptasi dengan era industri 4.0," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dia menjelaskan, koperasi memang dituntut untuk beradaptasi dengan era industri 4.0 dan mengikuti perubahan zaman yang semakin dinamis.
Era industri 4.0, kata dia, juga mengharuskan koperasi untuk dapat bertransformasi dengan membangun karakter kreatif dan inovatif bagi insan penggerak koperasi.
Dia menjelaskan, era industri 4.0 menjadi tantangan baru yang dihadapi perkoperasian di Indonesia karena adanya perubahan gaya hidup.
"Misalkan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat akibat perkembangan teknologi informasi, robotik dan arus komunikasi yang sangat pesat," katanya.
Namun dengan kesiapan dan ketekunan, kata dia, maka era industri 4.0 akan mampu membuat koperasi makin maju dan berkembang.
Dia juga menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong koperasi untuk menghadapi era industri 4.0 melalui berbagai program strategis.
"Misalkan melalui reformasi total koperasi yang meliputi reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi," katanya.
Kebijakan dan program yang dilakukan, kata dia, diharapkan akan mendorong koperasi makin tumbuh berkembang dan makin berkualitas.
"Kemenkop terus melakukan berbagai upaya untuk pengembangan koperasi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid mengatakan koperasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
"Dampak keberadaan koperasi sangat luas dan tidak sederhana, karena itu sangat penting untuk terus dikembangkan," katanya.
Dia juga mengingatkan pentingnya sistem digital.
"Perlu diperhatikan bahwa di tengah dinamika ekonomi digital saat ini, generasi milenial koperasi perlu bergerak cepat agar makin banyak koperasi yang menerapkan sistem digital. Baik untuk pembukuan, transaksi, promosi produk," katanya.