Hendra/Ahsan menangi tembus final Kejuaraan Dunia 2019

Minggu, 25 Agustus 2019 4:52 WIB

Mataram (ANTARA) - Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memenangi All Indonesian Match melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto demi mencapai partai final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF.

Pasangan berjuluk The Daddies yang jadi unggulan kempat turnamen menang 21-16, 15-21, 21-10 atas Fajar/Rian dalam pertandingan semifinal di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Sabtu setempat.

Ahsan/Hendra masih menunggu lawan mereka di final nanti, yang akan ditentukan dalam semifinal lain antara unggulan kedua asal China Li Jun Hui/Liu Yu Chen melawan unggulan ke-12 asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang berhadapan pada pertandingan terakhir Sabtu.

Fajar/Rian memimpin hingga interval gim pembuka, "dibantu" beberapa kesalahan sendiri yang dibuat Hendra maupun Ahsan.

Namun setelah interval, pasangan peringkat dua dunia Ahsan/Hendra melaju dengan enam poin beruntun untuk memimpin 15-11.

Fajar/Rian tidak menyerah dengan mudah ketika Ahsan/Hendra sudah memimpin 20-13, mereka menambah tiga poin beruntun untuk mengejar, tapi selisihnya sudah terlalu jauh.

Akhirnya ganda putra dua kali juara dunia, Ahsan/Hendra merebut gim pembuka 21-16 dalam 14 menit.

Pola serupa terjadi pada awal gim kedua ketika Fajar/Arian kembali memimpin hingga interval 11-6. Namun kali ini mereka mempertahankan keunggulan mereka hingga akhir.

Ahsan/Hendra yang banyak melakukan kesalahan sendiri, antara lain beberapa kali pengembalian mereka menyangkut di net memberi kemenangan bagi Fajar/Rian.

Gim ketiga berjalan sedikit timpang dan Ahsan/Hendra menekan sejak awal dengan skor 4-0. Mereka terus melaju hingga menutup pertandingan dengan meraup delapan poin beruntun.

"Secara keseluruhan kami tertekan, gim pertama sudah unggul 11-9 tapi mereka bisa membalikkan keadaan. Kita banyak melakukan kesalahan juga," ujar Fajar seusai pertandingan.

Menurutnya, Ahsan dan Hendra bermain taktik dengan pukulan yang matang, sehingga tidak perlu banyak bergerak namun pukulannya menyulitkan lawan.

Sementara Ahsan menilah pertarungan perebutan tempat di final Kejuaraan Dunia itu tidak mudah. "Selain adu teknis, juga adu mental. Sama-sama tidak mau kalah," ujarnya.

Adapun Hendra mengatakan saat kehilangan gim kedua itu, ia dan pasangannya sudah tertekan lebih dulu sehingga diserang terus menerus.

"Pada gim ketiga kami berinisiatif untuk menyerang duluan sehingga lebih enak," kata tiga kali juara dunia itu, yakni pada 2007 bersama Markis Kido, serta 2013 dan 2015 bersama Ahsan.


 

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

25 mahasiswa dari 3 universitas di Lombok magang di ANTARA NTB

01 September 2023 12:42 Wib

LKBN ANTARA gelar serah terima memori jabatan direksi 2018-2023

14 April 2023 1:57 Wib, 2023

19 kali gempa susulan pasca-gempa M7,0 di Laut Maluku

18 January 2023 23:05 Wib, 2023

Prediksi skor Gillingham vs Leicester

07 January 2023 12:47 Wib, 2023

Hal-hal yang perlu diketahui tentang zakat fitrah

21 April 2022 3:29 Wib, 2022
Terpopuler

Kemendagri tetapkan Sekda Ilham jadi Pj Bupati Lombok Barat

Kabar NTB - 22 April 2024 15:25 Wib

Film horor "Temurun" rilis trailer resminya

Budaya & Pariwisata - 23 April 2024 12:10 Wib

Pedrosa sabet podium Sprint di Jerez usai Quartararo

Olahraga - 15 jam lalu

Polisi imbau warga hindari kawasan Monas terkait pengumuman MK

Hukum Kriminal - 22 April 2024 7:36 Wib

Rio Waida waspadai ombak "mematikan" Tahiti di Olimpiade Paris

Olahraga - 25 April 2024 18:07 Wib