Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menilai langkah pemerintah menempatkan sementara warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, di sebuah tempat observasi di Natuna, sesuai dengan protokol evakuasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Kami melihat dipilihnya Natuna sebagai tempat transit observasi oleh pemerintah sudah melalui proses kajian mendalam. Transit observation merupakan protokol evakuasi dari organisasi kesehatan dunia, WHO," ujar Christina dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Christina mengapresiasi upaya evakuasi yang dilakukan pemerintah RI hari ini terhadap kurang lebih 250 orang WNI yang ada di Provinsi Hubei, China khususnya dari Kota Wuhan. Dia berharap proses evakuasi berjalan lancar.

Dia menekankan evakuasi adalah harapan dari WNI yang selama ini ada di Hubei, termasuk keluarga WNI yang ada di tanah air.

Christina mengajak seluruh pihak mendoakan proses tersebut berjalan lancar selama keberangkatan sampai tiba di tanah air, baik melalui tempat transit di Batam, maupun saat tiba di tempat observasi di Kepulauan Natuna hingga kembali ke keluarga masing-masing.

Adapun untuk masyarakat di Natuna, Christina mengimbau agar seluruhnya tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya pada pemerintah yang dapat melakukan proses transit observation secara profesional.

"Perlu juga disampaikan kepada masyarakat bahwa WNI yang dievakuasi ini adalah WNI yang semuanya sehat," ujar dia.

Meski demikian, kata dia, Komisi I akan terus memantau semua proses agar berjalan lancar dan benar-benar sesuai dengan prosedur standar operasi evakuasi yang baik dan benar.

"Kami juga mendukung dan memberi apresiasi atas langkah-langkah Kementerian Luar Negeri, TNI/Polri, Kementerian Kesehatan, pihak swasta dan kementerian lain terkait yang ikut terlibat aktif dalam seluruh misi kemanusiaan ini," jelasnya.
 


Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024