Mataram (ANTARA) - Seorang wartawan televisi lokal Lombok TV Ummul Maisarah terluka terkena lemparan batu saat aksi unjuk rasa mahasiswa yang berujung ricuh di Kantor DPRD Nusa Tenggara Barat, di Mataram, Kamis.
Ummul Maisarah terkena lemparan batu pada pelipis kirinya, kemudian langsung mendapatkan perawatan dari rekan-rekan sesama wartawan yang berada di lokasi, bahkan aparat kepolisian juga sempat ikut membantunya menjauh dari kerumunan massa hingga ke belakang gedung DPRD NTB.
Sebelum terjadi kericuhan antara mahasiswa dan polisi, Ummul Maisarah sedang bertugas mengambil gambar aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan tertib. Ummul Maisarah berada di barisan petugas kepolisian yang sedang berjaga di depan pintu masuk menuju Kantor DPRD NTB.
Namun aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan tertib berubah menjadi kericuhan yang ditandai dengan pelemparan batu dan air mineral ke arah petugas keamanan karena massa mencoba masuk ke Kantor DPRD NTB.
Petugas membalas dengan menembakkan gas air mata dan tembakan air menggunakan mobil water cannon.
Dari pantauan Antara, gas air mata ditembakkan ke arah massa ketika mencoba menembus lapisan pertahanan kepolisian di depan Gedung DPRD NTB yang berada di Jalan Udayana Kota Mataram.
Akibat tembakan gas air mata tersebut, massa berlarian ke berbagai arah menghindari gas air mata.
Sejumlah mahasiswi terlihat ada yang pingsan hingga harus dilarikan oleh tim kesehatan menggunakan kendaraan ambulans ke rumah sakit.
Usai penembakan gas air mata, tak lama kemudian massa kembali merapat ke depan gedung DPRD NTB.
Nampak barikade keamanan yang pada awalnya berada di depan gerbang DPRD NTB, bergerak mundur ke dalam halaman. Namun penjagaan yang ada di sekitar pintu masuk masih dilakukan. Hingga saat ini aksi mahasiswa di Kantor DPRD NTB masih berlangsung.
Ummul Maisarah terkena lemparan batu pada pelipis kirinya, kemudian langsung mendapatkan perawatan dari rekan-rekan sesama wartawan yang berada di lokasi, bahkan aparat kepolisian juga sempat ikut membantunya menjauh dari kerumunan massa hingga ke belakang gedung DPRD NTB.
Sebelum terjadi kericuhan antara mahasiswa dan polisi, Ummul Maisarah sedang bertugas mengambil gambar aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan tertib. Ummul Maisarah berada di barisan petugas kepolisian yang sedang berjaga di depan pintu masuk menuju Kantor DPRD NTB.
Namun aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan tertib berubah menjadi kericuhan yang ditandai dengan pelemparan batu dan air mineral ke arah petugas keamanan karena massa mencoba masuk ke Kantor DPRD NTB.
Petugas membalas dengan menembakkan gas air mata dan tembakan air menggunakan mobil water cannon.
Dari pantauan Antara, gas air mata ditembakkan ke arah massa ketika mencoba menembus lapisan pertahanan kepolisian di depan Gedung DPRD NTB yang berada di Jalan Udayana Kota Mataram.
Akibat tembakan gas air mata tersebut, massa berlarian ke berbagai arah menghindari gas air mata.
Sejumlah mahasiswi terlihat ada yang pingsan hingga harus dilarikan oleh tim kesehatan menggunakan kendaraan ambulans ke rumah sakit.
Usai penembakan gas air mata, tak lama kemudian massa kembali merapat ke depan gedung DPRD NTB.
Nampak barikade keamanan yang pada awalnya berada di depan gerbang DPRD NTB, bergerak mundur ke dalam halaman. Namun penjagaan yang ada di sekitar pintu masuk masih dilakukan. Hingga saat ini aksi mahasiswa di Kantor DPRD NTB masih berlangsung.