"Gundala" sebagai tolok ukur kesuksesan film superhero

Senin, 12 Agustus 2019 13:26 WIB

Mataram (ANTARA) - Industri perfilman Indonesia semakin menunjukkan kekuatannya, karya-karya sineas anak bangsa pun tak sedikit yang mendapat pengakuan dari luar negeri, salah satunya adalah "Gundala" yang berhasil masuk dalam ajang Toronto International Film Festival 2019 dan menjadi angin segar untuk perfilman Tanah Air.

Hadirnya "Gundala" dalam festival film dunia bisa dibilang yang pertama kalinya bagi perfilman Indonesia dengan latar belakang cerita superhero, tentu hal tersebut akan menjadi sebuah gerbang pembuka bagi film lain khususnya dengan tema serupa.

Artinya, secara kualitas Indonesia mulai mampu bersaing dengan film-film luar, meski perlu proses untuk menandingi superhero Marvel.

Baca juga: Menanti sambaran Gundala si Putra Petir

Peluang film Indonesia di kancah internasional

Production Manager BumiLangit Studios, perusahaan yang menaungi "Gundala", Imansyah Lubis, percaya bahwa pahlawan lokal Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menuju Hollywood.

Dengan diterimanya "Gundala" di festival film internasional, hal ini akan menjadi pemantik bagi superhero lain untuk melakukan kesuksesan yang sama.

Menurut Imansyah, di Indonesia sesama pemilik IP (Intellectual Property atau karya) saling mendukung dan bukan menjadikan pesaing.

"Enggak ada yang langsung memang (menandingi Marvel), masih terlalu dini kalau bilang bisa menyaingi pendapatan "Avengers: Endgame", tapi kita sudah berusaha bikin film sebaik-baiknya. Semoga "Gundala" disukai dan ini baru awalnya," kata Imansyah kepada Antara belum lama di Jakarta.

Baca juga: "Gundala" tembus Festival Film Internasional Toronto 2019

Indonesia memiliki beberapa film yang kualitasnya diakui oleh dunia internasional seperti "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak" yang meraih banyak apresiasi di festival film dunia seperti Cannes Film Festival pada 2017 dan Festival International de Films de Femmes de Créteil 2018.

Film arahan Mouly Surya ini juga meraih penghargaan Asian World Film Festival (AWFF) 2018 yang berlangsung di Culver City, California, AS dan mewakili Indonesia di Academy Awards 2019 untuk kategori Best Foreign Languange.

Karya sineas Tanah Air yang juga mendapat respon positif dunia internasional adalah "The Night Comes For Us" yang disutradarai oleh Timo Tjahjanto. Film ini merupakan film Indonesia pertama yang masuk Netflix. Belum lagi ulasan positif dalam world premiere di Fantastic Festival 2018.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Rahasia perjalanan TIRA yang belum terpecahkan

08 February 2024 7:20 Wib

Pemain emosional menyaksikan akhir episode TIRA

04 February 2024 7:44 Wib

"Bloodshot," perjalanan "superhero" yang patah hati mencari jati diri

11 March 2020 11:53 Wib, 2020

Superhero bawa kedamaian dalam sidang MK

18 June 2019 12:33 Wib, 2019
Terpopuler

Pemprov NTB tanggapi soal penetapan Direktur PT GNE sebagai tersangka

Kabar NTB - 02 May 2024 20:05 Wib

Polda NTB tetapkan direktur GNE Samsul Hadi tersangka kasus penyediaan air bersih

Hukum Kriminal - 01 May 2024 6:53 Wib

Tiket tur konser Sheila On 7 lima kota habis

Budaya & Pariwisata - 01 May 2024 19:45 Wib

Kejari Dompu-NTB periksa 20 saksi kasus korupsi proyek irigasi

Kabar NTB - 04 May 2024 8:19 Wib

Kejaksaan: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih tahap pengumpulan data

Kabar NTB - 30 April 2024 16:39 Wib