Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menargetkan jumlah sekolah inklusi bagi penyandang autisme di seluruh Indonesia pada 2014 akan berjumlah 1.000 unit dari sekitar 200 unit yang ada sekarang, demikian Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Jakarta, Minggu.
Usai membuka acara "Jalan Bersama Peduli Autisme" untuk memperingati hari autisme sedunia yang jatuh setiap 2 April yang diselenggarakan Yayasan Autisme Indonesia, Fasli menyebutkan 200 sekolah inklusis saat ini dinilai pemerintah masih kurang.
"Karenanya kami berencana untuk menambah sekolah inklusi menjadi 1.000 unit di akhir tahun 2014," katanya.
Pemerintah, katanya, menganggarkan Rp500 miliar per tahun untuk penanganan pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang memerlukan kebutuhan khusus.
Sekolah inklusi sendiri adalah sekolah umum yang diberi kesadaran, dilengkapi fasilitas, program tambahan dan guru tambahan untuk menangani secara ramah atau menampung anak-anak autis.
"Dengan masuk ke sekolah inklusi maka anak autis bisa bergaul dengan anak-anak biasa dan lingkungan suasana sekolah diharapkan bisa membuat mereka mengejar ketertinggalannya," katanya.
Tapi itu tidak berlaku untuk anak autis yang sangat membutuhkan perhatian khusus, yang tempatnya adalah sekolah khusus atau pusat rehabilitasi, demikian Fasli. (*)