Mataram (ANTARA) - Musisi Addie MS mendidik anaknya, Kevin Aprilio, untuk menjadi sosok yang mandiri, sehingga dapat mengambil keputusan tepat dan mampu menyelesaikan masalah, termasuk saat anaknya terlilit utang.
Addie mengaku terkejut saat mengetahui bahwa Kevin memiliki utang sebesar Rp17 miliar pada empat tahun lalu.
"Bukan kaget lagi, saya shock," ujar Addie yang merupakan salah satu dari pendiri Twilite Orchestra kepada wartawan, Jakarta, Rabu (21/8).
Dalam keadaan terpuruk, Addie terus memberikan dukungan moril dan membesarkan hati anaknya agar terus semangat dan berjuang untuk bangkit dan keluar dari masalah itu..
"Waktu itu yang bisa saya lakukan ya membesarkan hatinya (Kevin), jangan putus asa, jangan ambil langkah yang fatal karena sejelek-jeleknya masalah kamu itu sama seperti novel atau film-film manapun, selalu ada satu bagian yang konflik, tidak mengenakkan, tidak akan seru baca novel dari atas sampai bawah gembira semuanya, malah hambar," ujarnya.
Menurut Addie, untuk bisa merayakan, menghargai dan mensyukuri suatu kenikmatan keberhasilan maka orang harus merasakan perjuangan yang kadang melalui kegagalan.
"Jadi menyikapi kegagalan ya benar kegagalan adalah suatu kesuksesan yang tertunda. Pada saat kita susah anggap saja ini proses yang harus kita lalui untuk menuju kesuksesan, memang tidak mudah, saya juga sering gagal," tuturnya.
Dia juga menerapkan pola komunikasi layaknya seorang teman kepada Kevin tanpa bersikap memaksa dan otoriter, serta mendukung Kevin untuk mengeksplorasi banyak hal yang bermanfaat bagi dirinya.
"Saya sebagai orang tua dari Kevin, sejak kecil saya biasakan mandiri, memutuskan sesuatu mandiri," kata Addie yang merupakan salah satu dari pendiri Twilite Orchestra kepada wartawan, Jakarta, Rabu.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga nama baik, karena sekali nama baik rusak maka akan sulit untuk dipulihkan seperti awal mula.
"Dalam karir saya, hidup saya prinsip itu adalah saya mencari reputasi membentuk atau berusaha berjuang untuk satu reputasi yang baik," ujarnya.
"Kebahagiaan bisa dicapai antara lain satu, kalau kita dalam hidup punya nama baik," lanjut Addie.
Addie mengaku terkejut saat mengetahui bahwa Kevin memiliki utang sebesar Rp17 miliar pada empat tahun lalu.
"Bukan kaget lagi, saya shock," ujar Addie yang merupakan salah satu dari pendiri Twilite Orchestra kepada wartawan, Jakarta, Rabu (21/8).
Dalam keadaan terpuruk, Addie terus memberikan dukungan moril dan membesarkan hati anaknya agar terus semangat dan berjuang untuk bangkit dan keluar dari masalah itu..
"Waktu itu yang bisa saya lakukan ya membesarkan hatinya (Kevin), jangan putus asa, jangan ambil langkah yang fatal karena sejelek-jeleknya masalah kamu itu sama seperti novel atau film-film manapun, selalu ada satu bagian yang konflik, tidak mengenakkan, tidak akan seru baca novel dari atas sampai bawah gembira semuanya, malah hambar," ujarnya.
Menurut Addie, untuk bisa merayakan, menghargai dan mensyukuri suatu kenikmatan keberhasilan maka orang harus merasakan perjuangan yang kadang melalui kegagalan.
"Jadi menyikapi kegagalan ya benar kegagalan adalah suatu kesuksesan yang tertunda. Pada saat kita susah anggap saja ini proses yang harus kita lalui untuk menuju kesuksesan, memang tidak mudah, saya juga sering gagal," tuturnya.
Dia juga menerapkan pola komunikasi layaknya seorang teman kepada Kevin tanpa bersikap memaksa dan otoriter, serta mendukung Kevin untuk mengeksplorasi banyak hal yang bermanfaat bagi dirinya.
"Saya sebagai orang tua dari Kevin, sejak kecil saya biasakan mandiri, memutuskan sesuatu mandiri," kata Addie yang merupakan salah satu dari pendiri Twilite Orchestra kepada wartawan, Jakarta, Rabu.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga nama baik, karena sekali nama baik rusak maka akan sulit untuk dipulihkan seperti awal mula.
"Dalam karir saya, hidup saya prinsip itu adalah saya mencari reputasi membentuk atau berusaha berjuang untuk satu reputasi yang baik," ujarnya.
"Kebahagiaan bisa dicapai antara lain satu, kalau kita dalam hidup punya nama baik," lanjut Addie.