Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan sampai memengaruhi perekonomian di Indonesia.

"Mungkin tidak, karena sudah cukup lama prosesnya. Kita lihat saja nanti," kata Sri Mulyani usai menghadiri pembukaan diskusi Gerakan Suluh Kebangsaan di Jakarta, Kamis.

Menurut Sri Mulyani, proses politik yang terjadi di AS, termasuk perkembangan dan hasilnya sudah sedemikian diperhitungkan oleh pasar.

Diakui mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, pemakzulan Trump memang akan menimbulkan ketegangan politik di AS.

"Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia tentu bisa mempengaruhi seluruh dunia dari sisi stabilitas politik, kepastian dari 'policy', dan keputusan politik yang dilakukan," katanya.

Termasuk, kata dia, kelanjutan perjanjian yang baru saja ditandatangani Trump dengan China di bidang ekonomi.

"Tetapi, saya rasa itu proses politik di mana Amerika Serikat memiliki mekanisme untuk bisa menyelesaikannya. Itu proses politik di Amerika Serikat, kita hormati saja," katanya.

Donald Trump menjadi presiden ketiga AS yang dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS setelah pada Rabu (18/12) malam, lembaga itu sepakat bahwa Trump telah menyalahgunakan kekuasaannya menekan Pemerintah Ukraina serta menghalangi upaya penyelidikan Kongres.

Keputusan tersebut dicapai sebagai hasil sidang pemungutan suara di DPR AS dengan perolehan suara 230 berbanding 197, yang menganggap Trump menyalahgunakan kekuasaan. Sementara itu pada sesi pemungutan suara kedua, sebanyak 229 anggota DPR AS sepakat Trump telah menghalangi upaya Kongres dan 198 lainnya memilih "tidak sepakat".
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024