Mataram (ANTARA) - Petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan empat kasus cacing hati pada sapi di tiga titik pemotongan di Kecamatan Sekarbela saat Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Selasa, menyebutkan, empat kasus cacing hati terhadap dua ekor sapi di temukan di Kelurahan Jempong Baru, dan masing-masing satu ekor di Kelurahan Kekalik Jaya dan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela.

"Cacing hati itu ditemukan saat tim mulai memeriksa bagian hati sapi yang dipotong dan keempat hati sapi itu terinfeksi cacing hati dan langsung dimusnahkan dengan cara ditanam, karena tidak boleh dikonsumsi," katanya.

Total hewan yang dipotong pada hari pertama khusus untuk Kecamatan Sekarbela sebanyak 317 ekor, terdiri atas 106 sapi dan 211 kambing.

"Sebanyak empat kasus cacing hati yang ditemukan petugas itu, hasil laporan kegiatan hari pertama pemotongan dari pagi hingga malam pada Senin (11/8)," katanya.

Menurutnya, cacing hati pada ternak disebabkan dari pakan yang kotor dan biasanya pada ternak yang digembalakan atau dilepas untuk mencari makan sendiri.

"Kalau diternak di kandang Insya Allah tidak terjangkit cacing hati, karena pakan yang dimakan sudah dicuci bersih bebas dari koran dan debu," ujarnya.

Dikatakan, proses pemotongan hewan kurban masih berlangsung dua hari lagi yakni hari ini dan besok pagi. Harapannya, tidak ada lagi kasus cacing hati ataupun kasus lainnya yang ditemukan pada hewan kurban.

Karenanya, pihaknya masih akan menurunkan puluhan petugas kesehatan hewan kurban dan daging kurban di enam kecamatan untuk menjamin daging kurban yang diserahkan masyarakat adalah daging yang aman, sehat, utuh dan halal.

"Jumlah petugas yang disebar ke sejumlah titik pemotongan di enam kecamatan sebanyak 57 orang, 10 diantaranya adalah dokter hewan," katanya.

Para petugas akan bekerja dan memberikan pelayanan gratis untuk pemeriksaan hewan dan daging kurban hingga hari ketiga pemotongan atau hari Selasa (13/8). 


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024